السلام عليكم ورحمةالله وبركاته
"𝒑𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖𝒂𝒏 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒔𝒂𝒂𝒕 𝒊𝒏𝒊 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒂𝒘𝒂𝒍 𝒅𝒂𝒓𝒊
𝒑𝒆𝒓𝒑𝒊𝒔𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒔𝒖𝒂𝒕𝒖 𝒔𝒂𝒂𝒕 𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊"
-𝑮𝒖𝒔 𝑭𝒂𝒕𝒉𝒖𝒓✧ₕₐₚₚᵧ ᵣₑₐᵈᵢₙᵍ✧
Setelah hari pertama aku bertemu dengan Sky, kini aku sering menghabiskan waktu bersamanya. Untuk sekedar berbincang sesaat menikmati matahari terbenam yang sedikit terlihat dari bawah pohon kersen.
Seperti saat ini, aku duduk bersebelahan dengannya, ini adalah hari kedua kami bertemu karena 2 hari yang lalu aku tak berjumpa dengannya.
Dia terus berbicara dan aku terus mendengarkannya, entah mengapa aku sangat menyukai ceritanya walaupun terkadang ia tak jelas membicarakan hal apa. Sesekali aku melirik wajahnya, hidung kecil nan mancung dan pipi yang sedikit chubby membuatku merasa gemas saat memandangnya..
"Kamu tau cerita raja arthur tidak?" Tanyanya membuatku berpikir sejenak, disaat aku tak mengingat pernah mendnegar cerita itu aku pun menggelengkan Karena.
"Cerita Qais dan Laila?" Tanyanya lagi dan tetap kugelengi, selama ini aku hanya membaca buku hadist dan beberapa kitab kuning tanpa tau cerita apapun..
"Mau aku ceritakan?" Tanyanya dan kuangguki antusias, Gadis itupun mulai menceritakan cerita yang dia bilang tentang Qais dan Laila. Aku menikmati suaranya yang kali ini terdengar lembut.
Karena biasanya dia selalu berbicara dengan nada cempreng. Dia Pun melanjutkan ceritanya hingga selesai, tepat disaat matahari mulai tenggelam.
Setelah puas menyaksikan matahari tenggelam kamipun kembali ke kediaman masing-masing, Aku yang kembali ke Ponpes dan Sky yang kembali kerumahnya.
"Sky. Rumahmu jauh dari sini? "
"Hah? Hanya sekitar 1 Km kok. Didesa sebelah"
◦•●◉✿ ❦ ✿◉●•◦
Sesampainya di Ponpes, dapat kulihat Umah dan Abah sedang berada diruang tamu dengan sepasang suami-istri istri sedang berbincang bersama keduanya. Akupun lewat dengan sedikit menundukan tubuhku, saat Aku tak sengaja menguping sepertinya mereka akan mendaftarkan putri mereka ke Ponpes.
Ntahlah, akupun mengambil handuk yang bertengger dibelakang pintu kamarku dan langsung masuk menuju kamar mandi. Kulepas seluruh penatku dengan air shower yang mengguyur seluruh tubuhku.
Tadi sebelum pergi kepinggiran sawah Aku sudah sholat berjamaah dulu bersama santri didikan Abahku. Untuk itulah Aku dapat segera merebahkan tubuhku dan kembali menghafalkan Alfiyah untuk kusetorkan lagi kepada Abah nanti malam.
Namun senyuman manis Sky masih terbayang dipikiranku, selama 16 tahun hidup di lingkungan Ponpes Aku tak memiliki banyak teman. Karena banyak santri yang canggung bila berdekatan denganku, karena itulah Aku tumbuh menjadi pribadi yang lebih tertutup.
Dua tahun lalu Aku memiliki seorang sahabat yang sangat dekat denganku, kami sudah berteman sedari kecil kebetulan dia adalah putra dari sahabat Abahku.
Aku selalu menghabiskan waktu bersamanya, namun disaat kami kelulusan Mts dia harus melanjutkan sekolah di Mesir jadi mau tak mau akupun harus melepasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑺𝒖𝒅𝒅𝒆𝒏𝒍𝒚 𝑩𝒆𝒄𝒂𝒎𝒆 𝑺𝒂𝒏𝒕𝒓𝒊𝒘𝒂𝒕𝒊
Novela Juvenil𝑴𝒂𝒚𝒆𝒔𝒉𝒂 𝑯. 𝑬𝒂𝒓𝒕𝒉, 𝒈𝒂𝒅𝒊𝒔 𝒏𝒂𝒌𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒈𝒂𝒏𝒕𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒌𝒂𝒌 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒅𝒊𝒔𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈. 𝑴𝒆𝒏𝒊𝒌�...