Januari di sepuluh tahun yang lalu.
Aslan William Behzad, 23th – Asyla Aelyn Mehr, 19th
***
Kalau bukan karena uang bulanan dipangkas dan tidak bisa membeli album baru boyband favoritnya, Asyla tidak akan mau menjadi seorang pesuruh oleh Lita--kakak sepupunya itu.
Jika bukan karena ingin mendapatkan izin dari ayahnya untuk menonton tour konser boyband favoritnya empat bulan lagi, Asyla tidak akan sudi berada di antara dua sejoli yang tengah dimabuk asmara.
Oke, untuk hari ini. Cuma satu hari. Asyla rela menjadi seorang pelayan dan obat nyamuk, demi uang tambahan dan demi kata 'izin' dari ayah.
Asyla benci film horor.
Asyla juga tidak suka film action.
Gadis berusia sembilan belas tahun itu, sangat menggilai film bergenre romantic.
Namun, film romantic yang tengah tersedia di bioskop sekarang sangat tidak menggiurkan untuk dilihat. Age Gap--dimana sinopsisnya mengatakan 'seorang dosen perempuan menyukai mahasiswa laki-laki yang lebih muda enam tahun darinya'. Asyla tahu dalam sebuah hubungan, umur hanyalah angka. Tapi, dia punya kriteria film tersendiri, akalnya belum bisa menerima tontonan dimana dalam sebuah hubungan perempuan lebih tua dari pada laki-laki.
Apalagi melihat pemeran utama film tersebut adalah aktor dan aktris yang tidak begitu Asyla sukai. Ck! buang-buang duit saja untuk menonton film romantic itu! Asyla harus menabung, jangan boros, demi koleksi photocard aktor favoritnya ‘Nabil Arsyad Keemal’.
Jadi, Asyla hanya diam duduk manis di kursi tunggu bioskop seorang diri sambil memakan popcorn dan ice lemon tea, menunggu sampai Lita dan Eric selesai menonton film horor yang begitu digandrungi banyak orang sekarang. Dia hanya perlu menunggu sekitar dua jam lagi atau lebih tepatnya satu jam lima puluh menit, sampai film tengah tayang itu benar-benar usai.
Seharusnya itu sangat mudah dilakukan bukan? Andai saja kakak sepupunya itu tidak menitipkannya pada lelaki sombong paling menyebalkan di muka bumi ini.
"Cil."
Suara dari samping tempat duduknya, membuat Asyla menoleh. "Asyla." Dia memberitahu. "Nama gue Asyla, bukan Cil. Bisa nggak sih, jangan sesuka hati ngubah nama orang!"
Aslan memutar bola mata. Dia bangkit, berdiri tepat di depan gadis yang tengah duduk masih menikmati popcorn. "Ikut gue." Satu kakinya bergerak, menendang pelan kaki mungil milik sang gadis. "Gue lapar, nggak mungkin kan nungguin orang kencan di sini selama dua jam."
Asyla mendongak. "Gue nggak lapar, lo aja sana makan sendiri 'kan bisa."
Alasan laki-laki itu tidak ikut menonton adalah, karena sama seperti Asyla, sama-sama tidak menyukai film bergenre horor, bedanya Aslan lelaki paling menyebalkan ini sangat suka film bergenre action, sedangkan untuk sekarang tidak ada sama sekali film action yang ditayangkan. Maka dari itu, Aslan ikut menunggu dan menemani Asyla duduk di kursi tunggu.
"Gue nggak suka makan sendirian. Ayo ikut gue. Lo juga pasti laper kan." Kening Aslan berkerut. "Makan popcorn kayak gitu nggak kenyang, nggak sehat," ujarnya lagi. "Lo mau makan apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Before-After [All About Us]
RomanceBehzad #1 Sebelumnya Aslan, sesudahnya Asyla. ✨️