"𝑨𝒌𝒖 𝒕𝒂𝒌 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒏𝒄𝒊𝒎𝒖, 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒂𝒋𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒏𝒄𝒊 𝒔𝒊𝒌𝒂𝒑𝒎𝒖 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒊𝒏𝒈𝒌𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒐𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓-𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓 𝒎𝒆𝒏𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂𝒊𝒌𝒖. 𝑲𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒆𝒏𝒚𝒂𝒕𝒂𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒂𝒖 𝒉𝒂𝒅𝒊𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒊𝒕𝒖 𝒌𝒉𝒂𝒚𝒂𝒍 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌
𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒌𝒆𝒏𝒚𝒂𝒕𝒂𝒂𝒏
-𝑬𝒂𝒓𝒕𝒉.☪︎
Siang tadi, tepat pukul 16:25 Chanda tlah kembali kepondok Syattah. Sebenarnya Tyas sudah menceganya dan beralasan bahwa ia baru saja kontrol namun Chanda tetaplah Chanda ia tetap kekeuh untuk kembali ke pondok dengan alasan memiliki hafalan yang belum disetorkan ke Gus Fathur..
Malam ini tepat pukul 20:00 Chanda sedang dikamar, Bercanda ria dengan teman-teman pondok seangkatannya. Banyak hal yang mereka bahas. Hal lucu, hal sedih, dan hal random lainnya..
Setelah semua bersiap-siap tidur, Sky izin untuk pergi menuju kamar mandi yang nyatanya menerobos keluar dari ponpes.
"Eri, Nada, Nafa gue ke kamar mandi dulu ya" Izinnya diangguki para teman sekamarnya. Awalnye Eri bersedia menemani namun Sky menolak dengan alasan akan sedikit lama.
"Nad. Naf, aku mau bilang tapi jangan dibilangin siapa-siapa ya" pinta Eri setelah Sky pergi meninggalkan kamar. Keduanya pun mengangguk dan bersiap-siap mendengar Eri dengan seksama.
"Sebenarnya Sky itu memiliki riwayat penyakit Thalasemia dan Kanker paru-paru, tapi dia ga mau jujur ke Umi. Kita harus apa? "Tanyanya membuat Nafa dan Nada saling tatap satu sama lain.
" kita biarkan dia dulu. Yakinlah dia pasti baik baik saja. "Jawab Nafa mengusap pundak Eri mencoba menenangkannya.
"Kita istirahat dulu yuk. Duduk baca novel sambil nungguin Sky balik lagi" Ajak Nada diangguki 2 santriwati itu. Mereka pun mengambil novel masing-masing dan mulai membacanya kata demi kata.
"Belum waktunya sambang ya? "
"Ngendika umi sih sekalian liburan" Jawab Eri membuat Nada mengangguk mengiyakan.
Mereka kembali menyelami dunia khayalan mereka membayangkan genre apa yang sedang dibaca. Seperti Eri yang senang membaca genre horor, Nafa yang menyukai teka teki dan Nada yang menyukai perjodohan. Merka bahagia dalam dunia masing-masing.
◦•●◉✿ ❦ ✿◉●•◦
Di pos kamling yang jaraknya tak jauh dari ponpes, Sky terlihat mengambil sebungkus rokok dari saku gamisnya dan mulai mematik koreknya. Kepulan-kepulan asap mulai bergerak mengikuti arah angin. Sky menutup kedua matanya menikmati sensasi tenang yang sudah lama tak ia rasakan.
"Kamu memang sulit dinasehati" Seorang gadis tiba-tiba mendekatinya, membuat Sky terbangun dan mengerjapkan matanya sebal.
"Lo tau sendiri gimana sifat gue" Jawab Sky membuang pandangannya. Gadis dihadapannya ini menghela nafas kasar ia tak suka dengan gadis yang sulit dinasehati.
"Plis. Aku mohon berhenti merokok, kasihani paru-paru kamu. Sayangilah masa muda kamu! "Sentaknya Yang sudah disulut emosi.
" percuma gue menyayangi masa muda gue kalo setiap harinya selalu dihancurin oleh kembaran yang gue kira bisa membuat gue tenang!! "Teriak Sky menatap gadis dihadapannya dengan tatapan tajam. Gadis dihadapannya terbungkam tak dapat berkata-kata.
"Diem kan? Gue ga salah bilang! Kenyataannya kembaran gue emang ga pernah ngehargai gue. Dia minta bertukar peran sama gua tapi dia belum bisa meranin apa yang seharusnya gue peran ini! "Sambungnya kembali menyesap gas bernikotin itu. Setelah habis seputung rokok dia kembali meraih rokok lain disaku gamisnya.
"Plis aku mohon hentikan" Sebelum ia mematik koreknya kembali, sang gadis yang duduk dihadapannya meraih tangannya untuk kembali menahan perlakuannya.
"Lo pengen gue mati kan? Gue lagi berusaha tenang aja! Lagi pun ortu gue kan benci sama gue" Jawabnya memindah rokok yang ada ditangan kanannya menjadi dibibirnya dan mematik korek dengan tangan kiri.
Sky kembali mengingat bagaimana tatapan Eri yang begitu menghawatirkannya, selama ini tak ada yang pernah menghawatirkannya selain Sahabat laki-lakinya bahkan ketika abangnya menghawatirkannya dia selalu saja ada hama yang mencegah.
"Lebih baik lo pulang! Gue ga mau kena masalah. Mama pasti marah besar jika tau apa yang kita lakuin, udah cukup gue dijauhi dan gue ga mau sampe dibenci! "Tutur Sky menghempas kasar tangan gadis yang menahannya sedari tadi..
" thanks buat lukanya, jangan lupa kalo gue udah dilamar malaikat maut lo harus dateng ke pemakaman gue. Sebagai penghargaan buat kepergian gue" Ucapnya langsung pergi bberniat kembali ke ponpes setelah menghabiskan 2 putung rokok.
Gadis tadi hanya terdiam menatap punggung Sky yang perlahan mulai menjauh di bawah penerangan yang remang.
Setelah sampai di ponpes kembali, Sky tidak langsung kembali ke kamar, melainkan ia mendatangi kamar mandi untuk membersihkan bau nikotin yang ada dimulutnya.
"Mandi sekalian kali ya? Gerah banget gue! "Ia pun segera mengambil rok untuk petelesan, dengan tiba-tiba ia terbatuk hebat mengeluarkan cairan merah kental yang membuat dadanya terasa sesak.
" B-Blood? "
꙳ʚꨄɞ꙳
𝑯𝒆𝒍𝒍𝒐. 𝑯𝒆𝒍𝒍𝒐𝒐𝒐𝒐𝒐, 𝒋𝒂𝒏𝒍𝒖𝒑 𝒇𝒐𝒍𝒍𝒐𝒘 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒇𝒐𝒍𝒍𝒐𝒘 𝒂𝒌𝒖𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒚𝒂. 𝑻𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂 𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒃𝒂𝒄𝒂. 𝑾𝒂𝒔𝒔𝒂𝒍𝒂𝒎𝒖𝒂𝒍𝒂𝒊𝒌𝒖𝒎
.....
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑺𝒖𝒅𝒅𝒆𝒏𝒍𝒚 𝑩𝒆𝒄𝒂𝒎𝒆 𝑺𝒂𝒏𝒕𝒓𝒊𝒘𝒂𝒕𝒊
أدب المراهقين𝑴𝒂𝒚𝒆𝒔𝒉𝒂 𝑯. 𝑬𝒂𝒓𝒕𝒉, 𝒈𝒂𝒅𝒊𝒔 𝒏𝒂𝒌𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒈𝒂𝒏𝒕𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒌𝒂𝒌 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒅𝒊𝒔𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈. 𝑴𝒆𝒏𝒊𝒌�...