47. Joshua X Seungcheol X Jeonghan

109 3 6
                                    

Seungcheol terdiam, baru kali ini dia bingung yang benar - benar bingung di hidupnya.

“Ayah lebih setuju kau menikah dengan Joshua,” kata ayah Seungcheol, “Dia pangeran dari bangsa manusia yang kalem, tenang. Cocok denganmu yang suka marah - marah dan ngamuk enggak jelas.”

“Eh… permisi…. Darimana ya sifatku yang suka marah dan ngamuk enggak jelas?” Seungcheol menatap marah pada ayahnya.

“Lebih baik dengan Jeonghan saja. Jeonghan pangeran dari bangsa peri, tampan mempesona luar biasa dan kalau masalah sifat Seungcheol yang suka ngamuk kan bi….”

“Tunggu… kok jadi bahas tentang sifatku yang suka ngamuk?” tanya Seungcheol.

“Ya memang itu masalahnya, kau tidak ingat membuat Mingyu kabur setelah kau menggigit kupingnya,” kata ibu Seungcheol.

“Jangan lupakan pangeran Namjoon yang sampai trauma dan tidak mau bertemu dengan keluarga kita,” ayah Seungcheol sampai geleng - geleng.

“Ya sudah… aku coba bertemu dengan dua orang itu… Jeonghan dan Joshua.. sini maju semuanya!!!!”

“Sayang… tenang…. Kalem …. Kau mau dijodohkan bukan mau sparing tinju,” ibu Seungcheol ikut geleng - geleng kepala.

Seungcheol mendengus kesal, menyebalkan sekali semua perjodohan ini. Dia belum mau menikah… tapi orang tuanya terus saja menyuruhnya menikah, apalagi karena kali ini ada dua pangeran yang tertarik padanya. Seungcheol tidak mau membangkang pada orang tuanya jadi ya dia iya iya saja… tidak ada salahnya mencoba. Tapi kalau dua pangeran ini mesum seperti Mingyu akan dia gigit penis mereka sampai putus.

@@@@@

“Jadi bagaimana sekolahmu Seungcheol?” tanya Jeonghan sang pangeran dari bangsa peri dengan senyuman lebar.

“Lancar… kemarin habis matahin gigi anak kelas 3 yang sombong luar biasa,” geram Seungcheol.

“Es krimnya, enak… makanlah,” Joshua berusaha meredam kemarahan Seungcheol dengan es krim.

Anehnya Seungcheol tidak menolak, dia memakan es krim yang disodorkan oleh Joshua.

“Kenapa bisa sampai kau patahkan giginya?” tanya Jeonghan penasaran.

Joshua memberikan kode pada Jeonghan agar jangan memancing amarah Seungcheol, tapi Jeonghan malah balas memberi kode agar tenang.

“Bagaimana bisa aku tidak marah. Anak kelas 3 itu menghina temanku yang namanya Hoshi. Emang Hoshi ini kelihatan kayak gembel sih…. Tapi…” Seungcheol berhenti bercerita untuk memakan es krimnya lagi, “Enak hyung…. Pakai buah apa ini yang warnanya merah muda? Yang kenyal seperti agar juga enak.”

“Tentu saja enak,” Joshua mengambil tisu dan membersihkan ujung bibir Seungcheol.

“Es krim ini dibuat khusus untukmu Seungcheol. Buah berwarna merah muda itu namanya buah ‘merriet’ memiliki efek membuat awet muda, tetap tampan menawan meski nanti kau berumur 3000 tahun,” kata Jeonghan, “Dan yang kenyal berwarna warni itu dari buah bernama ‘jolly’ memberi efek kebahagiaan.”

“Darimana kalian dapatkan buah - buah ini?” tanya Seungcheol.

“Biasa, kekuatan orang dalam,” jawab Joshua dengan senyuman penuh rasa bangga, “Kami juga sudah menyiapkan kalkun merah dengan dimasak kecap kesukaanmu. Ada juga barbeque jerapah setengah matang yang dipadukan dengan paprika merah.”

“Mana? Mana? Mana? Aku jadi lapar.. aku mau…” kata Seungcheol dengan penuh semangat.

Jeonghan mengangkat tangannya, memberikan kode agar pelayan mengeluarkan menu utama yang baru saja dibicarakan.

Boys Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang