Bagian 37

158 19 10
                                    

Sesuai dugaannya Kavi pasti akan pergi ke rooftop, menghabiskan waktu sendirian untuk merenung atau sekedar menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya yang terlihat begitu banyak menyimpan luka namun dapat disembunyikan dengan sangat rapi olehnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai dugaannya Kavi pasti akan pergi ke rooftop, menghabiskan waktu sendirian untuk merenung atau sekedar menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya yang terlihat begitu banyak menyimpan luka namun dapat disembunyikan dengan sangat rapi olehnya.

Reza dapat mendengar suara tangisan yang begitu memilukan, dadanya ikut sakit mendengar Kavi yang menangis dengan begitu putus asa, dia bisa merasakan perasaan Kavi hanya lewat suara tangisan yang mungkin bagi sebagian orang hanya luka kecil.

Dia bawa tubuhnya untuk mendekat, memberikan sebuah elusan lembut di punggung yang bergetar itu seolah memberi sebuah kekuatan yang mungkin sedikit bisa meringankan perasaan menyesakan yang terasa di dada pemuda itu.

Nayla yang juga ikut mengejar keduanya berdiri tak jauh, ingin mendekat namun kelihatannya Reza bisa mengatasi semuanya. Nayla tak bergeming dari tempatnya, berniat untuk tetap berada di sana sampai Kavi merasa tenang.

“Kan gue bilang juga apa, mending sekarang lo kasih tau Jeff tentang semuanya.” ujar Reza memecah keheningan yang menyelimuti mereka.

Kavi menggelengkan kepala, tangisnya masih ada bahkan sesekali dirinya akan sesenggukan hanya karena tangisnya yang begitu menyakitkan.

“Hiks… kalau gue cerita pun, ga mungkin mereka percaya Re…” balas Kavi sesenggukan.

Reza mengerti, sangat mengerti ketakutan yang terpancar di wajah manis itu. Namun dirinya juga tidak bisa hanya berdiam diri disaat Kavi tidak melakukan kesalahan apapun, namun sepertinya dia membutuhkan sebuah cara agar Kavi mau menceritakan kebenarannya.

“Terus sekarang gimana?” tanya Reza, tangannya tak henti-hentinya mengelus punggung Kavi. Bahkan dirinya tak menyadari keberadaan Nayla yang sejak tadi berada tak jauh dari posisi mereka.

“Ga tau, kayaknya lebih baik kaya gini dulu. Seenggaknya Devan ga akan berani nyentuh Kenzi ataupun yang lain. Re… gue minta tolong jagain mereka ya?” pinta Kavi sambil menggenggam tangan Reza yang satu lagi.

Reza menyerit bingung, total tak mengerti kenapa Kavi malah menitipkan teman-temannya pada dirinya. Namun dia hanya bisa mengangguk, semoga saja dirinya mampu menjaga Kenzi dan Yasa sesuai permintaan Kavi padanya.

Nayla yang sedari tadi berada di sana ikut terkejut, apakah semua ini hanyalah jebakan untuk pemuda itu. Nayla menatap tak percaya pada Kavi yang masih memikirkan orang lain disaat dirinya sendiri tengah berada di sebuah masalah yang mungkin akan membuatnya dibenci oleh semua orang.

“Sekarang kita pikirin cara buat ngehapus video itu, dan ngebersihin nama baik lo.” ujar Reza.

“Nama baik? Lo sendiri tau kalau nama gue udah jelek bahkan sebelum video itu beredar.” balas Kavi dengan kekehan pelan.

Reza menatap ke arah Kavi lagi, dirinya bingung harus melakukan apa disaat apa yang Kavi ucapkan memang benar. Meskipun begitu dirinya tetap mencari cara agar semuanya kembali membaik dan hubungan pemuda di sebelahnya dan temannya kembali seperti semula.

Into You |ᴶᵃᵏᵉᴴᵒᵒⁿTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang