≈ 8. Call me

629 68 4
                                    


• T I M E •

.Happy Reading.

Taehyung berjalan mendekati jungkook yang sedang sibuk bertelepon.

Menatap jungkook yang menatapnya dengan alis terangkat satu . Taehyung sedikit jinjit untuk mencapai sesuatu

Cup.

Jungkook melotot terkejut bahkan seketika dia membeku dengan bibir terbuka sedikit .

Setelahnya taehyung senyum begitu manis dan pergi begitu saja meninggalkan jungkook yang shik shak shock .

'tuan jeon? Halo tuan jeon? Tuan jeon .... Anda masih disana?' racau tuan Oh diseberang telpon .

"Ekhem bisa kita bicarakan nanti ada sesuatu yang harus saya selesaikan ".

'ouh begitu baiklah '

• • •


Dug dug dug.

Mingyu menjelaskan perihal meeting . Sementara jungkook bukannya mendengarkan malah sibuk melamun .

Jantungnya berdetak begitu kencang .
Efek taehyung masih terasa .

Apa ini? .

"Tuan jeon ?"

"Sajangnim?, "

Mingyu akhirnya mencoba mendorong pelan bahu jungkook menyadarkan.

"Sial. Apa!!?"

Jungkook tersadar dari lamunan nya .

"Maaf saya tidak fokus bisa dilanjutkan tadi terakhir dimana ?"

Jungkook mengumpati nama istrinya di dalam hati .

Taehyung sendiri sekarang tengah berkemas . Dia akan keluar dari kantor jadi dia harus berkemas bukan.

Jimin sedang melow disebelahnya . Dia memberikan coklat kesukaan taehyung yang disembunyikan di lacinya . Ada hampir 15 coklat .

"Kau bajingan sialan , jadi selama ini kau yang menyembunyikan nya "

"Hiks maafkan aku taehyungg .... Aku hanya kesal kau pelit sekali dengan coklat strawberry mu itu!"

"Ya karna selalu hilang !"

"Jika kau pergi nanti siapa yang duduk disebelahku yang bercanda dengan ku dan yang selalu mengomeli ku hhikks "

"Kau ini seakan akan aku pergi begitu jauh . Kita kan masih kita kontakan . Juga kau bisa kerumahku untuk bermain jimin "

Jimin memeluk taehyung erat dan menangis sesenggukan . Taehyung pun membalas pelukan sahabatnya itu . 

"Sudahlah . Sudahlah hmm jangan menangis begitu"

"Dasar sajangnim sialan itu! Berani beraninya dia mengeluarkan karyawan hebat seperti mu"

"Jangan mengumpati nya takut takut dia berada dibelakang mu nanti"

"Meski dia dibelakangku aku tidak peduli ? Memangnya apa salah mu sampai kau dikeluarkan huh? Apa karna map di lift itu . Sudah pantas dia dapat lemparan map mu tae hiksss"

"ekhem "

Jimin menghentikkan tangisnya seketika ketika mendadak dia mendengar deheman bos nya .

"Lihat dia bahkan kini muncul dipikiran ku hikss tae aku sebenarnya juga mau keluar tapi aku nanti akan kerja apa ?"

TIME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang