❦☕︎𝒑𝒂𝒓𝒕 𝟏𝟖: 𝑳𝒂𝒎𝒂𝒓𝒂𝒏.

51 4 0
                                    

"𝑱𝒂𝒈𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒂𝒖 𝒂𝒏𝒈𝒈𝒂𝒑 𝒃𝒆𝒓𝒉𝒂𝒓𝒈𝒂, 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏
𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒂𝒌𝒊𝒕𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒕𝒂𝒍𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒑𝒂𝒍𝒂𝒈𝒊 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒂𝒕
𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒏𝒕𝒂𝒌𝒂𝒏"
-𝑽𝒂𝒍𝒆𝒚𝒓𝒂𝑺𝒌𝒚..

✧ₕₐₚₚᵧ ᵣₑₐᵈᵢₙᵍ✧

              Kini, Sky duduk diantara Ibu dan Tantenya. Sebenarnya dirinya merasa risih namun ia tahan karena ini adalah kesempatan yang langka dalam hidupnya.

Bibirnya mengukir seulas senyum tipis ketika adik dari ibunya memperlakukan dia dengan begitu baik dan lembut, sebuah tindakan yang sedari dulu selalu Sky harapkan.

"Sky mau makan apa? Chicken? Mie ayam? Bakso? Kwetiau atau apa? Jangan sungkan dong biasanya kamu manja banget sama tante ayo mau apa nanti tante ambilkan" Perintah wanita itu yang dikenal Ayu anindra.

"Gapapa tan. Ky kan udah besar, ky mau ambil sendiri aja. Ky gamau ngrepotin" Jawabnya dengan menolak secara lembut.

"Yahhh jangan gitu dong, hati kan tante jadi sedih" Dramatis Ayu sambil mengerucutkan bibirnya, akhirnya tanpa bertanya lebih dahulu pada Sky.

Wanita itu mengambilkan nasi dengan beberapa lauk yang ia yakini makanan kesukaan keponakan kesayangannya.

"Nih.. Perkedel kesukaannya Valeyra sky" Tutur Ayu membuat Sky membulatkan maniknya.

'Yah.... Kok kentang, aku kan alergi. Duh gimana nih? Udahlah gapapa InsyaAllah aku pasti baik-baik saaja' Monolognya langsung menyantap sajian dihadapannya setelah melafalkan doa sebelum makan.

       Ayu dan Ibu dari Sky terus memperhatikan gadis itu yang makan dengan perlahan. Awalnya mereka saling pandang dan mencurigai Sky namun segera ditepis karena Syams yang meyakinkan mereka.

"Gimana Ky? Enak mau lagi ga? "Tanya Ayu menatap Sky yang mulai menggaruk pipinya.

'Dah mulai nih' Batin Sky merasa gatal diseluruh wajahnya.

"I-iya tan. Enak banget Sky suka" Jawabnya sedikit gugup. Gus Mahes yang melihat pergerakan Sky yang mulai aneh pun hanya bisa diam karena status mereka yang belum maghrom.

     Setelah selesai, semua keluarga pun duduk diruang tamu dengan Langit yang terus menempel pada Sky. Dirinya sudah memberi pil penangan alergi agar alergi yang Sky alami dapat segera pulih.

"Bismillahirrahmanirrahim, jadi begini Ibu. Kedatangan saya dan kedua orang tua saya kesini adalah karena saya ingin melamar Sky demi status yang lebih baik yaitu pernikahan"

"Apakah kalian merestui jika saya melamar Sky? "Tanya Gus Mahes menatap sekitarnya, semua orang yang ada disana  saling tatap menatap dan melempar senyum manis pada Gus Mahes.

"Baik, saya merestui anda untuk menjadi pasangan hidup bagi putri saya. Tapi semua ini kembali pada Sky" Jawab Syams tersenyum ramah kepada Gus Mahes.

Gus Mahes pun mendekati Sky dan menatap Sky dbegan berjongkok dan satu kaki yang digunakan sebagai penompang.

"Yesha..... Will you marry me? "Tanya Gus Mahes menyodorkan sebuah cincin dengan hiasan berlian ditengahnya. Sky menatap Gus Mahes tak percaya dan beralih menatap Langit.

"Ayo Terima dong, mayan tuh nikah sama gus" Celetuk Langit membuat Sky tersenyum tipis.

"Yes Gus Gaje" Jawab Sky membuat Gu Mahes langsung melimpatan kegirangan sambil memeluk tubuh sang Ayah yang sudah mulai Sepuh itu.

     Tari mendekap tubuh Sky dengan erat, sebuah pelukan yang baru pertama kali Sky dapatkan dari Ibunya. Sebuah pelukan hangat yang membuat Sky merasa nyaman walau harus dengan mengambil peran kembarannya.

'Ma. Kalo mama tau ini Earth apakah Mama bakal berhenti peluk Earth? Pastinya iya ya? Lagian Earth kan bukan anak yang inginkan oleh Mama dan papa' Gumamnya dengan butiran air mata yang mulai mengalir membasahi pipi nya.

"Sky kok nangis? Bahagia ya? "Tanya Tari mengusap air mata Sky dengan begitu lembut. Sky menggeleng sebagai jawaban, tak mungkin kan bila ia menceritakan apa yang saat ini ada dalam benaknya.

         Kini Ayu ikut serta memeluk Sky disertai elusan lembut dipuncak kepala Sky yang tertutupi oleh khimar yang gadis itu kenakan.

"Sky" Panggil Tari sembari mengelus pundak Sky yang tanpa ia ketahuilah bahwa itu adalah pundak rapuh yang dipaksa untuk memikul beban hidup setiap harinya..

"Kalo seandainya Mama Minta maaf sama Earth kira-kira Earth bakal maafin Mama ga ya? "Tanyanya dengan kekosongan yang tercetak jelas dimatanya.

"Sulit buat Earth maafin kesalahan yang kalian timbulkan karena luka di hatinya semakin lebar setiap harinya" Jawab Sky mengrluarkan unek-unek yang dipendam selama ini.

Semua yang ada disini terpatung mendengar penuturan Sky yang menusuk perasaan 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎. Ayu menatap Sky dalam begitupun Tari, mereka merasakan aura yang berbeda dari gadis dihadapannya ini.

"Earth?what This is you? "Tanya Ayu mengelus lembut pundak Sky, gadis itu hanya terdiam tanpa berniat menjawab pertanyaan Ayu.

"Apakah kau Earth? Karena ini bukan aura Sky" Timpal Tari yang merasa asing dengan putri kesayangannya.

Aura kali ini, sangat berbeda dengan Sky nya. Aku yang selalu tertawa bahagia dan mudah akrab dengan orang lain, kini menjadi Sky pemurung yang sulit untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

"JAWAB VALEYRA Sky!! "Bentak Tari mencengkram erat pundak Sky, Sky menghempasnya kasar dan langsung menatap Tari tajam.

"My name is not Valeyra Sky, But Mayesha Earth" Jawab Earth dengan tatapan yang berubah 180° dari sebelumnya.

"E-earth? J-jadi selama ini? "

✧ʚ†հαղk ʸᵒ𝔲ɞ✧

☃︎ 𝐴𝑠𝑠𝑎𝑙𝑎𝑚𝑢𝑎𝑙𝑎𝑖𝑘𝑢𝑚 . 𝐵𝑒𝑟𝑡𝑒𝑚𝑢 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑢 𝑀𝑒𝑙𝑙. 𝐾𝑎𝑛𝑔𝑒𝑛 𝑔𝑎𝑘? 𝐾𝑎𝑛𝑔𝑒𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑎 siapa😁.

❦𝑚𝑎𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑏𝑢𝑎𝑡 𝑣𝑜𝑡𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑖𝑛𝑖. 𝑉𝑜𝑡𝑒 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑟𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑢𝑙𝑖𝑠 𝑡𝑎𝑢𝑢, 𝐸𝑛𝑡𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑢𝑙𝑖𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑢𝑙𝑎 𝑚𝑎𝑢𝑝𝑢𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑒𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙.

𝐵𝑖𝑙𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛𝑛 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑣𝑜𝑡𝑒 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑢𝑙𝑖𝑠, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑠𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑛𝑢𝑙𝑖𝑠 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑟𝑠𝑎 𝑘𝑒ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑟𝑦𝑎𝑛𝑦𝑎, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑖𝑡𝑢 𝑚𝑜ℎ𝑜𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑦𝑎 𝑟𝑒𝑎𝑑𝑒𝑟𝑠𝑠. 𝐴𝑡𝑎𝑝𝑢..❤

𝑺𝒖𝒅𝒅𝒆𝒏𝒍𝒚 𝑩𝒆𝒄𝒂𝒎𝒆 𝑺𝒂𝒏𝒕𝒓𝒊𝒘𝒂𝒕𝒊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang