19. Habis Untuk Orang Lama

970 262 10
                                    




Akhir pekan datang dalam sekejap mata. Saat ini Sean dan Krystal sedang berada di dapur dengan bebagai bahan makanan.

Krystal ingin membuat olahan daging sapi, itu karena ia menyukai makanan apapun yang berasal dari daging sapi.

Sean  mengajari Krystal cara memotong daging yang pas untuk masakan mereka,  Krystal melakukannya dengan baik. Wanita itu belajar dengan cepat.  Setelahnya Sean juga mencontohkan memotong sayuran.

Awalnya Krystal melakukannya dengan baik, tapi kemudian wanita itu meringis. Darah mengalir dari jari telunjuknya.

Sean  yang memperhatikan Krystal segera meraih tangan Krystal dan memasukan  jari Krystal yang terluka ke dalam mulutnya. Pria itu menghisap darah  Krystal.

Sejenak dunia seolah berhenti berputar bagi Krystal, di mata wanita itu hanya ada wajah Sean yang tampak penuh perhatian.

"Ayo, biar aku obati dulu."

"Ya."

Keduanya meninggalkan dapur. Sean meminta pelayan untuk mengambil obat luka dan perban.

"Duduklah."

Krystal  segera duduk di sofa, lalu kemudian Sean berjongkongkok di depan  Krystal. Pria itu mulai menangani luka gores di jari Krystal.

"Sakit?" tanyanya sembari memperhatikan wajah Krystal dengan tatapan lembut.

Krystal  menganggukan kepalanya. Sejujurnya sakit di  tangannya bukan apa-apa,  ia pernah merasakan  yang lebih sakit ketika ia  selesai melahirkan Si  Kembar. Namun, sekarang ia bersikap seperti takut  akan rasa sakit  karena perhatian dari Sean.

"Tahan sedikit, ini akan segera selesai."

"Ya."

Krystal  masih menatap wajah Sean, pikiran wanita itu mulai berkeliaran. Ia  tidak mengerti kenapa pria sesempurna Sean yang pandai merawat orang  lain dan penuh perhatian bisa disia-siakan oleh seorang wanita. Mungkin  jika wanita yang Sean sukai adalah dirinya, ia tidak akan pernah   melewatkan pria seperti ini.

"Sudah selesai." Sean telah membalut luka Krystal dengan perban.

Krystal melihat ke jarinya yang sudah diperban. "Terima kasih."

"Jangan mengucapkan terima kasih lagi padaku. Aku adalah suamimu, merawatmu adalah tugasku."

"Baik."

Krystal  diingatkan tentang status pria itu. Ya, Sean adalah suaminya. Ia adalah  wanita beruntung yang menjadi istri Sean. Meski Sean tidak  mencintainya, tapi ia masih mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari  Sean.

"Kau masih ingin melanjutkan belajar memasak?" tanya Sean.

"Ya." Krystal mulai menyukai menghabiskan waktu bersama dengan Sean.

"Baiklah, kalau begitu kau harus lebih berhati-hati lagi."

"Ya."

Keduanya  kemudian kembali ke dapur, kali ini Krystal benar-benar lebih  berhati-hati meski terkadang ia sering mencuri pandang ke Sean yang  sedang menjelaskan dengan serius. Ia kira Sean ketika sedang bekerja  adalah yang paling tampan, tapi ternyata Sean dengan apron jauh lebih  tampan.

Dahulu ia pernah meminta pada Ellaine untuk  menanyakan pada Kylian apakah Kylian memiliki teman yang sempurna dalam  segala hal seperti Kylian, dan sekarang ia sudah memiliki pria itu. Dan  dia adalah kakak Kylian. Krystal sekarang meyakini sepenuhnya bahwa  takdir hidup memang tidak pernah bisa ditebak.

Love After MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang