❦☕︎︎ 𝑷𝒂𝒓𝒕 𝟎𝟐: 𝑷𝒂𝒎𝒊𝒕

66 9 0
                                    

“𝑫𝒊𝒌𝒂𝒍𝒂 𝒔𝒆𝒎𝒆𝒔𝒕𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒑𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒊𝒕𝒂, 𝒂𝒅𝒂 𝒎𝒂𝒔𝒂𝒏𝒚𝒂
𝒑𝒖𝒍𝒂 𝒔𝒆𝒎𝒆𝒔𝒕𝒂 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒔𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒚𝒂?”
-𝑽𝒂𝒍𝒆𝒚𝒓𝒂 𝑺𝒌𝒚

✧ₕₐₚₚᵧ ᵣₑₐᵈᵢₙᵍ✧

        Keesokan harinya, Sky kembali mendatangi pinggiran sawah. Dapat ia lihat remaja yang duduk tengah berbincang dengan seorang petani.

Dengan sengaja ia pun melambatkan kayuhannya dan fokus menatap remaja itu dari samping. Seketika ia terpesona namun ia tetap memilih memendam perasaannya hingga ada waktu yang tepat untuk mengungkapkannya.

Sesampainya didekat Fathur, Sky pun duduk disamping remaja itu. Seperti biasa kitab Alfiyah berada dipelukan Fathur dan Sky dapat menebak jika Fathur adalah lelaki yang pandai ilmu agama, Walaupun lemot dalam ilmu alam.

“Kamu selalu membawa kitab itu kesini, kitab apa itu?” Tanya Sky menunjuk kitab dalam pelukan Fathur, remaja itu tersenyum simpul lalu memberikan kitab itu pada Sky yang tingkat penasarannya tinggi.

“Aku belum wudhu” Jawabnya lalu mengangkat tangan, Fathur tetap enggan menarik kitabnya kedalam pelukannya lagi sampai Sky menerimanya.

“Tidak apa bukalah” Jawab Fathur dengan tatapan meyakinkan, setelah berkali-kali ragu. Akhirnya Sky pun menerima kitab itu dan membuka lembar demi lembar.

“Kitab ini menjelaskan tentang apa?” Tanya Sky menatap manik Fathur, walaupun hanya sekejap dan kembali membuka halaman halaman itu.

“menjelaskan tentang Tata bahasa Arab, kaidah ilmu nahwu dan Shorof” Jawabnya membuat Sky ternganga, dapat ia pastikan jika gadis dihadapannya tidak paham dengan apa yang dibicarakan.

“maaf Aku tidak paham” Lirihnya digelengi oleh Fathur.

“Semua orang memiliki keahliannya masing-masing, kamu yang paham tentang ilmu Alam dan aku yang paham ilmu agama.” Jawabnya membuat Sky mengangguk mantap menyetujui apa yang ia katakan.

Mereka berdua kembali terdiam, tak ada hal yang dapat mereka bicarakan hingga Sky pun harus mencari topik jika sedang duduk berdua bersama remaja.

Setelah lumayan lama berpikir ia pun mendapatkan ide jahil yang menurutnya akan menyenangkan, Ia pergi mundur secara diam-diam tanpa sepengetahuan Fathur lalu mulai memanjat pohon kersen yang dipakainya untuk bersandar.

“ky? Sky?” Panggil remaja itu mengedarkan pandangannya ketika ia merasakan seseorang yang tiba-tiba hilang dari sebelahnya.

Hening tak ada sahutan dari siapapun, Fathur kalang kabut mencari gadis yang kini ia anggap sebagai sahabatnya itu. Namun tiba-tiba beberapa buah kersen jatuh dan menimpa kepala Fathur, dengan segera remaja itupun mendongak.
Dapat ia lihat seorang gadis sedang duduk bertengger sambil menyemil buah kersen yang sudah matang.

“ky?” Panggilnya membuat gadis berhodie abu-abu itu menunduk dan melempar senyumannya, hati Fathur berdetak kencang ketika melihat senyuman manis dari Sky itu sesegera mungkin ia mengalihkan pandangannya yang membuat Sky terkekeh karenanya.

“Mau?” Tanyanya menunjukan beberapa butir buah kersen yang sedari tadi ia genggam, tanpa berpikir lama Fathur pun mengangguk membuat Sky menjatuhkan beberapa butir buah kersen yang tlah matang dan tentunya dipungut oleh Fathur.

𝑺𝒖𝒅𝒅𝒆𝒏𝒍𝒚 𝑩𝒆𝒄𝒂𝒎𝒆 𝑺𝒂𝒏𝒕𝒓𝒊𝒘𝒂𝒕𝒊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang