48. Namjoon x Seungcheol 🔞🔞🔞

239 10 5
                                    

Dua anak manusia berbeda usia itu duduk saling berhadapan dengan wajah yang begitu serius. Tidak ada wajah bahagia, bahkan tidak ada ketenangan yang terlihat hanya kegelisahan, ketegangan dan rasa tidak suka.

“Kau selingkuh dengan Park Jimin kan,” yang lebih muda Seungcheol - 25 tahun membuka mulut terlebih dahulu. Dia bahkan malas menatap kearah laki - laki yang ada di hadapannya.

“Bukan selingkuh.. Jimin memang kekasihku. Sementara kau adalah penawaran paksa dari orang tuaku,” sahut yang lebih tua Namjoon - 35 tahun, tangannya terjulur mengambil gelas berisi teh hangat di hadapannya.

“Jadi kau tetap bisa lepas dari Jimin. Kau tetap ingin bersamanya?” tanya Seungcheol.

“Tentu saja, aku mencintainya… dan tidak mencintaimu,” balas Namjoon dengan begitu dingin.

“Apa kurangku memangnya?” tanya Seungcheol.

“Banyak….” Namjoon menyeringai lebar, dengan jelas mengejek pada Seungcheol, “Jimin jauh lebih manis. Tubuhnya lebih ramping, lebih seksi, lebih nyaman untuk dipeluk. Dan… lubang analnya masih rapat. Lubangmu keseringan dipakai oleh Mingyu dan teman - temannya ya makanya sudah tidak rapat. Sudah tidak nikmat sama sekali.”

Seungcheol terdiam, menetralisir hatinya sendiri dari hinaan begitu pedas dari Namjoon. Padahal Namjoon belum pernah memasuki lubangnya sama sekali, tetapi memang laki - laki di depannya ini suka sekali merendahkannya dengan seolah - olah dia selalu di gilir oleh Mingyu dan teman - temannya yang lain. Dia bisa saja marah dengan melemparkan isi gelas dihadapannya pada wajah Namjoon, tapi dia tidak melakukannya. Dia bisa saja marah dengan menampar wajah Namjoon, tapi dia tidak melakukannya. Alih - alih marah, Seungcheol justru tersenyum lebar.

“Walaupun kau tidak mencintaiku…”

Namjoon menatap tajam kearah Seungcheol, laki - laki dihadapannya ini jelas sekali dengan sengaja menggantung kalimatnya.

Seungcheol memajukan tubuhnya, menyeringai lebar dan…

“Kau tidak bisa pergi dariku karena jika kau menolak perjodohan ini maka perusahaan keluargamu akan bangkrut,” ucap Seungcheol.

Namjoon menahan amarahnya. Dia benci terus menerus terkurung dalam belenggu ini. Dia tidak mencintai Seungcheol, dia ingin bersama Jimin, tapi keadaan memaksanya untuk menuruti permintaan keluarga Seungcheol.

@@@@@

Senyuman Namjoon begitu lebar, matanya menatap lembut pada Jimin yang datang mendekat dan membaringkan tubuh di sampingnya, bersandar pada bahu kekarnya yang memang seolah diciptakan untuk Jimin.

“Jadi bagaimana tadi pertemuan dengan calon istrimu?” tanya Jimin dengan seringai mengejek pada Namjoon.

“Kita bahas yang lain saja ya,” balas Namjoon, memberikan ciuman lembut pada bibir Jimin.

Jimin memejamkan matanya, membalas lumatan lembut dari bibir Namjoon. Tangannya mengelus lembut pada dada bidang Namjoon. Jimin begitu mencintai dan menyayangi Namjoon, dia tidak akan rela berbagi Namjoon dengan laki - laki manja yang bersembunyi di balik orangtuanya.

Namjoon masih asyik melumat bibir Jimin ketika handphonenya berdering dengan nyaring.

Jimin mendorong pelan tubuh Namjoon, “Handphonemu bunyi hy… hmmphhh…”

Namjoon mengabaikan ucapan Jimin, dia malah lanjut menciumi ceruk leher milik Jimin. Bunyi dering handphone Namjoon sempat berhenti berdering dan tentu saja digunakan kesempatan itu oleh Namjoon untuk membaringkan tubuh Jimin, membuka kancing pakaian bagian atas Jimin dan melanjutkan aksinya.

“Enghh… hyung…” Jimin mendesah nikmat ketika Namjoon menindih tubuhnya dan mulai menciumi sekitar dadanya.

Namjoon tengah asyik menjilati puting Jimin ketika handphone yang ada diatas meja berdering kembali.

Boys Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang