Setelah menempuh 16 jam perjalanan dari Phuket menggunakan bus akhirnya Milk tiba di Bangkok. Sampailah dia di rumah milik keluarga Limpatiyakorn sahabat ayahnya.
Nickhun Limpatiyakorn adalah sahabat ayah Milk, sebelum ayahnya meninggal ayahnya bekerja di keluarga Limpatiyakorn sebagai tangan kanan Nickhun khususnya untuk urusan pengamanan di keluarganya.
Milk berdiri di depan gerbang mewah berwana silver, langsung di sambut oleh security.
"Selamat sore, ada yang bisa saya bantu nak" Suara pak asep seketikan memecahkan lamunan milk yang sedang menaggungkan rumah mewah di depannya
"Ohh selamat sore pak, saya milk.... " Ucap milk yang belum sempat diselesaikan tiba tiba security itu langsung menyela
"Milk Pansa? Anak pak Junho Vosbein kan. Sini ayo masuk, sudah di tunggu Tuan Nickhun" Kata pak asep dengan dengan tersenyum riang.
Milk pun mengangguk dan tersenyum
"Ayo nak Milk saya antar, Tuan Nickhun pasti senang nak milk sudah sampai" Ucap pak asep
"Saya banyak dengar tentang putri pak Junho, beliau selalu menceritakan nak milk saat kita main catur atau sekedar ngopi di depan" Tambah pak asep. Seketika wajah milk terlihat sedih mengingat ayahnya yang sudah tiada.
"Saya sudah dengar tentang pak Junho, nak milk yang sabar yaa" Ucap pak asep sambil membukakan pintu untuk Milk.
Milk pun tersenyum dan tak lupa mengucap terimakasih ke pak asep. Walaupun Milk sedih teringat ayahnya di sisi lain dia senang mendengar cerita tentang ayahnya, setidaknya bisa mengurangin rindu nya kepada ayahnya pikir Milk.
Setelah masuk di dalam rumah mewah Milk langsung disambut hangat oleh Nickhun dengan pelukan. Milk pun membalas pelukan dari sahabat ayahnya.
Ayah Milk dan Nickhun sangat bersahabat, Nickhun pun pernah beberapa kali mampir di rumah Milk di phuket, makanya dia sangat akrab dengan sahabat ayahnya ini. Dan juga Nickhun lah yang membantu menyelesaikan kasus kematian ayah milk. Milk sangat mengaggumi sahabat ayahnya itu.
Nickhun adalah pemilik L Company, perusahaan yang bergerak di pertambangan. Perusahaan milik Nickhun masuk 2 besar perusahaan terbesar di asia. Karena posisi di pasar yang amat besar membuat banyak pesaing yang ingin menjatuhkan maupun mencelakai keluarga Liampatiyakorn.
Ruang tamu
"Bagaimana milk, sudah kamu pikirkan tawaran om? " Ucap nickhun sembari memegang secangkir teh di tangan.
"Iya om, saya terima. Saya juga harus membiayai adik saya yang sekolah di jepang" Balas milk dengan senyum canggung.
"Kamu tak perlu khawatir untuk biaya sekolah adik kamu, nanti saya yang urus, yang penting kamu menerima tawaran saya untuk menjadi bodyguard anak saya. Saya hanya percaya kamu milk" Kata nickhun dengan nada lembut dan wajah memohon di akhir kalimat.
"Iya om, saya juga berterimakasih sudah mau mempekerjakan saya. Jadi saya bisa bekerja kapan om? Sepertinya saya tidak melihat anak om di rumah " Ucap milk dengan tersenyum. Dia juga merasa heran anak nickhun tidak terlihat di rumah sedangkan dia sudah lumayan lama duduk di dalam rumah keluarga Limpatiyakorn.
"Ohh dia tidak tinggal disini, kamu bisa bekerja mulai besok milk, tapi hari ini kamu akan di antar supir saya ke tempat anak saya tinggal" Ucap nickhun
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Bodyguard
FanfictionMilk selalu profesional dalam menjalankan tugas. Namun kali ini ia harus berurusan dengan gadis angkuh dan pemarah, berurusan dengan gadis ini menjadikan Milk dingin namun tegas tapi juga bersikap acuh tak acuh dengan wanita itu. Namun karena tuntut...