36. Renjun X Haechan

118 2 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan mendengus kecewa ketika langit mendung di atas sana benar - benar menguyurkan air hujan yang deras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan mendengus kecewa ketika langit mendung di atas sana benar - benar menguyurkan air hujan yang deras. Dia memang sudah berada di halte, dan seharusnya tidak akan kehujanan begitu masuk bus. Masalahnya, halte pemberhentian dengan rumahnya jauh, jika dia nekat pulang maka tetap saja akan basah kehujanan. Sementara itu dia sudah lelah, ingin segera tidur diranjang dirumahnya yang tidak terlalu empuk namun setidaknya tubuhnya terlentang dengan nyaman.

Disaat sedang mengeluh dan mengomel di dalam hati, tiba - tiba saja Haechan melihat ada mobil berhenti tepat di depannya. Begitu jendela mobil terbuka, Haechan langsung bisa melihat sosok Renjun - kakak kelasnya - yang menyebalkan - tersenyum lebar kepadanya.

“Enchan manis.. ayo pulang aku antar,” kata Renjun.

Haechan mendengus kesal, ia memalingkan wajah dari hadapan Renjun.

“Menurut BMKG, hujannya bakal lama lho. Bisa sampai 40 hari,” kata Renjun.

“Serem amat….” kata Haechan yang menatap pada Renjun lagi.

“Makanya, ayo naik sini. Aku antar pulang,” kata Renjun.

“Memangnya kau pikir aku goblok. Mana ada hujan selama 40 hari, sana pergi… aku tidak butuh bantuanmu,” balas Haechan.

“Tapi aku mau membantumu, duhai calon istriku yang manis sejagat raya,” kata Renjun.

Haechan nyaris ingin muntah karena rayuan Renjun. Dia sebenarnya tidak tahu kenapa kakak kelasnya ini bisa tergila - gila padanya semenjak mereka tidak sengaja bertubrukan di koridor gedung administrasi sekolah. Atau…. Haechan menatap curiga kearah Renjun.

“Jangan - jangan bener kata Beomgyu ya hyung…” Haechan mendekatkan tubuhnya pada mobil Renjun.

Renjun mengerutkan kening, “Memang Beomgyu bilang apa?”

“Kalau kau hanya ingin tubuhku yang seksi ini. Kau menggejarku terus menerus karena ingin meniduriku ya,” kata Haechan, “Mengaku saja…”

Renjun terdiam, ia mengetuk - ngetukkan tangan pada kemudi mobil mahal miliknya, “Kalau iya bagaimana?”

Boys Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang