54. Lee Dongwook X Jaemin NCT

162 8 1
                                    

Jaemin tersenyum tipis ketika merasakan pelukan dari arah belakang. Ia menolehkan kepala kearah belakang dan menatap pada suaminya - Lee Dongwook yang memberikan ciuman lembut pada pipi.

Jaemin sendiri kemudian mencium bibir suaminya, sedikit memberikan lumatan karena dia harus menyelesaikan memasak untuk sarapan pagi ini.

"Masak apa pagi ini sayang?" tanya Dongwook.

"Sup ayam, kemudian ada tumis bihun dengan udang, telur goreng, kemudian biasa kimchi lobak dan kimchi sawi kesukaanmu," jawab Jaemin, "Duduk dulu sana om... biar aku selesaikan masakku."

"Astaga aku dipanggil om," Dongwook geleng - geleng kepala tapi kemudian memilih duduk di depan meja, menunggu masakan istrinya selesai. Tapi dia tidak marah dipanggil om oleh istrinya sendiri, karena memang usia mereka yang selisih sampai lebih dari 20 tahun.

"Aku hari ini mau bertemu dengan Haechan dan Renjun ya," kata Jaemin yang meletakkan masakannya yang sudah jadi di atas meja makan.

"Kalau sudah selesai, bilang saja, aku akan menjemputmu," kata Dongwook.

"Tidak usah, soalnya tidak tahu juga mau sampai kapan," Jaemin duduk dihadapan suaminya setelah meletakkan semua hidangan untuk sarapan.

"Baiklah... selamat bersenang - senang," Dongwook menerima semangkuk nasi dari Jaemin, tapi dengan sengaja dia tetap memegangi mangkuk sekaligus tangan istrinya.

Jaemin menatap pada Dongwook, "Ada apa?"

"Jeno datang tidak?" tanya Dongwook.

"Kau cemburu kalau dia datang?" Jaemin balik bertanya sambil tersenyum malu - malu menggoda suaminya.

"Ya... dia kan mantan kekasihmu... wajar kalau aku cemburu kan," Dongwook akhirnya melepaskan pegangan tangannya dan mulai memakan sarapan buatan istrinya, "Wooooaah enak sekali... istriku memang benar - benar luar biasa."

"Jangan berlebihan, kau baru makan kimchinya saja dan itu kimchi buatan ibuku," Jaemin memanyunkan bibirnya.

Dongwook nyengir lebar dan menyempatkan diri untuk menoel gemas pada pipi Jaemin.

@@@@@

Dahi Dongwook sampai mengkerut membaca kontrak mengenai penjualan perusahaannya bulan ini ketika handphonenya berdering dengan cukup nyaring.

Dongwook menolehkan kepala, menatap pada sebuah nomor yang tidak dia kenal meneleponnya. Dongwook mengambil handphonenya dan menerima telepon yang masuk.

"Halo.... ada apa?"

'Apa benar ini Lee Dongwook, suami dari Lee Jaemin?' tanya suara di balik telepon.

"Iya benar...."

'Istri anda ada di kantor polisi sektor XXY saat ini....'

"Kenapa bisa? Ada masalah apa?"

'Istri anda memukul temannya...'

Dongwook mengerutkan keningnya lagi dan hanya bisa menghela nafas panjang.

@@@@@

Jaemin menolehkan kepala ketika melihat seseorang masuk kedalam kantor polisi dan ternyata memang suaminya, setelah dia menunggu beberapa waktu.

"Sayang..." Dongwook langsung mendekat pada Jaemin, menangkupkan tangan pada wajah Jaemin dan mengecek kondisi istrinya, "Ada yang terluka? Ada yang lecet...."

"Aku lho yang dipukul, Jaemin enggak lecet sama sekali," protes Haechan yang lubang hidung kirinya masih tersumpal kapas dengan darahnya.

Dongwook menolehkan kepala dan menatap dengan sinis, "Kau duluan kan pasti yang cari gara - gara."

"Memang.... dia bilang kau tua... dan sudah impoten gak akan kuat ngesex beronde - ronde," kata Jaemin yang ikut menatap pada Haechan dan mencibir, "Gak usah kasih warisan aja dia sayang..."

"Jangan dong.... ibu tiriku yang cantik... yang manis... jangan kejam begitu dong," Haechan mulai merengek.

"Kok bisa.... jadi mereka itu ibu tiri dan anak tiri," seorang polisi dengan tubuh tinggi dan paras tampan berbisik pada Renjun.

"Iya, justru Dongwook - ssi ketemu sama Jaemin waktu mengantar Haechan ke kampus untuk kegiatan," balas Renjun.

"Kau keterlaluan sekali bilang ayahmu sendiri impoten," kata Dongwook.

"Istrimu lebih keterlaluan, dia menceritakan detail kalian berhubungan seksual, aku kan jijik makanya tadi aku teriak," kata Haechan.

"Dan sebagai ibu yang baik, aku memberinya pelajaran dengan memukulnya," Jaemin tersenyum lebar penuh kebanggaan.

"Permisi... aku tidak mau mengganggu diskusi keluarga kalian, tapi mari kita selesaikan permasalahan ini," kata Johnny.

Jaemin yang entah bagaimana masih jengkel, bangkit berdiri dan mau menjambak Haechan lagi.

"Aaaaaaaa..... KDRT!!!!!" dan teriakan Haechan membahana sampai memenuhi kantor polisi.

@@@@@

Dongwook menatap pada istrinya yang terlihat masih kesal. Ia meletakkan tas kerjanya dan segera datang memeluk tubuh Jaemin dari belakang. Beberapa kali Dongwook memberikan ciuman lembut di bibir Jaemin.

"Sudah jangan dipikirkan lagi, kau kan tahu Haechan memang senakal dan sekurang ajar itu," kata Dongwook.

"Tidak masalah kalau hanya aku saja yang dia hina tapi dia menghinamu lho.... ayah kandungnya sendiri, keterlaluan," dengus Jaemin kesal.

"Kan sudah kita beri hukuman. Warisannya dicabut kan," Dongwook tersenyum lebar.

Jaemin menatap heran pada Dongwook, "Kau sungguh - sungguh mau mencabut warisannya?"

Dongwook terdiam. Jaemin melepaskan pelukan Dongwook dan berbalik menghadap suaminya.

"Jangan dicabut beneran... nanti Haechan makin membenciku," kata Jaemin.

Dongwook mengelus lembut pada wajah manis istrinya, "Haechan tidak pernah membencimu... kalau dia benci, dari awal dia halangi pernikahan kita."

"Tapi... jangan cabut warisan Haechan ya... tadi di kantor polisi aku hanya bercanda saja," kata Jaemin.

"Iya sayang... iya... tidak akan aku cabut," kata Dongwook yang kemudian mencium lembut bibir Jaemin.

Jaemin membalas lumatan bibir suaminya sampai dia kejutkan ketika tangan Dongwook melingkar di pinggangnya dan menarik tubuhnya menjadi lebih mendekat.

Ciuman Dongwook dan Jaemin terlepas, tapi dengan segera Dongwook menaikkan tubuh Jaemin ke atas gendongannya.

"Mari kita buktikan kalau ucapan Haechan salah," kata Dongwook yang melangkah menuju kamar mereka.

"Bagaimana kalau kita rekam dan kirimkan ke Haechan?" tanya Jaemin sambil menciumi leher suaminya.

"Jangan gila kau... aku yang dicoret dari kartu keluarga oleh Haechan..."

Jaemin terkikik geli, karena tentu saja dia hanya bercanda.

Boys Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang