Akhir pekan datang dalam sekejap mata. Saat ini Sean dan Krystal sedang berada di dapur dengan bebagai bahan makanan.Krystal ingin membuat olahan daging sapi, itu karena ia menyukai makanan apapun yang berasal dari daging sapi.
Sean mengajari Krystal cara memotong daging yang pas untuk masakan mereka, Krystal melakukannya dengan baik. Wanita itu belajar dengan cepat. Setelahnya Sean juga mencontohkan memotong sayuran.
Awalnya Krystal melakukannya dengan baik, tapi kemudian wanita itu meringis. Darah mengalir dari jari telunjuknya.
Sean yang memperhatikan Krystal segera meraih tangan Krystal dan memasukan jari Krystal yang terluka ke dalam mulutnya. Pria itu menghisap darah Krystal.
Sejenak dunia seolah berhenti berputar bagi Krystal, di mata wanita itu hanya ada wajah Sean yang tampak penuh perhatian.
"Ayo, biar aku obati dulu."
"Ya."
Keduanya meninggalkan dapur. Sean meminta pelayan untuk mengambil obat luka dan perban.
"Duduklah."
Krystal segera duduk di sofa, lalu kemudian Sean berjongkongkok di depan Krystal. Pria itu mulai menangani luka gores di jari Krystal.
"Sakit?" tanyanya sembari memperhatikan wajah Krystal dengan tatapan lembut.
Krystal menganggukan kepalanya. Sejujurnya sakit di tangannya bukan apa-apa, ia pernah merasakan yang lebih sakit ketika ia selesai melahirkan Si Kembar. Namun, sekarang ia bersikap seperti takut akan rasa sakit karena perhatian dari Sean.
"Tahan sedikit, ini akan segera selesai."
"Ya."
Krystal masih menatap wajah Sean, pikiran wanita itu mulai berkeliaran. Ia tidak mengerti kenapa pria sesempurna Sean yang pandai merawat orang lain dan penuh perhatian bisa disia-siakan oleh seorang wanita. Mungkin jika wanita yang Sean sukai adalah dirinya, ia tidak akan pernah melewatkan pria seperti ini.
"Sudah selesai." Sean telah membalut luka Krystal dengan perban.
Krystal melihat ke jarinya yang sudah diperban. "Terima kasih."
"Jangan mengucapkan terima kasih lagi padaku. Aku adalah suamimu, merawatmu adalah tugasku."
"Baik."
Krystal diingatkan tentang status pria itu. Ya, Sean adalah suaminya. Ia adalah wanita beruntung yang menjadi istri Sean. Meski Sean tidak mencintainya, tapi ia masih mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari Sean.
"Kau masih ingin melanjutkan belajar memasak?" tanya Sean.
"Ya." Krystal mulai menyukai menghabiskan waktu bersama dengan Sean.
"Baiklah, kalau begitu kau harus lebih berhati-hati lagi."
"Ya."
Keduanya kemudian kembali ke dapur, kali ini Krystal benar-benar lebih berhati-hati meski terkadang ia sering mencuri pandang ke Sean yang sedang menjelaskan dengan serius. Ia kira Sean ketika sedang bekerja adalah yang paling tampan, tapi ternyata Sean dengan apron jauh lebih tampan.
Dahulu ia pernah meminta pada Ellaine untuk menanyakan pada Kylian apakah Kylian memiliki teman yang sempurna dalam segala hal seperti Kylian, dan sekarang ia sudah memiliki pria itu. Dan dia adalah kakak Kylian. Krystal sekarang meyakini sepenuhnya bahwa takdir hidup memang tidak pernah bisa ditebak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love After Marriage
RomanceSekuel Affair With You Cinta satu malam membawa Krystal terikat dengan Sean, ia yang tidak ingin terikat dengan hubungan apapun memilih untuk menerima tawaran menikah dengan Sean agar anak-anaknya memiliki status yang jelas. Lalu, bagaimanakah kisah...