Bagian 16

221 19 0
                                    

Hari berganti, pagi ini Kavi senang karena motor kesayangannya sudah kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari berganti, pagi ini Kavi senang karena motor kesayangannya sudah kembali. Ini adalah hadiah pertama miliknya yang diberi oleh sang Kakak sebelum dia pergi untuk selamanya.

Meskipun baru dirinya pakai saat memasuki kelas 2 SMP karena peraturan di sekolah nya melarang keras muridnya membawa kendaraan sendiri, tapi kalau Kavi sih bodo amat. Lagipula itu kan haknya mau bawa atau tidaknya motor kesekolah.

“Buset, keren juga si Ren.” ujar Kavi sambil mengecek motornya.

Meskipun sudah memiliki motor itu selama bertahun-tahun, tapi sampai sekarang dia masih tidak mengerti cara membetulkan motornya. Jadi dia harus menabung untuk bisa membawa motor itu ke bengkel, sudah dikatakan kan bahwa sang ayah tidak lagi memberikannya uang untuk kebutuhannya sendiri.

Kavi kini tengah asik mengagumi motornya, kemudian dirinya segera beranjak karena 30 menit lagi bel di sekolahnya akan berbunyi. Semoga saja hari ini dirinya tak tertimpa kesialan dan berakhir dihukum oleh si ketua Osis rese itu.

Setelah berkendara dengan kecepatan sedang, motornya kini sudah memasuki pekarangan sekolah. Buru-buru ia arahkan motornya menuju ke tempat parkir yang tersedia di sana.

Syukurlah dirinya tidak terlambat, setelah melepaskan helm full face miliknya Kavi buru-buru berlari ke arah kelasnya. Bertepatan dengan dirinya yang sampai di kelas, bel pun berbunyi. Dengan cepat Kavi mendudukkan dirinya di bangku yang kemarin di duduki oleh Yasa.

Hari ini dirinya sedang ingin duduk sendirian, jadi dia suruh Yasa untuk kembali duduk dengan Kenzi. Dan dengan berat hati Yasa kembali duduk di bangku sebelumnya.

Ini kalau Kavi bukan temannya sudah ia gantung temannya itu di pohon mangga yang berada di belakang sekolahnya sejak lama. Untung saja pemuda itu moodnya sedang bagus hari ini, jadi niatnya untuk menggantung Kavi ia urungkan.

Seperti biasa, guru masuk dan mulai menerangkan pelajaran seperti hari-hari biasanya. Jangan salah meskipun Kavi di kelas, yang dirinya lakukan saat ini tentu saja tidur bahkan guru yang menerangkan pun sudah lelah untuk menegurnya.

Biarkan selama tidak mengganggu ternak warga biarkan saja Kavi menghabiskan waktunya itu untuk tidur di kelas. Toh setiap ulangan dirinya bisa mengerjakan dan nilainya juga tidak terlalu buruk.

Untung hanya sikapnya saja yang seperti iblis, tidak dengan otaknya yang masih berguna disaat mengerjakan soal-soal. Jika otaknya sama saja dengan sikapnya, entah apa yang perlu guru-guru itu nilai, karena sudah terlalu bingung dengan kelakuan pemuda itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Into You |ᴶᵃᵏᵉᴴᵒᵒⁿTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang