BAB 10 : Partner Baru

12 3 0
                                    

Arabella menatap Atlantas dengan ragu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arabella menatap Atlantas dengan ragu. Ada sesuatu dalam cara pria itu berbicara—sikapnya yang tenang, suaranya yang rendah—yang membuatnya sulit untuk membaca niatnya. Meskipun begitu, ada rasa penasaran yang mendorongnya untuk menerima tawaran tersebut, meski hatinya belum sepenuhnya yakin.

"Baiklah," kata Arabella akhirnya, mencoba menenangkan perasaannya. "Tapi, sebelum itu, gue harus tahu apa yang lo tahu dulu."

Atlantas mengangguk, menggeser dirinya agar lebih dekat dengan Arabella. "Saya akan beritahu kamu apa yang perlu kamu tahu, ketika waktunya tepat," katanya, masih dengan nada yang sama misterius. "Sekarang, kita fokus dulu ke apa yang ada di depan mata."

Arabella mendengus pelan, merasa jawaban Atlantas terlalu mengambang. Namun, dia memutuskan untuk tidak mendesak lebih jauh. Dia tahu bahwa terlalu banyak menekan hanya akan membuat Atlantas semakin menutup diri. Sementara itu, dia perlu tetap waspada dan memastikan bahwa dirinya tidak terjebak dalam permainan yang dia tidak mengerti.

"Jadi, sekarang apa?" tanya Arabella, melipat tangannya di dada, mencoba mempertahankan sikapnya yang tegas.

Atlantas mengangkat alis, seolah pertanyaan itu sedikit mengejutkannya. "Sekarang," katanya, "kita mencari buku itu. Buku tentang kriminal yang kamu cari. Kamu bilang ada sesuatu yang penting di dalamnya, bukan?"

Arabella sedikit terkejut mendengar kata-kata Atlantas. Bagaimana dia tahu? Tapi, sebelum ia sempat bertanya, Atlantas sudah bergerak menuju rak buku di sebelahnya, menggeser beberapa buku dengan teliti.

"Rak ini tidak banyak berubah sejak terakhir kali saya di sini," kata Atlantas sambil terus mengamati. "Buku yang kamu cari, seharusnya ada di salah satu rak bagian bawah. Di sekitar sini."

Arabella memperhatikan gerak-gerik Atlantas dengan penuh perhatian. Bagaimana pria ini bisa tahu banyak tentang perpustakaan ini? Dia ingin sekali bertanya, namun lagi-lagi merasa ini bukan saat yang tepat.

"Saya menemukannya," kata Atlantas tiba-tiba, menarik sebuah buku tebal berwarna hitam dari rak paling bawah. "Ini dia, buku yang kamu cari."

Arabella menatap buku itu—yang berjudul Anatomi Forensik dan Investigasi Kematian, dengan mata terbelalak. Itu adalah buku yang sama yang ia cari-cari, yang seharusnya berada di rak yang lain. Ada apa ini?

"Bagaimana ....?" Arabella ingin mengajukan pertanyaan, namun kata-katanya terhenti saat ia melihat ekspresi Atlantas. Pria itu menatapnya dengan pandangan serius, seolah tahu apa yang ia pikirkan.

"Beberapa hal lebih baik tidak ditanyakan," ucap Atlantas dengan nada rendah, menyerahkan buku itu ke tangan Arabella. "Yang penting, kita sudah menemukannya. Sekarang, mari kita lihat apa yang bisa kamu pelajari dari sini."

Arabella menerima buku itu dengan perasaan campur aduk. Ia membuka halaman pertama dengan tangan yang sedikit gemetar, rasa penasaran dan cemas bercampur aduk dalam pikirannya. Buku ini mungkin adalah kunci untuk mengungkap sesuatu yang belum ia pahami sepenuhnya.

The Sleuthing StudentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang