Tiing...
Tiing...
"Sialan...!!! sepertinya mereka pake peredam Milk"
"terus jalan, sekarang dengar gue baik baik"
Bunyi suara pantulan peluru mengenai mobil yang mereka kendarai.Untung saja mobil yang mereka gunakan adalah mobil anti peluru. Berkat kehandalan Namtan juga musuh tidak dapat menyalip mobil mereka dengan mudah.
Namun satu hal yang menjadi kendala mereka adalah bahan bakar mobil mereka mulai menipis sedangkan mereka sedang melewati jalan yang dikelilingi hutan.
Setelah menyusun rencana dengan singkat Milk berpindah tempat ke jok belakang berniat membangunkan Love.
"Lo harus nyusul kita apapun yang terjadi" menepuk punggung Namtan sebelum ia membangunkan Love.
"tenang aja, seorang Namtan gak bakal mati hahaha" masih sempat sempatnya manusia ini tertawa. Milk yang mendengarnya hanya mengangguk serius.
Milk membangunkan Love dengan lembut agar wanita itu tidak panik saat ia bangun. Love yang masih tampak tak cukup tidur mengucek matanya setelah ia di bangunkan.
"hei liat aku. Jangan panik ya, mobil kita ada yang ikutin. Jangan panik, okay?" Milk mengelus perlahan tangan Love.
Love yang tampak masih bingung mulai melihat ke segala arah di luar mobil memastikan apakah benar yang dikatakan Milk. Benar saja, bukan hanya di kejar, mobil di belakang mereka pun menembaki mobil yang mereka kendarai."aku takut Milk" ucap Love mulai terlihat gelisah.
"jangan takut ada aku sama Namtan disini, aku pastiin kamu pasti akan aman." Milk mengelus rambut Love berusaha meyakinkan.
Love mengangguk percaya dengan Milk. Meskipun dirinya takut namun ia percaya seutuhnya kepada Milk.
"sebentar lagi mobil kita akan berhenti. Apapun yang terjadi jangan lepas tangan aku"
"nanti kalo kamu kenapa-napa terus gimana" ucap Love memikirkan segala kemungkin yang akan terjadi.
"gak bakalan. Kamu jangan khawatir, okay?" Milk memegang kedua pipi Love dengan lembut menenangkan Love yang tampak khawatir.
"Daddy kamu juga gak bakal biarin kita" lanjut Milk perlahan melepas seatbelt Love.
"kita gak punya banyak waktu lagi Milk" ucap Namtan sembari mengecek GPS.
Namtan membelokan mobil mereka ke dalam hutan. Bisa mereka rasakan jalanan yang tidak mulus seperti aspal. Guncangan-guncangan bisa mereka rasa didalam mobil."di depan kayaknya gak ada jalan lagi Milk" ucap Namtan menginformasi jalan didepan mereka.
"Oke. Masukin sedikit lebih dalam lagi nanti kita turun di tempat yang rimbun"
Sesuai rencana mereka, Milk menyarankan untuk masuk kedalam hutan. Dipikirnya lebih aman untuk melarikan diri di dalam hutan dari pada harus kehabisan bensin di tempat yang terbuka. Hutan memang berbahaya namun hutan menjadi pilihan yang terbaik saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Bodyguard
FanfictionMilk selalu profesional dalam menjalankan tugas. Namun kali ini ia harus berurusan dengan gadis angkuh dan pemarah, berurusan dengan gadis ini menjadikan Milk dingin namun tegas tapi juga bersikap acuh tak acuh dengan wanita itu. Namun karena tuntut...