bab 11

73 44 11
                                    

Aku balik lagi !!!

Semoga kalian suka sama cerita aku.

Janga lupa vote+komen ya

Jangan lupa follow juga akun ig:@yoonVa9

                  HAPPY READING

"Hallo". Azhar mengangkat telephone.
"Kenapa Aish?!". Tanya Azhar kesal. Sedari tadi, adik bungsunya itu selalu mengganggunya.

"Abaangggg". Rengek Aish terdengar dari sebrang ponsel.

"Apa?!". Ketus Azhar dengan wajah garangnya. Karna mereka sedang vidiocall.

"Maaf". Katanya tertunduk sedih.

Azhar memutar bola matanya malas. "Buat apa?".

"Yang tadi". Mata Aish berkaca kaca, ia tertunduk lesu.

"Nggak mau!".

"Abaaangggg". Kali ini  Aish mengangkat kepalanya mendongak. "Tolonglah Bang!". Rayunya dengan mata sembab.

Azhar yang melihat itu, pun tersenyum jail. Terlintas ide dibenaknya. Kemudian bertanya.
"Siapa yang salah?".

"Aish".

"Bukan Abang?". Tanya Azhar lagi. Aish menggeleng. "Aish yang salah?". Aish mengangguk.

"Ulangi lagi coba!". Perintah Azhar.

Mendengar permintaan Azhar, Aish merasa kesal. "Abang lama banget sih maafin nya. Lagian kan ini salah Abang juga, siapa suruh permen milkita Aish dimakan!".

"Aiish?". Tegur Umi lembut. Aish menatap Umi Hafsah dengan raut masih cemberut karna ulah Azhar. Umi menggelengkan kepala. "Nggak boleh gitu, minta maaf yang baik baik".

Aish menggeleng. "Tapi U____".

"Nurut sama Umi?". Umi memotong ucapan Aish.  Aish kembali menggeleng.
"Bukan gitu Umi, tapikan Abang yang____".

Ucapannya terhenti, sebab Umi Hafsah menatapnya tajam. Seolah mengisyaratkan untuk diam dan tidak boleh membantah.

Dengan lesu akhirnya Aish mengangguk, lalu beralih memperlihatkan wajahnya pada Azhar.

Sementara Azhar, ia pun mengerti dengan tingkah adik gadisnya itu. Pantas saja sifatnya patut dicurigai. Ternyata didepan Aish terdapat Umi yang sedang mendengarkan mereka.

      Azhar dengan cepat menetralkan ekspresinya kembali. Seolah dia tidak tau apa apa.

"Abang" panggilnya " Aish minta maaf". Tambahnya terdengar seperti terpaksa.

"Kepaksa ngga ni?". Goda Azhar. Aish menggeleng.

"Abang nggak percaya!". Tambahnya lagi. Azhar suka sekali menggoda bocil bungsunya itu.

"Umi_____". Rengeknya mengadu. "Abangnya ngeselin". Ucapnya memanyunkan bibir.

"Azhar!". Tegur Umi. Azhar terkekeh memahan tawa melihat Aish. Ia merasa puas sekarang. Sementara itu, Aish mengumpat dalam hatinya.

Semoga Abang ngusruk aja masuk comberan! Ucapnya dalam hati.
"Liat aja, bakalan Aish balas!". Imbuhnya lagi dalam hati. Lalu tersenyum menyeringai.

"Iya iya Abang maafin". Final Azhar. Dari pada kena ceramah Umi. Lebih baik ia mengambil aman saja.

"Iya udah, kalo gitu Abang tutup dulu. Assalamaualaikum".

"Waala_____". Baru saja Aish ingin menjawabnya. Azhar telah mamutuskan lebih dulu. "Ishh". Sinisnya menatap ponselnya.

"Um______". Aish mendongak kepalanya kedepan. "Mi?". Lanjutnya pelan. Ternyata Umi sudah berada diluar kamarnya tanpa pamit. Hal itu menambah kesal pada dirinya.  "Ck!".

CRUSH IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang