16. Namjoon X Hoseok

206 11 2
                                    

Namjoon mengerutkan kening melihat Hoseok yang menatap lurus pada benda di depannya dengan dahi mengkerut pula

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namjoon mengerutkan kening melihat Hoseok yang menatap lurus pada benda di depannya dengan dahi mengkerut pula. Namjoon mulai khawatir, apalagi melihat Hoseok tidak bergerak selama beberapa detik ini. Namjoon mendekatkan tubuhnya pada Hoseok.

“Hoseok, sudah yuk, ayo kita pulang saja,” kata Namjoon yang jadi ikut menatap pada lukisan di depan Hoseok.

“Sebentar… jangan remehkan aku,” kata Hoseok yang menatap begitu serius pada lukisan di hadapannya, “Ini lukisan… maksudnya apa sih??? Kok cuma garis warna warni gak karuan.”

“Namanya juga lukisan abstrak jadi seperti ini sayang. Tidak terbentuk tapi memiliki makna,” Namjoon tersenyum lebar, “Seperti rasa cintaku padamu.”

Mendengar gombalan Namjoon yang seperti bapak - bapak kelahiran 1932, Hoseok langsung menolehkan kepala dan menatap pada Namjoon.

“Jangan ketularan Seokjin hyung yang bikin istilah cringe,” kata Hoseok.

Namjoon mendekat pada Hoseok, dia memeluk tubuh kekasihnya dari belakang, “Jadi maksudmu… aku ini cringe?”

“Enggak sih… bukan begitu,” balas Hoseok sambil mengelus lembut tangan Namjoon yang melingkar di perutnya. Ia menolehkan kepala dan melihat kekasihnya yang  berbadan besar dan kekar ini memasang wajah cemberut. Hoseok melepaskan pelukan Namjoon, ia membalikkan badan dan ganti memeluk tubuh Namjoon dari depan, “Jangan ngambek dong… masa gitu aja jadi cemberut.”

“Ya kau bilang aku cringe, kan aku jadinya sedih,” kata Namjoon.

“Jangan sedih dong sayang… aku hanya bercanda saja tadi,” Hoseok mencubit gemas pada pipi Namjoon.

“Cium dong, biar aku enggak sedih  lagi,” balas Namjoon.

Hoseok melepaskan pelukannya, “Hmmm.. dasar modus operandi.”

Namjoon yang melihat Hoseok semakin menjauh darinya, melangkahkan kaki mendekati Hoseok, “Kemarilah..cium aku…”

cium aku…”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Gak mau…. Tolong….” Hoseok berlarian panik di dalam galeri lukisan milik ibu angkat dari Namjoon. Dia menghindari beberapa kali menabrak pajangan walau pada akhirnya karena terlalu heboh berakhir menabrak salah satu pajangan berupa vas bunga dengan lukisan pemandangan pegunungan di daratan China dan tentu saja vas bunga nya hancur berkeping - keping.

Hoseok dan Namjoon sama - sama terdiam, menatap pada serpihan - serpihan vas bunga yang sudah tidak karuan. Kepala mereka bergerak, saling tatap tapi tidak berkata apapun.

“Bagaimana ini Joon?” ucap Hoseok dengan suara gemetar, Dia jelas takut dimarahi.

“Tenang…. Biar aku yang bilang pada ibuku,” kata Namjoon sambil menggenggam lembut pada tangan Hoseok.

“Harganya pasti mahal sekali kan.. aku gak punya uang untuk mengganti,” airmata Hoseok mulai berderai, salah dia juga kenapa pacaran dengan anak konglomerat seperti Namjoon, jadinya kalau merusakkan barang seperti ini jelas dia tidak akan pernah bisa menggantinya.

“Bisa ganti dengan cium dan sex….”

Tangisan Hoseok langsung terhenti mendengar ucapan Namjoon, yang benar saja… dia tahu kekasihnya ini mesum tap…

“Aaaaakhhhhh!!!”

Hoseok sampai memundurkan tubuhnya saat melihat Namjoon mendapatkan pukulan cukup keras pada bagian belakang kepala dari seorang perempuan berambut pendek dengan tampang galak. Ya…. Benar sekali, itu ibu angkat Namjoon - Shin Hyunbin.

“Sakit eomma,” kata Namjoon sambil mengelus - elus kepalanya sendiri.

“Otakmu lebih sakit, bisa - bisanya meminta hal seperti itu pada Hoseok. Itu namanya pelecehan seksual,” kata Hyunbin.

“Hoseok enggak protes kok,” kata Namjoon.

“Aku diam saja karena shock,” Hoseok melangkahkan kaki dan menggelendot manja pada Hyunbin, “Sepertinya aku trauma deh calon ibu mertua.”

“Vas bunga yang kau jatuhkan harganya 200 juta won,” kata Hyunbin.

Hoseok segera menjauh dari Hyunbin, ia menatap lagi pada Namjoon, “Satu kali sex 10 juta, deal or no?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hoseok segera menjauh dari Hyunbin, ia menatap lagi pada Namjoon, “Satu kali sex 10 juta, deal or no?”

“1 juta lah…. Buat jatahku makin banyak,” tawar Namjoon.

“Aku bisa mati kalau 200 kali ya,” kata Hoseok.

“Siapa juga yang nyuruh sekaligus di satu waktu?” Sehari satu kali aja… enggak sampai satu tahun itu,” kata Namjoon.

“Anak - anak… ini vas ku lho yang dirusak,” kata Hyunbin menatap pada dua bocah SMA yang berdiskusi masalah sex dan harganya.

“Benar juga ya,” kata Hoseok, “Itu juga masih sisa sekitar 100 hari lebih.”

“Nah kan deal, 1 juta…” Namjoon mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.

“Anak - anak… harusnya aku lho ini yang dibayar ganti rugi,” kata Hyunbin.

“Eomma mau meniduri Hoseok?” tanya Namjoon dengan mata menyipit dan menatap tajam.

“Pedofil iih…. Aku laporkan polisi,” kata Hoseok.

“Ya bukan begitu,” kata Hyunbin.

“Deal kalau begitu, 1 juta ya… sampai lunas aku akan memberikan pelayanan sex paling yahud,” Hoseok menerima uluran jabat tangan Namjoon.

Namjoon menarik pelan tubuh Hoseok, mendekapnya erat dan menghujani bibir Hoseok dengan ciuman.

“Ya… ya.. Namjoon, malu… masih ada ibumu,” kata Hoseok.

“Pindah tempat kalau begitu… dasar eomma menganggu saja,” Namjoon menggandeng tangan Hoseok keluar dari galeri lukisan.

Hyunbin berkacak pinggang dengan wajah bersungut sungut marah, “Kembalikan ke panti asuhan aja kali ya…. Anak kok durhaka banget. Tapi terlanjur sayang.”

Hyunbin menatap pada vas bunganya yang remuk, “Beli lagi saja… harus langsung ke China nih… sekalian ketemu sama kesayanganku Xiaojun. Aku datang honey…..”

”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Boys Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang