Bab 9

189 126 7
                                    

Hai aku balik lagi!!!!

Aku nggak lupa buat pengen tanya gimana kabar kalian.
Sehat,baik,tidak baik,buruk,atau galau?.

               Happy Reading

Malam ini Salma dan juga Bi Yuyun tengah berada didepan teras rumahnya.
Mereka duduk santai dengan hidangan pisang goreng dan juga teh manis.

Iya, tadi sore Salma merengek meminta Bi Yuyun membuat pisang goreng. Dan Bi Yuyun pun menurutinya, sehingga jadilah malam ini dihidangkan pisang goreng.

"Yeayyyyy pisang goreng ala Sasal jadi!!!". Girangnya mengambil salah satu pisang goreng diatas piring.

Ala Sasal katanya, jelas jelas Bi Yuyun yang membuatnya. Sedangkan Salma hanya membelikan pisang gorengnya saja.

Namun kendati itu, Bi Yuyun sangat menyayangi Salma. Dibalik bar bar nya seorang Salma, dia juga seorang gadis gang manja. Tapi hanya orang yang tepat yang bisa merasakan kemanjaaanya.

Bi Yuyun tersenyum melihat Salma yang lahap dengan makanannya. Salma pun menyeruput teh nya.

"Ahhhh". Katanya relax.

"Non, kenapa iya laki laki itu kalo ngopi pasti udahnya, ahhhhhhhhh?".  Tanya Bi Yuyun mengikuti suara laki laki yang sedang menyeruput kopi saat mendengarnya.

"Tadi Sasal juga gitu". Salma kembali menyeruput tehnya.

"Iya tapi kan laki laki tuh kek wajib banget, iya nggak sih?".

"Elah Bi begitu aja dipikirin". Salma tak peduli. "Lagian mau tuh orang ngusruk boker juga sabodo amat terserah".

"Iya nggak gitu juga Non".

"Lagian Bibi aneh aneh aja nanyanya".

Selama beberapa menit, mereka terdiam dan kembali menikmati makanan dan juga tehnya. Angin hilir menyerbu menyentuh kulit sunyi nya malam.  Bulan purnama yang menjadi penerang alam. Juga bintang bintang bertaburan cerah diatas angkasa. Menjadikan suasa malam yang hangat dan indah.

Tak terasa pisang goreng dadakan yang menjadi penghangat pun sudah habis tak tersisa.

"Bi". Panggil Salma.

"Hmmmm".

"Kalo Sasal masuk pesantren boleh nggak?".

"Hah?". Ekspresi Bi Yuyun nampak serius. Apa tidak salah dengar.

Melihat reaksi itu, Salma memutar bola matanya malas. "Sasal mau masuk pesantren, boleh nggak?".

Bi Yuyun mengerjapkan matanya tak percaya. "Non serius?".

"Serius Bi!". Katanya mantap. Ia tersenyum membayangkan jika setiap hari harus bertemu dengan pujaan hatinya.

"Tapi_____".

"Percaya sama Sasal Bi". Salma memotong ucapan Bi Yuyun. "Lagian Sasal pengen berubah. Pengen menjadi wanita yang sholehah". Lanjutnya lagi dengan raut senyumnya yang tak lepas.

Bi Yuyun semakin tercengang. Ia tak menjawab. Ia merasa heran dengan apa yang dikatakan Nona muda nya ini.

"Gimana Bi?". Tanya Sasal membuyarkan pikiran Bi Yuyun.

"Hah?". Jawab Bi Yuyun seperti orang linglung.

Salma yang merasa responnya tidak sesuai ekspetasi merasa kesal. Ia sudah berbicara dengan baik baik, tapi respon yang Bi Yuyun berikan?.

"Ishh Bibi!". Salma mengerucutkan bibirnya, kesal. Bi Yuyun menggaruk tengkuknya yang tak gatal, merasa bingung.

Salma pun berdiri dengan kesal. Ia pun pergi dengan kaki yang ia hentak hentakkan.
"Au lah,Sasal kesel!".

CRUSH IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang