11. Diterima

1.2K 305 12
                                    



Setelah panggilan dari Sean, Krystal mendapatkan panggilan lain yaitu dari Ellaine.
"Ya, Ell."
"Apakah kau sudah mengetahui berita tentangmu di media sosial?"
"Ya, aku sudah mengetahuinya."
"Jangan melihat komentar di artikel-artikel sampah itu. Aku akan meminta timku untuk membereskannya."
"Tidak perlu, Ell. Seseorang akan membereskannya."
"Siapa orang itu?"
"Kau sudah kembali dari bulan madumu, bukan? Ayo bertemu. Aku juga memiliki hal yang ingin aku beritahukan padamu."
"Baiklah, ayo bertemu jam satu nanti."
"Ya."
Panggilan  Ellaine berakhir. Krystal meletakan kembali ponselnya ke meja. Ia  mendapatkan banyak telepon setelahnya, termasuk dari ayah dan ibunya.
Setelah  itu Krystal tidak menjawab panggilan dari rekan-rekan kerjanya. Suasana  hatinya tidak begitu baik hari ini, jadi ia malas untuk banyak bicara  dengan orang-orang yang tidak terlalu penting baginya.
Jam satu siang  tiba dengan cepat, Krystal pergi ke sebuah kedai teh yang tidak terlalu  ramai pengunjung. Setelah lima menit menunggu, Ellaine juga tiba di  sana.
"Apakah kau sudah lama tiba?" tanya Ellaine, wanita itu duduk di seberang Krystal.
"Tidak, aku juga baru tiba."
Pelayan mendekat ke arah mereka, keduanya memesan minuman dan cemilan.
"Bagaimana bulan madumu?" tanya Krystal setelah pelayan pergi dari meja mereka.
"Sangat menyenangkan," balas Ellaine. "Bagaimana kabar Si Kembar?"
"Mereka sangat baik dan penuh pengertian." Krystal tersenyum saat membicarakan anak-anaknya.
Ellaine  merasa bahwa pilihan Krystal untuk mempertahankan anak-anaknya memang  sudah sangat tepat. Ia melihat sendiri bagaimana suasana hati Krystal  ketika sahabatnya itu hamil dan melahirkan, Krystal terlihat jauh lebih  bahagia.
"Aku sangat merindukan mereka, aku akan menemui mereka minggu ini. Aku juga memiliki beberapa oleh-oleh untuk mereka."
"Mereka menjadi lebih besar setiap harinya, Ell. Mereka benar-benar menggemaskan."
"Benarkah?  Sepertinya aku tidak bisa menunggu sampai minggu. Sepulang dari sini  aku akan mampir ke rumahmu." Ellaine sangat menyukai Si Kembar.
Krystal hanya tertawa kecil melihat reaksi tidak sabaran Ellaine.
"Omong-omong, apa yang ingin kau beritahukan padaku?" tanya Ellaine yang teringat pada alasan mereka bertemu saat ini.
"Aku sudah menikah."
"Sudah  menikah?" Kening Ellaine berkerut, ia menatap lekat Krystal. Ia  berpikir bahwa saat ini mungkin Krystal sedang bercanda dengannya.
"Ya."
"Ini  serius? Dengan siapa? Kapan?" Ellaine sangat mengenal Krystal,  sahabatnya ini tidak memiliki keinginan menikah, lalu kenapa tiba-tiba  saja Krystal menikah. Ini sulit untuk dimengerti oleh dirinya.
"Sean Lannister, dua minggu lalu."
"Sean Lannister? Kakak Kylian?"
Krystal menganggukan kepalanya. Seperti Daisy yang sulit percaya, Ellaine juga seperti itu.
Ellaine  mencoba untuk menenangkan dirinya dari keterkejutan. "Baiklah,  ceritakan padaku kenapa kau akhirnya menikah dengan Sean."
"Satu  tahun lalu, aku dijebak oleh Rick Adams dan Xandra. Xandra memasukan  obat perangsang ke minumanku agar aku jatuh ke tangan Rick Adams. Namun,  malam itu aku berhasil melarikan diri dan masuk ke kamar Sean  Lannister. Malam itu aku  menghabiskan waktu dengan Sean, dan beberapa  saat kemudian aku hamil. Sean adalah ayah dari Brian dan Brianna. Kami  menikah karena ingin memberikan keluarga yang utuh pada Brian dan  Brianna."
"Kenapa kau tidak mengatakan apapun padaku sebelumnya?"
"Aku  hanya berpikir untuk menyembunyikannya dari semua orang." Krystal tidak  hanya menyembunyikan fakta itu dari Ellaine, tapi juga dari  orangtuanya.
"Bagaimana Sean bisa menemukan bahwa kalian memiliki anak?"
"Aku rasa itu karena suamimu."
"Kylian?"
"Ya,  hanya dia yang  memiliki kemungkinan mengambil rambut anak-anak untuk  dilakukan tes DNA." Krystal sudah memikirkannya dengan seksama,  anak-anaknya tidak pernah bertemu dengan orang asing. Pada hari  kelahirannya hanya orangtuanya, Ellaine dan Kylian yang datang  menjenguk.
Ia memperhatikan reaksi Kylian saat melihat bayi-bayinya  waktu itu. Ekspresi Kylian terlihat sedikit berbeda, mungkin saat itu  Kylian menemukan kemiripan antara si kembar dengan Sean.
Ellaine  memikirkan suaminya sekarang, jadi selama ini Kylian tahu tentang  kebenaran siapa ayah dari anak-anak Krystal, tapi suaminya itu memilih  untuk tidak mengatakan apapun padanya.
Ellaine tidak marah pada  suaminya karena merahasiakan hal ini darinya, ia tahu bahwa Kylian pasti  memiliki pertimbangannya sendiri.
"Jadi sekarang kita adalah saudara ipar?" Ellaine mencoba untuk meyakinkan dirinya sekali lagi.
"Benar, kita adalah saudara ipar."
"Luar  biasa. Aku tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa kita akan menjadi  saudara ipar." Ellaine sangat senang dengan status barunya dengan  Krystal. Sebelumnya mereka berdua adalah sahabat, sekarang mereka adalah  saudara ipar. Tidak ada hal yang lebih baik dari ini dari hubungan  persahabatan mereka.

"Kau tidak marah padaku karena menyembunyikannya darimu, bukan?"

"Aku  tidak marah sama sekali, Krystal. Aku menghargai keputusanmu sejak awal  kau tidak memberitahuku." Ellaine tidak pernah menuntut Krystal untuk  memberitahu segala hal padanya. Ia mengerti terkadang ada beberapa hal  yang mungkin ingin disembunyikan oleh orang terdekatnya darinya.

"Terima kasih, Ell. Aku tahu bahwa kau sangat pengertian."

Ellaine tersenyum ringan. "Kita adalah sahabat, aku selalu mendukung apapun keputusanmu."

Ya, Krystal tahu tentang hal itu. Itulah kenapa ia sangat menyayangi Ellaine, karena Ellaine adalah sahabat terbaiknya.

"Jadi, apakah mertuaku tahu tentang pernikahanmu dan kakak iparku?"

"Mereka  belum tahu. Sean memiliki rencana untuk makan malam bersama dengan  keluargaku dan keluarganya, mungkin dia menunggu kau dan Kylian kembali  terlebih dahulu."

"Mertuaku pasti akan sangat senang jika mereka  tahu bahwa mereka memiliki cucu kembar." Ellaine membayangkan betapa  heboh ibu mertuanya yang penuh semangat.

Memikirkan tentang  mertuanya, Krystal merasa risau. Ia tidak yakin orangtua Sean akan  bersedia menerimanya dan anak-anaknya. Latar belakangnya tidak sama  seperti Ellaine yang berasal dari kalangan old money.  Orangtuanya memang cukup terpandang, tapi mereka tidak setara dengan orangtua Kylian.

Selain  itu yang membuatnya khawatir adalah kehidupannya sebelum ia memiliki  anak. Ia sangat suka berpesta, selain itu ada sederet pria yang pernah  tidur dengannya. Keluarga terpandang seperti keluarga Lannister mungkin  menetapkan standar yang tinggi, setidaknya yang tidak memiliki citra  seperti dirinya.

Latar belakangnya dan catatan hidupnya di  masa lalu juga menjadi salah satu alasan kenapa ia tidak memberitahu  Sean mengenai kehamilannya.

"Ell, apakah menurutmu orangtua Sean  akan menerimaku dan anak-anak?" Krystal tidak akan begitu peduli jika ia  ditolak oleh keluarga Sean, tapi tidak dengan anak-anaknya. Ia akan  sangat patah hati jika darah dagingnya mendapatkan penolakan dari kakek  dan neneknya sendiri.

Suasana di antara Ellaine dan Krystal  kini berubah menjadi serius. Dari pertanyaan Krystal, Ellaine bisa  menyimpulkan kekhawatiran Krystal.

"Aku yakin mereka akan  menerimamu dan Si Kembar." Ellaine berani bertaruh untuk itu. "Aku baru  menjadi bagian keluarga Lannister belum satu bulan, tapi aku bisa  mengetahui karakter orangtua Kylian. Mereka tidak kolot seperti orang  dari masa lalu, terutama ibu Kylian. Krystal, yakinlah kau akan diterima  dengan tangan terbuka oleh mereka." Ellaine meyakinkan Krystal.

Setelah  mendengar apa yang dikatakan oleh Ellaine, kekhawatiran Krystal  berkurang secara perlahan. Ia berharap keluarga Sean akan benar-benar  menerima dirinya dan anak-anaknya.

Setelah makan siang,  Krystal kembali ke kediamannya bersama dengan Ellaine yang mengunjungi  Si Kembar. Sementara itu di luar pemberitaan tentang Krystal dan  anak=anaknya telah berhasil ditekan oleh Jacob.

Setiap kali  artikel di internet muncul, itu akan segera dihapus oleh orang-orang  Sean. Selain itu Jacob menghubungi beberapa pemilik perusahaan media  agar tidak menerbitkan berita tentang Krystal, jika sampai mereka tidak  mendengarkan ucapannya maka siap-siap saja badai akan menghampiri  perusahaan itu.

Xandra yang tadinya ingin merayakan  dihujatnya Krystal oleh banyak orang kini hanya bisa meradang dan  menyumpah serapah. Rencananya tidak berhasil sama sekali, berita itu  hanya bertahan kurang dari satu jam dan lenyap tak bersisa.

Xandra  yakin bahwa yang menekan semua berita itu adalah Ellaine, Krystal  benar-benar beruntung karena memiliki sahabat yang sangat berkuasa  seperti Ellaine, bahkan media saja mampu ditekan olehnya.

tbc

Love After MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang