Ditengah-tengah momen bahagia ini, pikiranku melayang kembali ke masa lalu. Aku teringat betapa berbeda hidupku dulu. Aku adalah seorang laki-laki dan ustadz yang dihormati di kota kecilku. Kehidupan yang aku jalani sangat berbeda dari apa yang aku hadapi sekarang. Aku tidak pernah membayangkan bahwa aku akan berada dalam posisi ini, menjadi seorang pengantin wanita dalam pernikahan yang penuh emosi ini.
Semua perubahan ini dimulai dengan tindakan sahabatku, Aiman, yang merasa cemburu dan marah karena perempuan yang kami cintai, Aisyah, memilihku. Keputusan Aiman untuk mengubahku menjadi perempuan sebagai bentuk balas dendam adalah titik balik yang drastis dalam hidupku. Dulu, aku hidup dengan keyakinan dan rasa hormat sebagai seorang pria, namun semuanya berubah dalam sekejap.
Kini, di hari pernikahanku, Aisyah, wanita yang dulu adalah cintaku, berdiri di sampingku sebagai pendampingku. Dia, yang sempat menjadi bagian penting dalam hidupku, sekarang mendukungku di hari istimewa ini dengan penuh kasih. Aku merasa bersyukur bahwa dia masih ada di sampingku dalam kapasitas ini, memberikan dukungan dan cinta yang tidak ternilai.
Aku memandang ke sekeliling, melihat wajah-wajah yang penuh kebahagiaan, dan merasakan kehangatan dari momen ini. Aku tahu bahwa banyak hal yang harus kuhadapi dan aku harus beradaptasi dengan perubahan besar dalam hidupku. Tetapi, di sinilah aku, berdiri di hadapan Mas Yusuf, siap untuk memulai babak baru dalam hidupku sebagai seorang istri.
Aku mulai menyadari bahwa semua yang terjadi ini mungkin adalah jalan yang telah digariskan oleh Allah SWT. Mungkin ini adalah takdirku, takdir untuk menjalani hidup sebagai perempuan dan menemukan kebahagiaan dalam bentuk yang baru. Setiap langkah dan perubahan yang kuambil membawa aku ke momen ini, ke hari di mana aku bisa merasakan cinta dan kebahagiaan dalam cara yang berbeda.
Saat Mas Yusuf mengecup keningku dan aku mencium tangannya, aku merasakan kedamaian dan penerimaan dalam hatiku. Ini adalah momen yang tidak akan pernah kulupakan, dan aku tahu bahwa apa pun yang terjadi, aku telah menemukan tempatku dalam hidup ini, sesuai dengan apa yang telah ditentukan oleh-Nya. Aku bersyukur atas semua yang telah terjadi, atas setiap perubahan dan setiap keputusan yang membawaku ke titik ini. Ini adalah hari yang istimewa, hari di mana aku bisa merayakan cinta dan kebahagiaan yang telah lama kuimpikan.
Baca selengkapnya di https://karyakarsa.com/auliashara atau klik link di bio.
YOU ARE READING
Takdir Menjadi Perempuan
General FictionRahman, seorang ustadz muda yang berdedikasi, bersama sahabatnya Aiman, terlibat dalam kisah cinta segitiga dengan perempuan bernama Aisyah. Setelah Rahman melamar Aisyah, kebencian tumbuh dalam hati Aiman. Suatu malam, Rahman diculik oleh orang tid...