if the vernal equinox taps on your window, will you let them in?

2K 187 72
                                    

Author's Headnote:

Maaf yaa ada delay yang cukup panjang untuk update kali ini. Beberapa minggu yang lalu lagi banyak kendala, but here I am, back with another chapter that will hopefully satisfy you.

Untuk chapter yang kali ini, aku fokus ke character study-nya Heeseung, jadi 80% dari chapter ini isinya bakalan cuma narasi, sisanya dialog. Dan karena aku baru ngeh udah beberapa update belakangan ini lumayan banyak ngebikin chapter yang sifatnya banyak ngebahas apa yang mereka alami secara internal ketimbang eksternal (hence: character study), akhirnya aku putusin buat tambahin itu sebagai tag di book aku. (Telat banget baru ngeh sekarang tapi gapapa deh).

Selain itu, chapter ini juga so far jadi chapter paling panjang dibanding yang lainnya; 8,9k words. Jadi buat siapa aja yang mau baca ini, aku rekomendasiin cari waktu yang lengang, posisi yang nyaman, and maybe some of your favorite beverage or snacks will do too.

So without further ado, here's the 31st chapter of someone to take you home. Please enjoy ♡

───────────────────────

Tags: Character Study, Slow Build, Hurt/Comfort, Mentions of Minor Character Death, Coming Out, Homophobic Language, Implied/Referenced Homophobia, Internalized Homophobia, Signs of Panic Attacks, Daddy Issues If You Squint Hard Enough, Family Bonding, Character Development

───────────────────────

vernal equinox

noun [ C usually singular ]

UK 🔈 /ˌvɜː.nəl ˈek.wɪ.nɒks/   US 🔈 /ˌvɝː.nəl ˈek.wɪ.nɑːks/

Two moments in the year when the Sun is exactly above the Equator and day and night are of equal length; also, either of the two points in the sky where the ecliptic (the Sun's annual pathway) and the celestial equator intersect. In the Northern Hemisphere the vernal equinox falls about March 20 or 21, as the Sun crosses the celestial equator going north.

Arunika datang menghampiri Heeseung dengan caranya menunjukkan cahaya keemasan di langit-langit mobil, mewarnai dunia di sekitarnya dengan coraknya yang cerah dan hidup meski sebagian penghuni kota masih menggeliat dalam mimpi.

Lagu tahun '90-an ia gumamkan di belakang pikirannya, menghubungkan antara sunyinya pagi dan konsentrasinya menembus jalanan tol yang lengang dengan kecepatan tinggi.

Sesekali ia meregangkan jemarinya di roda kemudi, berusaha menghilangkan kaku di tiap ruasnya. Di saat yang bersamaan, begitu rendahnya persentase kelembapan di udara membuat Heeseung samar-samar bisa merasakan perih di tiap sela jemarinya karena kulitnya pecah-pecah.

Mungkin karena ini masih ada di pertengahan bulan Maret, jadi meski matahari bersinar terang, temperatur yang tertera di aplikasi ramalan cuaca tetap tak kunjung menyentuh angka lebih dari lima derajat Celsius dan tingkat kelembapannya pun masih bisa terbilang sangat kering.

Dingin. Seluruh permukaan tulangnya seperti diselimuti lapisan es, membuat sweter yang ia kenakan seolah sia-sia fungsinya.

Sekilas ia melirik kursi penumpang dari sudut matanya. Sunoo masih tertidur di sana, lengkap dengan selimut berbahan lembut dan boneka Charmander di pelukan. Setidaknya anaknya tetap dapat terlelap meski udaranya sedang dingin.

Bila jadwal kerjanya sedang normal, ia akan menyempatkan diri untuk mengunjungi rumah orang tuanya yang berjarak kurang lebih tiga jam dari Seoul tiap sebulan sekali, sekadar untuk menghabiskan akhir pekan di sana bersama Sunoo dan ibu bapaknya, jauh dari suasana perkotaan yang bising.

someone to take you home | HEEJAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang