24. 𝐌𝐊𝐀🌸

109 16 5
                                    

𝗔𝘀𝘀𝗮𝗹𝗮𝗺𝘂𝗮𝗹𝗮𝗶𝗸𝘂𝗺, 𝗮𝗸𝘂 𝘂𝗽, 𝗸𝗼𝗺𝗲𝗻 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝗻𝘆𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝘃𝗼𝘁𝗲 𝘀𝗮𝗺𝗽𝗲 𝗻𝗼𝘁𝗶𝗳 𝘀𝗽𝗮𝗺 𝗮𝗸𝘂 𝘆𝗮 𝗴𝘂𝘆𝘀. 𝗠𝗮𝗸𝗶𝗻 𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝗸𝗼𝗺𝗲𝗻 𝗺𝗮𝗸𝗶𝗻 𝘀𝗲𝗺𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗮𝗸𝘂 𝗻𝘆𝗮.

𝗔𝗸𝘂 𝗯𝗮𝗰𝗮 𝗸𝗼 𝗸𝗼𝗺𝗲𝗻 𝗻𝘆𝗮, 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗸𝗮𝗹𝗶𝗮𝗻 𝗸𝗮𝗹𝗶𝗮𝗻 𝗶𝗻𝗶 𝗮𝗱𝗮 𝘆𝗴 𝗺𝗮𝗸𝘀𝗮 𝗷𝘂𝗴𝗮 𝘆𝗮𝗵 𝗯𝘂𝗮𝘁 𝗵𝗮𝗽𝗽𝘆 𝗲𝗻𝗱😊 𝗺𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗮𝗱𝗮 𝘆𝗴 𝗺𝘂𝗷𝗶 𝗮𝗸𝘂 𝗯𝗮𝗶𝗸 𝗱𝗮𝗻 𝗖𝗮𝗻𝘁𝗶𝗸 𝗠𝗮𝘀𝘆𝗮𝗔𝗹𝗹𝗮𝗵, 𝗽𝗮𝗱𝗮𝗵𝗮𝗹 𝗱𝗶𝗮 𝗴𝗮 𝘁𝗮𝘂 𝗮𝗷𝗮 𝘀𝗶𝗳𝗮𝘁 𝗮𝗸𝘂 𝗲𝗻𝗱 𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺 𝗸𝗲𝘁𝗲𝗺𝘂😭

𝗕𝗮𝗯 𝗶𝗻𝗶 𝗹𝘂𝗺𝗮𝘆𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗱𝗶𝗸𝗶𝘁 𝘆𝗮𝗵 𝗺𝗶𝗻𝗴𝗴𝘂 𝗶𝗻𝘀𝘆𝗮𝗔𝗹𝗹𝗮𝗵 𝗮𝗸𝘂 𝘂𝗽 𝗹𝗮𝗴𝗶.
Typo tandain!
𝗢𝗸𝗸𝗸

.
.
.
.
.
.
.
.
.

H̆̈Ă̈P̆̈P̆̈Y̆̈ R̆̈Ĕ̈Ă̈D̆̈Ĭ̈N̆̈Ğ̈

Akhirnya, Haura Rasya dan Zayden pun masuk ke ruangan Rayva.

Mereka mengucapkan salam yang di jawab Rayva, Di ruangan itu hanya ada Rayva seorang.

"Dek kamu kenapa? " Tanya Haura lembut seraya mengusap pucuk kepala Rayva yang tertutup khimar.

"Hehehe tadi Rayva bantuin ibu ibu eh malah keserempet, cuma lecet doang ko" Jelas Rayva menyengir.

"Cumaa.. Sampai di perban begini di bilang cuma, huh" Oceh Rasya membuang nafas kasar.

Haura dan Rayva pun terkekeh karena walau raut wajah Rasya kesal tetap ada raut wajah khawatir.

Sedangkan Zayden? Oh, dia hanya tersenyum melihat kelakuan temanya sekaligus ipar nya.

"Dek tahu ga? " Tanya Haura ingin menjelaskan seberapa panik nya Rasya tadi.

"Apaa? " Kepo Rayva mengerutkan kening nya.

"Tadi abangmu itu panik banget tau, dia langsung tarik tangan kakak, mana mobil nya ngebut lagi, hahahahha" Haura pun tertawa puas setelah menjelaskan pada Rayva.

"Khm, ga baik ketawain suami" Tegur Rasya cemberut.

"Yaelah mas, kamu tuh lucu abis nya" Ujar Haura dengan tawa yang sudah mulai mereda.

"Ya kan mas panik, mana gitu Zayyan bilang pake nada panik lagi, kirain ketabrak, tau nya cuma lecet keserempet motor" Jelas Rasya langsung mendapatkan cubitan di perut nya.

