❦☕︎𝒑𝒂𝒓𝒕 𝟏𝟐: 𝑱𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒐𝒉𝒐𝒏𝒈𝒊 𝒂𝒌𝒖!

33 3 0
                                    

"𝑲𝒊𝒕𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒆𝒏𝒂𝒍 𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒍𝒂𝒎𝒂, 𝒃𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒑𝒖𝒏 𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒔𝒆𝒅𝒆𝒌𝒂𝒕 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒃𝒂𝒕 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒖𝒎𝒖𝒎𝒏𝒚𝒂. 𝑵𝒂𝒎𝒖𝒏 𝒂𝒑𝒂𝒌𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒖 𝒌𝒆𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕𝒂𝒏
𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒅𝒊𝒓𝒊𝒎𝒖 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒋𝒖𝒋𝒖𝒓
𝒅𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒃𝒖𝒌𝒂 𝒑𝒂𝒅𝒂𝒌𝒖? "
-𝑬𝒓𝒊𝒏𝒄𝒂 𝒏𝒂𝒔𝒚𝒂

"𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒉𝒂𝒍 𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒌𝒖𝒃𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒉𝒖 𝒑𝒂𝒅𝒂𝒎𝒖 𝒔𝒆𝒄𝒂𝒓𝒂 𝒋𝒖𝒋𝒖𝒓,
𝑲𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊 𝒑𝒓𝒊𝒗𝒂𝒔𝒊 𝒎𝒂𝒔𝒊𝒏𝒈-𝒎𝒂𝒔𝒊𝒏𝒈. 𝑫𝒂𝒏 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒉𝒂𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒕𝒖𝒓 𝒑𝒓𝒊𝒗𝒂𝒔𝒊 𝒔𝒆𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈! "
-𝑬𝒂𝒓𝒕𝒉. 𝑺

✧ₕₐₚₚᵧ ᵣₑₐᵈᵢₙᵍ✧

   
          Setelah selesai mandi malam, Sky kembali lagi kedalam kamarnya. Tentang darah tadi? Ia tidak terlalu memikirkannya karena baginya itu hanyalah hal sepele yang tak perlu dipikirkan secara lebih.

Ceklek.

"Assalamu'alaikum" Dapat ia lihat Nada dan Nafa tlah tertidur lelap dikasurnya masing-masing. Senyuman kecil terbit dari bibirnya.

     Ia melangkah menuju kasurnya, namun masih diambang pintu tangannya sudah ditarik oleh Eri untuk keluar dari kamar.

"Er. Lo kok belum tidur? Ini dah malem loh" Tanya Sky menatap Eri datar. Sedangkan Eri menatapnya tajam, dengan telapak tangan yang mencengkram erat pundak Sky Eri pun mulai mencurahkan kekhawatirannya.

"Sky! Aku mohon. Jawab pertanyaan aku dengan jujur! "Perintah Eri masih menatap Sky lamat.

" ga janji"

"Kamu ngerokok? "Tanya Eri membuat Sky diam terpatung, ia menarik nafasnya untuk menetralkan perasannya.

"Ngerokok nggaknya gue bukan hal yang harus lo ketahui. Kita cuma temen sekamar jadi ketahuilah gue ga akan beritahu tentang privasi gue sama siapapun! "Jawabnya lirih namun dengan intonasi tinggi.

"Iya... Aku tau kita ketemu belum lama tapi aku mohon jujur Sky. Kamu tau gak? Thalasemia kamu udah mulai parah dan......... "Eri tak kuasa melanjutkan kata-katanya karena amarah lebih dulu mengusasinya.

"Dan apa? "Tanya Sky mengusap punggung Eri untuk mengurangi amarahnya.

"Dan kanker paru-paru kamu sudah memasuki studium 2" Sambungnya tak membuat Sky khawatir sedikitpun. Gadis itu malah tertawa dengan keras seolah hal itu adalah hal yang lucu. Eri terdiam melihat Sky yang tertawa ketika ia mengatakan apa yang Dokter Gryn katakan.

"Gitu doang? Ga ada berita lain?. Lo kira gue bakal nangis dan khawatir gitu?.......... Nggak sister" Tuturnya membuat Eri terkejut seterkejutnya.

"Hidup aku aja nggak pernah diharapkan ada oleh keluarga aku. Lalu kenapa aku harus khawatir? Ga guna Er!!!" Setelah mengatakan itu Sky langsung memeluk Eri seerat-eratnya.

"Maaf. Gue ga bermaksud bicara gini hanya saja gue lagi dikuasai sama amarah gue. Sekali lagi maaf Er" Bisiknya membuat Eri mengangguk paham...

      Ketika santriwati itu sedang berpelukan hangat secara tiba-tiba, seorang santri yang bertugas patroli malam menyenteri mereka dengan mata yang menyipit.

"Aaaaaaa. Kuntilanak kembar abiiiiii!! "Teriaknya langsung berlari sekencang-kencangnya. Sky dan Eri saling pandang dan tertawa bersama.

" pantas dibilang kuntilanak habisnya kita pake baju putih sih ya " Tawa Eri menggeplak kepala Sky.

"Kamu sih Er. Pake bawa aku keluar malam-malam" Jawab Sky menggenggam tangan Eri untuk kembali kedalam kamar. Eri sedikit terkejut mendengar Sky yang berbicara dengan aku-kamu tapi dia juga bahagia karena ada sedikit perubahan dari seorang Sky yang terkenal nakal.

◦•●◉✿ ❦ ✿◉●•◦

        
          Keesokan harinya, tepat dipukul 04:00 Am. Adzan shubuh mulai dikumandangkan oleh santri Ns, Eri dan Nafa sudah terbangun terlebih dahulu sedangkan Sky dan Nada masih terlelap dalam mimpinya.

     Sudah berulang kali 2 santriwati itu membangunkan santriwati yang masih kebo itu namun semakin dibangunkan keduanya malah semakin nyenyak dalam lelapnya.

"MasyaAllah. Adzannya Gus Mahes merdu banget Nad" Ucap Sky yang sudah terbangun tapi dengan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya.

"Kiwww. Sky kepincut sama Gus Mahes" Jawab Nafa membuat Sky langsung terbangun dan melempar bantal kewajah Nafa.

     Nafa pun tertawa meledek lalu menarik Sky menuju kamar mandi untuk segera membersihkan tubuhnya. Disetiap kamar ada 2 kamar mandi didalamnya untuk memudahkan para santri ketika akan melaksanakan sholat malam.

Setelah selesai mbersihkan diri, mereka pun bergegas menuju masjid agar tak masbuk lagi. Sudah berkali-kali mereka masbuk dan yang mendapat hukuman paling berat ialah si santriwati nakal. Valeyra sky Senjakala.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" Salam Gus Mahesa yang kini akan memimpin mengabsahi kitab ta'lim muta'alimnya.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" Jawab serentak santri santriwati kelas Ta'lim.

"Naharuka said? "

"Sa'idul mubarok"

"Kaita jaluk? "

"Alhamdulillah bi khoir"

"Syukron"

"Afwan"

     Setelah itu semuanya pun mulai mengabsahi. Dengan Sky yang mengabsahi sambil terus menguap-nguap.

𝑺𝒖𝒅𝒅𝒆𝒏𝒍𝒚 𝑩𝒆𝒄𝒂𝒎𝒆 𝑺𝒂𝒏𝒕𝒓𝒊𝒘𝒂𝒕𝒊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang