Bagian 29⚠️🔞

481 28 2
                                    

Hubungan keduanya memang belum memiliki kejelasan yang pasti, namun tak dapat dipungkiri bahwa keduanya sangat menikmati cara masing-masing dalam memberikan sebuah kepuasan yang begitu memabukkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hubungan keduanya memang belum memiliki kejelasan yang pasti, namun tak dapat dipungkiri bahwa keduanya sangat menikmati cara masing-masing dalam memberikan sebuah kepuasan yang begitu memabukkan.

"ah...Jeff." desah Kavi pada Jeff yang kini tengah mencium lehernya.

Bajunya sudah hilang entah kemana, saat sesampainya mereka di kamar Jeff langsung menyambar bibirnya untuk kemudian mengajaknya bergulat lidah.

Ciuman yang basah begitu menggairahkan, membuat nafsu keduanya semakin menggebu-gebu di tengah hubungan yang bahkan tidak memiliki kepastian di dalamnya.

Kavi tidak berbohong jika apa yang Jeff lakukan terhadapnya adalah sesuatu yang sangat memabukkan dan juga membuatnya kecanduan.

Desahan demi desahan Kavi keluarkan, membuat Jeff semakin semangat untuk menunjukkan dominasinya yang nyata. Bibirnya dia arahkan untuk menyapa tonjolan kecil yang sangat menggoda, memilin dan mencubitnya pelan.

"mmhh.. yahh... enakhhh." rancau Kavi, tangannya yang bebas ia gunakan untuk meremas pelan rambut Jeff guna menyalurkan kenikmatan yang dirasakannya.

Jeff menyudahi kegiatan menyusunya, Kavi mendesah kecewa yang mana mengundang Jeff untuk terkekeh karena berhasil membuat pemuda di bawahnya kesal karena perbuatannya.

"Kenapa berhenti Jeff." tanya Kavi dengan kekesalan yang tak dapat disembunyikan.

"Sabar sayang." ujar Jeff sambil melepaskan bajunya dan juga celana yang kini masih melekat di tubuhnya.

Kavi yang melihat itu terkesima, wajahnya bersemu ketika melihat milik Jeff yang begitu besar dan berurat. Jeff tidak bodoh untuk menyadari bahwa pemuda di bawahnya kini tengah bersemu hanya dengan melihat miliknya.

"Pegang." pinta Jeff sambil membawa tangan Kavi untuk menyentuh miliknya yang sudah tegang sempurna.

"ahhh... shit." pekik Jeff saat tangan Kavi melingkar sempurna di kontol berurat miliknya.

Kavi yang sudah merasa lebih baik, mencoba untuk mengocok pelan kontol itu. Wajahnya ia bawa untuk menatap Jeff yang kini tengah memperlihatkan ekspresi keenakan.

Jeff yang sudah tak tahan meminta Kavi untuk membuka mulutnya, kemudian tanpa perasaan dia paksa penisnya untuk masuk kedalam mulut hangat Kavi yang tentu diterima dengan senang hati.

"mphhh..." desah Kavi sambil terus mengulum penis itu tanpa rasa jijik sedikitpun.

Kavi yang merasa penis itu semakin membesar di mulutnya meminta Jeff untuk berhenti, namun bukannya berhenti Jeff malah semakin memasukkan penisnya sampai ke pangkal tenggorokan.

"ahhh... shit mulut lo enak bangett sialan."

Kavi sedikit tersedak karena nya namun dia menyukai sensasi menyakitkan dan juga nikmat di waktu yang bersamaan. Beberapa kali dorongan hingga akhirnya Jeff berhasil mengeluarkan putihnya tepat di dalam mulut hangat Kavi.

Into You |ᴶᵃᵏᵉᴴᵒᵒⁿTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang