ZEYN PUTRA ARMASHATYA, itulah namanya. Sering di sebut juga Zeyn, dia adalah anak laki-laki yang sangat dibanggakan oleh teman temannya di regu Pramuka. Kenapa? Karena dia menguasai hal apapun di Pramuka, namun dengan demikian Zeyn tetap rendah hati dan tidak sombong akan kemapuan nya.Pada hari Jum'at 11 Agustus. Pramuka penggalang As3 akan mengikuti kegiatan perkemahan di daerah yang bernama keujiwan, yang berlangsung dari 12 Agustus sampai dengan 14 Agustus.
"Assalamualaikum, anak anak. Salam Pramuka". Pak kizri memberikan salam. "Waalaikumsalam" "salam" anak anak menjawab. "Kan kalian akan mengikuti kegiatan perkemahan, kalian semua akan di bagi menjadi beberapa regu. Satu regu laki-laki dan 2 regu perempuan."
Zeyn masuk ke regu laki-laki karena entah kenapa anak laki-laki di sekolah nya sedikit masuk ke Pramuka. Namun, demikian tidak mematahkan semangat nya untuk mengikuti kegiatan perkemahan. Setiap regu beranggotakan 10 orang. Di regu nya Zeyn atau disebut juga regu Komodo, diantaranya Haidar, Maulana, Setyo, Farisi, Made, Akfar, Fatir, Refdi, Saepi, dan juga Zeyn.
"Eh, nanti habis pembagian regu, kita bicarakan siapa yang bawa ini dan itu untuk kemah ya!" Kata Haidar. "Nanti aja Dar di grup aja" saut Setyo. "Jangan, kan hp nya aku e rusak ". "Ouh iya lupa. Mwehehehe 🗿"Pembagian regu berakhir
Zeyn dan kawan kawan pun berkumpul untuk membicarakan siapa siapa yang membawa perlengkapan kemah. Mereka kumpul di suatu ruangan yang mereka sebut sanggar.
"Fatir! Nanti kamu tulis ya siapa saja yang membawa perlengkapan kemah" suruh Haidar. "Ok kak Dar".
Semuanya pun mendapat kan apa yang akan dibawa untuk kegiatan perkemahan nanti. Si Zeyn mendapati untuk membawa palu dan juga tikar. Zeyn sangat senang bisa mengikuti kegiatan ini, karena ini adalah kegiatan pertama nya di kelas 9. Mereka pun pulang untuk mempersiapkan barang barang yang akan di bawa buat kemah, Zeyn berpamitan kepada kakak pembina untuk pulang ke rumah.
Zeyn pulang menggunakan sepeda listrik berwarna biru muda bersama teman satu regu yaitu Maulana. Bisa di anggap mereka seperti sahabat yang tak terpisahkan, karena sejak madrasah sudah berteman dengan baik. Zeyn mengantar kan pulang dulu Maulana karena rumah nya, karena mereka rumah nya agak dekat. Sepanjang perjalanan mereka mengobrol kan tentang perkemahan besok." Eh, Zeyn kamu di sana ingin bawa apa?" Tanya Maulana.
"Bbaaawwaa ddiiiiaaa kkkkemmmbbaali! ".
"Eh, yang bener bawa apa?"
"I, iya. Aku kedapetan bawa palu sama tikar nih. Emang kamu nggak dengerin pas Haidar ngomong siapa aja yang bawa?"
"Iya soalnya aku ngantuk jet rang pen turu".
Mereka pun sampai di rumah Maulana, "suwun, Zeyn"
"iyaa". "Sini nak Zeyn, minum dulu" sapa orang tua Maulana
"Gak usah bibi, makasih" sahut Zeyn.
Setelah, mengantar Maulana. Si Zeyn melanjutkan perjalanan nya ke rumah. Sesudah nya sampai di rumah Zeyn, dia langsung ke kamar mandi untuk membersihkan badannya, karena kegiatan tadi, dari sore sampai menjelang magrib. Setelah mandi Zeyn bergegas untuk memakai baju dan mengambil air wudhu.
Sesudah wudhu Zeyn menarik sebuah sajadah bercorak masjid yang berwarna putih. Zeyn pun sholat magrib dengan khusyuk, sesudah nya sholat Zeyn menyempatkan waktu nya untuk mengaji. Karena baginya. yang penting ngaji itu berbeda dengan ngaji itu penting. "Bismillahirrahmanirrahim"Sehabis nya mengaji, Zeyn pun pergi main ke masjid biar sekalian sholat isya. "Eh, Zeyn udah punya pacar belum? Kan kamu ganteng dan juga rajin. Masa gak ada satu pun perempuan yang ada di hati kamu"Tanya teman Zeyn
"Ya gimana, ya putra.Soal nya, ada yang suka sama aku, tapi aku nya gak suka. Aku nya suka tapi, dia nya gak suka. Dianya fast respon tapi, aku nya slow respon. Pas aku fast respon tapi dia nya slow respon. Emang dunia ini gak ada yang instan "
"Anjir, malahan curhat. Tapi yaudah gak papa nanti juga ada jodohnya "
"Btw, katanya kamu mau kemah ya di keujiwan?"
"Eh, iya kenapa?"
"Kan disana pasti banyak cewek cantik di kemah, kamu bisa pilih."
"Emang nya gua cowok apaan " bentak Zeyn.
Mereka dengan asik nya, sampai adzan isya berkumandang"eh, udah adzan tuh" ujar Zeyn. "Yaudah ayo, kita ambil wudhu ". Setelah wudhu mereka pun langsung ke dalam masjid. Zeyn dan Putra bercanda terus saat melaksanakan sholat" heh-ush Zey-Zeyn kamu beneran gak punya pacar?"Bisikan putra kepada Zeyn. Zeyn merasa ingin bicara, tapi tidak boleh. Karena, bisa membatalkan sholat nya. Tapi akhirnya juga Zeyn menjawab pertanyaan nya setelah sholat.
Sholat isya pun selesai. "Woy, putra Napa loh ngomong saat sholat tadi?" Tanya Zeyn sambil menghadap ke putra. "Ouh, yang tadi. Udah gak penting" jawab putra. Zeyn mendengkus sebal karena si Putra tidak memberi tahu nya saat sholat.
"Gua, pamit pulang duluan ya. Mau nyiapin barang buat di bawah kemah" kata Zeyn. "Eh, yaudah gak papa"
Zeyn pulang dengan perasaan gembira karena besok adalah hari yang di tunggu.
Zeyn pun telah sampai di rumah "Assalamualaikum" ucap Zeyn. "Waalaikumsalam" jawab orang tua Zeyn. "Katanya kamu, mau kemah sana siapin barang yang mau dibawa"
"Oke, Bu ". Zeyn pun menyiapkan barang nya. Setelah menyiapkan barang dia pun langsung tidur.
YOU ARE READING
Cinta Sebatas Patok Tenda
RomantizmCinta seringkali datang tanpa diundang, menyusup di antara tawa, persahabatan, dan kenangan lama. "Cinta Sebatas Patok Tenda" adalah kisah Zeyn, seorang pemuda yang terjebak dalam dilema antara persahabatan dan cinta yang tak terungkap. Di masa SMP...