4. Insomnia

1.6K 99 2
                                        

ԅ۝✧GENG DREAM✧۝ԅ

Setelah berdiskusi dengan Haikal untuk memilih hoodie Rizan pun masuk ke kamarnya, berbaring di kasurnya dan menutup matanya untuk tidur.

10 menit kemudian dia kembali membuka matanya karena tidak bisa tidur, menghela nafas lelah dan turun dari kasurnya lalu berjalan menuju meja belajarnya.

Rizan membuka laci meja belajarnya, mengambil obat dan meminumnya setelahnya kembali berbaring di kasur.

"Lama-lama overdosis gue." Gumamnya sebelum menutup matanya.

Keesokan paginya hari Minggu setelah sarapan semuanya sibuk dengan urusan masing-masing.

Rizan duduk anteng di balkon kamarnya sembari membaca buku, berbagai macam kue kering beserta susu putih yang masih hangat tersaji di atas meja kecil yang berada di depannya.

Ayunan bulat berwarna putih yang menjadi tempat duduknya bergerak setiap kali angin berhembus, rambut hitamnya juga turut bergerak.

Angin yang sejuk dan sinar matahari pagi yang hangat mengenai kulit putihnya.

"Abang." Panggilan dari suara yang dia kenali membuatnya menoleh, "Ya?"

Sosok yang memanggilnya rupanya adalah Jihan, anak itu menghampiri dirinya.

Rizan menyuruh Jihan untuk duduk di kursi yang berada di depannya, setelah anak itu duduk ia langsung melayangkan pertanyaan, "Kenapa, Jie? Lo butuh sesuatu?"

"Nggak, gue cuma heran aja Abang nggak ada di bawah biasanya Abang nonton tv di ruang tengah." Jawaban dari Jihan membuat Rizan tersenyum kecil.

Rizan kembali menatap bukunya dan membalas, "Gak ada film yang seru jadinya gue berjemur aja."

"Oh gitu."

"Gak usah diliatin mulu kalo lo pengen makan aja." Tegur Rizan saat memergoki Jihan terus melirik kue kering yang tersaji.

"Boleh?"

"Iya boleh."

Jihan pun mengambil salah satu kue kering yang berupa cookies dan ketika digigit di dalamnya terdapat cokelat lezat yang lumer.

"Yang lain lagi ngapain?" Tanya Rizan.

"Carel main game, Bang Mada telponan sama mamanya, Bang Haikal main hp, Bang Jemian sama Bang Jafin tidur." Jihan menjawab pertanyaan Rizan.

"Lo sendiri tadi ngapain? Biasanya mabar sama Carel dan seingat gue kalo gak salah terakhir kali lo masuk ke kamar gue itu sebulan yang lalu saking jarangnya." Ucapan lebar Rizan menuai kekehan dari Jihan.

"Kata siapa sebulan yang lalu? Gue masuk ke kamar Abang kok buat bersih-bersih Minggu lalu."

"Kok gue gak tau?"

"Pas itu giliran Abang buat belanja."

"Oh."

Setelahnya mereka berdua diam.

5 menit kemudian Rizan kembali berbicara, "Lo gak buka laci meja belajar gue, kan?"

"Gue buka dan nemuin obat tidur." Pernyataan Jihan membuat Rizan melipat bibirnya ke dalam.

"Sejak kapan Abang ngonsumsi obat tidur? Abang insomnia?" Rizan diam enggan menjawab pertanyaan Jihan.

Melihat keterdiaman Rizan membuat Jihan mengambil kesimpulan, "Gue anggap itu sebagai iya."

"Jangan kasih tau yang lain, Jie..." Kata Rizan dengan suara pelan.

"Hm? Gue gak denger, Bang." Kata Jihan yang memang tidak mendengar jelas perkataan Rizan.

Heaven In VillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang