Ruang Kehidupan
Aku belum memberitahunya, namun sekarang dia pergi terhuyung-huyung dan menuju Ruang Kehidupan dan marah. Dia membanting pintu, menghampiri Tuan Kertstel dan mendorongnya dari meja logam.
"Neraka apa yang Anda ciptakan?" Jeritnya, lalu memukuli wajah Tuan Kertstel.
Bahkan di koridor, hiruk-pikuk pekikan Tuan Kertstel terdengar dan melambai, membuatku tertegun dan berkeringat ... Sekali lagi, Tuan Kertstel mengerang, tetapi sekarang volumenya lebih lirih. Aku menutup pintu apartemennya agar kericuhan tidak terlalu menjadi pusat perhatian.
Dan tidak lama, Dereck, terbakar amarahnya, mengambil pisau bedah dan menikam Tuan Kertstel.
Dalam peristiwa itu,— oh, aku tak mampu menahannya! Aku terlanjur takut! Oleh sebab itu, aku tidak menghentikannya! Seketika Darahnya menciprat dan Tuan Kertstel terjatuh di atas permadani. Saat itu juga, Tuan Kertstel kejang di lantai, tapi tidak satupun dari kami berani mendekat, bahkan hanya sekedar untuk memeriksa bahwasanya dia sudah mati atau belum di ujung hidupnya.
Melihat lawannya lumpuh, Dereck pergi dan berkeliling di apartemen Tuan Kertstel, dia mencari seseorang— pacarnya— kekasihnya— namun setelah 30 menit, sepertinya ia belum lekas menemukan kekasihnya itu, sedangkan aku menunggu dan bersandar di meja logam hanya untuk melihat makhluk menjijikkan ini mati—
Dereck kembali menghampiriku.
"Tidak ada— tidak ada," jeritnya, histeris, dan matanya berair, " dia tidak ada di manapun!"
"Jangan-jangan makhluk ini,— membuangnya?"
Tuan Kertstel tertawa, tidak beraturan dan darahnya menyembur keluar dari mulutnya seperti air mendidih setiap dia mengeluarkan volume.
"Kamu tidak akan menemukannya." Katanya, tersedak, lalu tersenyum mengerikan.
Dereck dengan emosi mengangkat kepala Tuan Kertstel dan dengan suara keras berkata: "Beritahu aku! Beritahu aku di mana dia!"
"Dia, dia menjadi kecil ... mudah dikunyah ... Ha! aku sudah memakannya ... dua jam yang lalu,— awalnya, awalnya dia menjerit! ... Kencang sekali! Kencang!" Tuan Kertstel terbatuk, "tetapi ruangan itu kedap suara, ... Haha! Haha! Aku memakannya ... aku memakannya, setelah ia mengerut, dan menyusut di Ruang Kehidupan!" [ ]