44. Enhypen OT6 X Ni-Ki

102 2 1
                                    

“Dek Ni-Ki sayang…

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Dek Ni-Ki sayang…. Aku bawakan permen kesukaanmu,” kata Sunoo dengan senyuman lebar, dia meletakkan kantong belanjaan berisi berbagai macam jenis permen.

Wajah Ni-Ki sudah begitu bahagia dan tangannya hendak mengambil permen ketika tiba - tiba saja tangan Sunghoon mengambil semua permen dari atas meja.

“Heh jangan sembarangan dikasih permen,” Sunghoon mendelik pada Sunoo, “Kau tidak ingat kalau sebulan lalu Ni-Ki sakit gigi sampai guling - guling.”

Wajah Ni-Ki langsung terlihat masam dan sedih, dia pengen permen.

“Hanya satu permen saja kan enggak apa - apa,” kata Sunoo.

“Gak boleh ya tetep enggak boleh,” kata Sunghoon dengan begitu tegas.

“Ni-Ki ku tercinta….” Jake masuk ke dalam ruang santai di rumah 3 lantai tempat enhypen tinggal ini. Jake mengangkat tinggi - tinggi kantong plastik yang dia bawa dengan gambar ayam.

“Wooooaaaah ayam goreng…” Ni-Ki bertepuk tangan dengan penuh suka cita.

“Aku beli yang pedas dan juga yang gurih,” kata Jake yang kemudian duduk di samping Ni-Ki setelah menggeser paksa Sunoo.

Jake meletakkan plastik berisi ayam goreng di atas meja dan dia lebih fokus memeluk lembut pada tubuh Ni-Ki.

“Lepas… aku mau makan ayam,” kata Ni-Ki meronta, melepaskan diri dan akhirnya berhasil lepas dari pelukan Jake.

“Ayam… ayam… ayam…” Ni-Ki baru saja akan mengambil ayam dari Jake ketika….

“Kolesterol… tidak boleh makan ini Ni-Ki,” Sunghoon mengambil dan mengamankan kantong plastik berisi ayam goreng.

Ni-Ki menatap kecewa.

“Eeeeeh kasihan ini Ni-Ki mau makan hyung bisep gede,” kata Sunoo.

“Makan yang sehat - sehat aja,” kata Sunghoon, “Pesan salad…”

“Lebih enak pecel sama lele daripada salad, padahal sama - sama sayuran,” kata Ni-Ki.

“Emang pecel lele ada lele - nya?” tanya Jake, “Perasaan waktu di Indonesia pesen pecel lele enggak ada lele - nya.”

“Ada kok hyung…” Ni-Ki memeluk manja tubuh Jake, “Ni-Ki jadi pengen sushi salmon, tuna, segala jenis sushi… semua jenis sushi.. ya… ya… ya… belikan.”

“Aku belikan untukmu Ni-Ki,” kata Sunoo yang menarik paksa Ni-Ki dari pelukan Jake dan memeluk tubuh mungil Ni-Ki di dalam pelukannya.

“Kalau sushi sehat sepertinya, jadi pesan saja,” kata Sunghoon.

“Ni-Ki…” Jay masuk dengan gaya keren seperti biasanya. Namun gaya cool yang dia pertahankan langsung luluh ketika Ni-Ki bangkit berdiri dan berlari kearahnya.

Karena ingin segera memeluk tubuh Ni-Ki, Jay menyerahkan dua botol minuman bersoda  satu liter pada Sunghoon.

“Hyung…. Sunghoon hyung jahat…” kata Ni-Ki begitu langsung memeluk tubuh Jay.

“Lho.. memang kenapa?” Jay menciumi lembut pada kening Ni-Ki, kemudian mencium pipi Ni-Ki dan ketika dia mau mencium bibir Ni-Ki….

“Gak bagus ini minuman bersoda untuk Ni-Ki, buang…” kata Sunghoon.

Jay dan Ni-Ki langsung menatap sinis pada Sunghoon.

“Tuh kan… jahat banget, dari tadi aku gak boleh makan apapun,” kata Ni-Ki yang mencibir kearah Sunghoon.

“Aku melakukan semua ini untuk kebaikanmu Ni-Ki,” kata Sunghoon.

“Halah bullshit,” nyinyir Sunoo.

“Masih banyak makanan dan minuman lain yang lebih sehat untuk Ni-Ki, jadi yang enggak sehat gak usah dimakan dan diminum,” kata Sunghoon masih bersikeras dengan prinsipnya.

“Hallo semuanya… halo halo halo….” Jungwon masuk dengan senyuman ceria. Dan dia dengan semena - mena menarik Ni-Ki dari pelukan Jay untuk dia peluk dan dia unyel - unyel dengan penuh kegemasan.

“Jangan sentuh aku kalau kau tidak bawa apapun,” kata Ni-Ki yang melepaskan pelukan Jungwon.

Jungwon menatap pada Ni-Ki, dia mengangkat kantong belanja yang dibawanya, “Aku bawa cake… untukmu semua.”

Ni-Ki tersenyum senang, dia memeluk erat tubuh Jungwon lagi dan Jungwon dengan senyuman lebar balas memeluk tubuh Ni-Ki, sampai keduanya tidak sadar jika Sunghoon mengambil kantong belanja berisi cake milik Jungwon.

“Mana cake - nya?” tanya Ni-Ki sambil melompat - lompat ceria.

“In… lho…” Jungwon kehilangan kantong belanjaannya, “Lho… lho… mana??”

“Cake bikin gendut, gak bagus.. banyak lemaknya,” kata Sunghoon dengan nada begitu serius.

Ni-Ki mendengus kesal, menyebalkan sekali tingkah Sunghoon ini.

“Ada apa ini kok pada kumpul disini?”

Semua mata menoleh, menatap pada Heeseung yang baru saja datang.

“Heeseung hyung ayo jajan diluar, aku lapar,” kata Ni-Ki langsung pada intinya.

“Lho bukannya tadi Jake beli ayam,” kata Heeseung.

“Disita Sunghoon hyung. Cake juga disita, permen, minuman bersoda… jadi aku lapar sekarang,” kata Ni-Ki.

“Ya sudah ayo makan di luar,” kata Heeseung.

“Tunggu… aku ambil jaket dulu,” kata Sunghoon.

“Aku gak ngajakin Sunghoon hyung ya… gak usah ikut!!!!” teriak Ni-Ki akhirnya melepaskan semua kekesalannya.

Sunghoon terdiam, menatap pada Ni-Ki yang benar - benar marah sepertinya.

“Dan tidak ada jatah sampai tahun depan!!!” kata Ni-Ki dengan begitu tegas, setegas Sunghoon yang mengambil semua makanan kesukaannya.

“Lho… lho… lho…” Sunghoon mau protes tapi teman - temanya sudah lebih dulu pergi meninggalkannya begitu saja, “Ini masih bulan Januari Ni-Ki… Tahun depan masih lama….”

Ni-Ki melonggokkan kepalaya ke dalam ruang santai, “Bodo amat… sana ngesex sama alat gym…”

Dan Ni-Ki benar - benar pergi meninggalkan Sunghoon sendirian di ruang santai dengan teriakan nelangsa.

Boys Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang