9. Berdebar
"Kau akan tidur di sini?" Krystal menatap Sean seksama.
"Apakah ada yang salah dengan aku tidur di ranjangmu? Bukankah kita sudah menikah?" Sean balas menatap Krystal.
"Tidak ada yang salah," balas Krystal. Mereka memang sudah menikah dan pasangan menikah memang harus tidur di atas ranjang yang sama.
"Krystal, mari kita memperjelas tentang pernikahan kita." Sean naik ke atas ranjang. Ia duduk di sebelah Krystal. "Pernikahan seperti apa yang ingin kau jalani denganku?"
Krystal diam, ia memikirkan pertanyaan Sean. Pernikahan seperti apa yang ia ingin jalani dengan pria itu?
"Aku ingin mendengar apa yang kau pikirkan terlebih dahulu." Krystal memiliki jawabannya. Ia tentu saja ingin menjalani pernikahan yang sama seperti yang orang lain jalani. Bahkan jika pernikahan mereka tanpa cinta, tapi itu juga tidak dilandasi oleh kontrak atau kebencian.
"Aku ingin menjalani pernikahan yang normal. Aku akan melakukan semua kewajibanku sebagai seorang suami dan menjadi ayah yang baik untuk Brian dan Brianna." Sean tidak menganggap pernikahannya dengan Krystal hanyalah sebuah tanggung jawab belaka, karena mereka sudah menikah maka ia ingin pernikahan mereka berjalan seperti pernikahan pasangan lainnya.
"Kalau begitu mari lakukan sesuai dengan keinginanmu," seru Krystal. Jika Sean akan melakukan kewajibannya sebagai suami maka ia akan melakukan kewajibannya sebagai seorang istri.
Ia tidak tahu bagaimana menjadi istri yang baik, tapi ia akan mempelajari hal itu.
"Bagaimana dengan seks?" Sean ingin memperjelas semuanya agar ia tidak salah mengambil tindakan dan berujung membuat Krystal tidak nyaman.
"Bukankah suami istri yang normal melakukan seks?" Krystal adalah penganut seks tanpa cinta, jadi menikah atau tidak, tidak ada bedanya. Melakukan seks tidak memerlukan cinta, itu hanya untuk memenuhi kebutuhan biologis saja.
"Kalau begitu tidak ada masalah." Sean sudah tahu apa yang harus ia lakukan karena dalam pernikahan mereka tidak ada batasan. "Ini sudah larut, ayo tidur." Sean tidak akan melakukan malam pertama dengan Krystal, itu karena ia memikirkan kondisi tubuh Krystal yang baru melahirkan.
Meski seharusnya sudah membaik, tapi Sean pikir akan lebih baik untuk menunda malam pertama mereka sampai tubuh Krystal benar-benar pulih.
Krystal kira Sean akan menagih malam pertama mereka, tapi ternyata pria itu malah mengajaknya tidur.
"Selamat malam."
"Selamat malam, Krystal."
Krystal segera berbaring dan menutup matanya. Ia tidak memiliki rasa tidak nyaman dengan Sean yang ada di sebelahnya. Ia memiliki kehidupan malam yang penuh warna, jadi ranjangnya sering diisi oleh orang lain.
Sementara Sean, ia selalu tidur sendirian tiap malamnya. Bahkan ketika ia berpacaran dengan cinta pertamanya, ia tidak sering menghabiskan malam dengan wanita itu.
Namun, ia juga tidak merasa terganggu dengan Krystal di sebelahnya. Ia memang tidak pernah dekat dengan wanita sejak hubungannya berakhir dengan cinta pertamanya, tapi ia juga bukan pria yang mengidap penyakit tidak bisa berdekatan dengan wanita, terlebih wanita itu adalah ibu dari anak-anaknya.
Keesokan paginya Sean bangun lebih dahulu dari Krystal. Pria itu saat ini sedang mandi di bawah pancuran air.
Di ranjang, Krystal baru saja membuka matanya. Setelah beberapa detik wanita itu turun dari ranjang, ia segera melangkah menuju ke kamar mandinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love After Marriage
RomanceSekuel Affair With You Cinta satu malam membawa Krystal terikat dengan Sean, ia yang tidak ingin terikat dengan hubungan apapun memilih untuk menerima tawaran menikah dengan Sean agar anak-anaknya memiliki status yang jelas. Lalu, bagaimanakah kisah...