Siapa lagi kalau bukan Haura yang mencubitnya.

"Huss, mas! Ga boleh gitu, ucapan adalah doa, masa mas do'ain yang ga baik buat adek nya" Tegur Haura kesal.

"Haha, biarin kak, emng abang luknut" Sambung Rayva terkekeh walau agak kesal.

"Emm.. Saya pulang dulu yah, saya mau ke Jogjakarta mau temuin calon" Celetuk Zayden tiba tiba pamit.

Semua pun mengarahkan pandangannya menatap Zayden penuh tanda tanya.

"Udah bilang sama Bunda, Ayah bang?" Tanya Haura heran, apa tadi kata abangnya, Calon? Ia tak tau kalau sangat abang sudah mempunyai calon, Apakah abangnya sengaja tak ingin memberi tau dirinya.

"Udah, Oh ya cepet sembuh ya Va, Saya Zayden" Sapa Zayden memperkenalkan diri pada Rayva.

Rayva pun hanya mengangguk seraya tersenyum kikuk.

"I-iyah.. Aku Rayva salam kenal, makasih atas do'a nya" Jawab Rayva gugup karena dirinya di tatap, walau ia menunduk, tapi ia tau kalau ia masih ditatap oleh Zayden.

"Sama sama" Senyum Zayden.
Zayden yang awalnya menatap Rayva  pun menoleh ke arah Haura dan Rasya.

"Do'a in ya semoga perjalanan nya lancar" Pinta Zayden dengan tatapan serius namun ada tatapan satu nya.

"Saya tunggu kalian yah" Lembut Zayden membuat perasaan Haura menjadi tidak enak.

"Abang kenapa Ngomong kaya gitu? " Tanya Haura dengan mata berkaca kaca.

"Engga, gapapa, abang cuma sebentar ko, do'a in aja" Senyum nya lalu mengalihkan tatapan nya ke Rasya.

Zayden memegang pundak Rasya dan menatap nya serius.

"Bro, jagain adek gue ya, jangan buat dia nangis, Jagain dia karena gue udah ga bakal bisa jagain dia lagi, dia adek kesayangan gue, Jaga perasaan adek gue juga, Adek gue gampang nangis soalnya, kan dia cengeng, Gue titip adek gue ya, buat ponakan nya ucul ya" Pesan Zayden terkekeh di tengah tengah pesannya.

"Pasti, Adek kamu istri tercinta saya, saya memang ga bisa janji tapi saya akan berusaha semaksimal mungkin agar dia hanya bisa menangis karena bahagia, dan untuk ponakan, heh, masih di buat, makanya sehat sehat, jaga kesehatan biar pas lounching, kamu sebagai om bisa gendong dan main sama dia" Kata Rasya terkekeh, padahal perasaan nya sudah tidak enak.

Zayden melepas pegangannya dari pundak Rasya dan beralih menatap Rayva yang masih menunduk seraya mendengar apa yang sejak tadi mereka bicara kan.

"Dek, Akur sama Zayyan yah, Sehat sehat, walau baru ketemu, rasanya kaya nambah adek baru" Kekeh Zayden.

"Yaudah, saya pamit, do'ain lancar, Salam buat Ummi, Abi, Zayyan, Mamanya, Bunda dan Ayah ya, Assalamu'alaikum" Pamit nya keluar ruangan setelah salam nya di jawab mereka yang ada di dalam.

***

𝗖𝘂𝗺𝗮 𝗸𝗲 𝗷𝗼𝗴𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮 𝗸𝗼𝗸😊.

𝗩𝗼𝘁𝗲 𝗱𝗮𝗻 𝗞𝗼𝗺𝗲𝗻 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸𝗻𝘆𝗮.

𝗮𝗱𝗮 𝗽𝗲𝘀𝗮𝗻 𝗺𝘂𝗻𝗴𝗸𝗶𝗻?

𝗕𝘂𝗮𝘁 𝗔𝗸𝘂?

𝗛𝗮𝘂𝗿𝗮?

𝗥𝗮𝘀𝘆𝗮?

𝗭𝗮𝘆𝗱𝗲𝗻?

𝗥𝗮𝘆𝘃𝗮?

𝗭𝗮𝘆𝘆𝗮𝗻?

𝗢𝗸𝗲, 𝗮𝗸𝘂 𝗽𝗮𝗺𝗶𝘁 𝗔𝘀𝘀𝗮𝗹𝗮𝗺𝘂𝗮𝗹𝗮𝗶𝗸𝘂𝗺

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MENCINTAIMU KARENA ALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang