25. Kia, can you be my girlfriend?

22 1 0
                                    


Malam ini Reyden hanya bisa menyandarkan tubuh lelahnya pada tembok yang terasa begitu dingin. Pikirannya jelas kacau ketika ia melihat mata sohibnya dalam keadaan tertutup. Sesekali ia terlihat merapalkan do'a sebelum akhirnya menyugar rambutnya fustrasi. Beberapa jam yang lalu Kanza sempat dilarikan ke UGD. Dan saat keadaannya mulai membaik lelaki itu dipindahkan ke ruang rawat inap yang sekarang berada di hadapannya.

Sedangkan Kevin. Lelaki itu masih berada di ruangan dokter. Sejak tadi dia terus wara wiri seperti orang kesetanan. Bahkan beberapa kali ia melihatnya pergi menemui dokter hanya untuk bertanya apakah adiknya baik-baik saja atau tidak.

Hingga suara langkah dari seseorang terdengar semakin mendekat. Ia lantas berdiri saat menemukan Kiana berdiri dihadapannya dengan napas tersengal, "Keadaan dia gimana?" tanyanya langsung.

Reyden hanya menggeleng, "Belum siuman, tapi kondisinya stabil. Dia cuma kelelahan. Maag nya kambuh dan kata dokter dia kena tipus."

Ada helaan napas lega sebelum gadis itu memilih untuk berlalu dan menghadap ke pintu kamar inap milik Kanza. Di sana ia bisa dengan jelas melihat wajah tenang laki-laki yang baru ia temuinya itu tengah tertidur. Barangkali ia merasa lelah dengan peliknya dunia dan meminta pada Tuhan agar bisa istirahat sebentar. Lantas ia kembali mundur dan duduk di kursi samping Reyden. Keringat yang terus bercucuran membuatnya menyugar rambut ke belakang. Padahal di lorong ini hawa cukup dingin, tapi tetap saja badannya terasa begitu panas.

"Kita cari minum di luar dulu, mau?" tawarnya.

"Jawab aku dulu kenapa Kanza bisa kaya gini?" sergahnya, ia tidak bisa diam saja melihat Kanza seperti itu tanpa tahu apa penyebabnya.

"Kita ngobrolnya di luar." ucapnya, dan ia mulai berjalan mendahului Kiana.

Hingga akhirnya kedunya duduk di taman Rumah Sakit. Memperhatikan orang-orang yang tengah berlalu lalang. Reyden menghela napasnya lagi sebelum ia mulai bercerita.

"Tiga hari yang lalu Kanza nemuin surat tentang orangtuanya yang udah ketemu di kamar Bang Kevin. Dia kecewa karena selama keduanya hidup, Bang Kevin justru menutup mata sama bibirnya soal itu. Awalnya gue juga ngerasa kecewa, apalagi Kanza yang tiap detik mikirin almarhum. Berharap kalo suatu saat mereka bisa bertemu meski di dunia yang berbeda," ada jeda di saat ia bercerita, perasaan yang menyesakan itu mulai menggerayangi dadanya tapi sebisa mungkin ia tidak menangis, "Minggu lalu dia udah mulai ngelupain kejadian itu, dan lebih merhatiin Abangnya yang selalu ada di saat dia gak punya siapa-siapa. Dia juga udah cerita kalo ternyata hidup yang ia jalani itu gak ada artinya kalo di masih stuck di masa lalu. Tapi seperti yang lo liat, sekarang kepercayaan dia udah hancur. Mungkin buat numbuhin itu butuh waktu yang lama."

Kiana mungkin bukan orang terpenting di hidup Kanza. Ia datang di saat masa SMA telah berakhir. Masuk ke kehidupan lelaki itu pun baru akhir-akhir ini. Tapi bohong jika dia merasa biasa saja dengan keadaan Kanza yang bertahan sejauh ini. Ia tidak tahu secape dan selelah apa Kanza dengan kehidupannya.

Reyden tidak bisa melanjutkan ceritanya. Ia seperti menemukan bongkahan batu besar di dalam tenggorokannya dan membuatnya tercekat. Jadi alih-alih melanjutkan ceritanya ia menepuk punggung Kiana, "Kia, kalo lo emang datang ke kehidupan dia buat ngisi kekosongan di hatinya. Gue berharap lo bisa jadi orang yang bisa ngerangkul dia di saat keadaan sakit. Tapi kalo lo gak bisa buat dia bahagia, lo bilang sama dia. Jangan bikin dia ngerasa kecewa karena udah salah ngambil jalan. Waktu dia cerita kalo lo adalah cewek yang dia suka, gue ngerasa seneng. Dia bahkan nyampe gak bisa tidur semalaman cuma buat mikirin acara jalan sama lo bisa lancar waktu itu," ia lantas tertawa ringan, jenis tawa yang justru terdengar begitu menyakitkan, "Dan satu hal lagi, Ya. Lo adalah cewek pertama yang bisa buka hatinya. Dia bahkan gak tau cara ngetreat cewek tuh kaya gimana. Jadi kalo lo sama dia suatu saat pacaran, gue harap lo bisa paham ketika dia gak bisa bikin lo ngerasa seneng."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HISTORY OF KANZA | Jung SungchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang