Malam harinya Krystal mulai melayani Sean, wanita itu menyiapkan pakaian untuk Sean setelah Sean selesai mandi."Aku sudah menyiapkan pakaian untukmu di atas ranjang, pakailah," seru Krystal yang saat ini sedang duduk di sofa sembari memainkan ponselnya.
Sean mengerutkan keningnya, selama ia menikah dengan Krystal, istrinya itu tidak pernah menyiapkan pakaian untuknya. "Baik." Sean segera memakai pakaian yang sudah disiapkan oleh Krystal.
"Aku akan melihat anak-anak dulu, lalu pergi ke ruang kerja."
"Ya."
Sean pergi ke kamar putra dan putrinya, mencumbu anak-anaknya selama satu jam lebih lalu kemudian pergi ke ruang kerja. Tidak lama kemudian pintu ruang kerja terbuka, sosok Krystal dengan nampan terlihat di mata Sean.
"Aku membuatkan kopi untukmu."
"Kopi?"
"Ya. Apakah kau tidak suka kopi?" Krystal merasa salah karena ia tidak bertanya lebih dahulu. Tidak semua pria menyukai kopi.
"Aku menyukai kopi."
"Kalau begitu cobalah kopi buatanku."
"Kenapa tiba-tiba membuatkanku kopi?"
"Bukankah kau ingin pernikahan kita sama seperti pernikahan normal lainnya? Bukankah biasanya seorang istri membuatkan suaminya kopi?"
"Ah, seperti itu. Aku sangat menghargainya kalau begitu." Sean menyesap kopi yang dibuatkan oleh Krystal untuknya.
"Bagaimana rasanya?"
"Enak."
"Baiklah, aku akan pergi. Jangan bekerja terlalu larut. Tubuhmu lebih penting untuk kau jaga."
"Aku mengerti." Sean tersenyum lembut.
Krystal tidak bisa melihat senyuman itu, dadanya mulai berdebar-debar sekarang. Ada apa dengan senyuman Sean, kenapa bisa memberikan efek seperti itu padanya. Ia kemudian berbalik dan pergi dari ruang kerja itu.
Sean melihat lagi ke secangkir kopi buatan istrinya, ada senyuman kecil di bibirnya. Tanpa mengatakan apapun ia melanjutkan kembali pekerjaannya. Seperti yang ia katakan pada Krystal tadi, ia berhenti bekerja sebelum larut malam. Pria itu kembali ke kamar dan menemukan Krystal sudah tidur.
Melihat Krystal tidur dengan gaun seksi sudah bukan sesuatu yang baru bagi Sean, tapi efeknya masih tetap sama. Kejantanannya mulai bereaksi. Sean menarik selimut untuk menutupi tubuh Krystal. Setelahnya ia memutuskan untuk tidur di kamar anak-anak. Dan jelas ini bukan yang pertama kalinya ia seperti itu.
Krystal membuka matanya, ia melihat ke pintu yang terhubung dengan kamar Si Kembar. Hatinya merasa sedikit tidak bahagia karena Sean memilih untuk tidur di sana. Krystal tahu ini bukan yang pertama Sean tidur di sana. Ia tidak mengerti kenapa Sean seperti itu, apakah mungkin Sean merasa tidak nyaman tidur di sebelahnya?
Suasana hati Krystal tiba-tiba menjadi buruk. Ia menghela napas kemudian memutuskan untuk tidur meski itu sedikit sulit.
Keesokan paginya Krystal bangun lebih pagi, tapi masih tidak bangun lebih cepat dari Sean. Krystal mendengar suara gemericik air. Artinya saat ini Sean sedang mandi. Ia segera turun dari ranjang kemudian mengambil setelan jas, dasi dan jam tangan untuk Sean. Selera fesyen Krystal tentu tidak buruk, jadi pilihannya untuk Sean jelas sangat pas.
"Kau sudah bangun?" Sean mendekati Krystal dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Dadanya yang berotot dengan bulir air yang jatuh dari rambutnya terlihat sangat menggoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love After Marriage
RomanceSekuel Affair With You Cinta satu malam membawa Krystal terikat dengan Sean, ia yang tidak ingin terikat dengan hubungan apapun memilih untuk menerima tawaran menikah dengan Sean agar anak-anaknya memiliki status yang jelas. Lalu, bagaimanakah kisah...