luka hati

451 48 6
                                    

3 hari sebelum naret bertemu tin.

dia pulang dengan wajah sembab karena terlalu lama menangis.

setelah menceritakan tantang apa yang di alami tin, julia juga menunjukkan foto kebersamaan mereka saat di amerika.

"aku berteman dengan ibu tin sejak dia membantuku ketika aku melahirkan honey"

"honey?'

"yahh anak perempuanku"jawab julia seraya menampilkan foto honey di hp nya, julia lalu terkekeh saat melihat wajah naret yang terkejut

"kenapa?apa kau pikir honey adalah anakku dan tin?"tanyanya

"ya...i..itu adalah bukti pertama yang aku lihat hingga aku menyangka tin benar-benar sudah menikah"

"ohhh... kau pernah ke amerika?"

"yahh.. saat tin tak memberi kabar padaku sejak selama satu tahun menunggu"

"apa tin tahu?"

"dia tahu, tapi dia bicara seolah itu memang anaknya"

"hah.. anak itu bahkan membuat karangan cerita yang sangat bagus! "

mereka terdiam sesaat.

lalu mata julia mentap ke atas langit lalu membuang nafasnya,

"kau tahu, saat itu.. tin sangat terpukul, dia pergi untuk mencari kebahagiaan ibunya, berharap ibunya dapat menemukan rasa itu di negeri orang lain, dia bahkan rela meninggalkan seseorang yang membuat dia merasa tidak sendirian, namun dia tetap memikirkan ibunya.. namun takdir lebih memilih membuat tin benar-benar sendiri, saat musim dingin, ketika tin selesai mengkremasi ibunya dia terdiam lama di luar menatap sisa-sisa asap yang terbawa angin, entah apa yang dia pikirkan, namun wajah pucatnya mengatakan, dia terluka cukup dalam. tin menjadi seperti gelandangan yang tak memperdulikan dirinya, di rumahnya begitu banyak barang yang berserakan karena dia enggan membersihkan, tubuhnya semakin kurus setiap hari karena dia enggan untuk makan, dia hanya meminum air dan kembali tidur. kau bisa membayangkannya, tin bisa saja mati karena rasa sedihnya tanpa kita tahu. dia benar-benar mengasingkan dirinya dari dunia manusia"

naret menatap julia tidak percaya
"apa dia baner-benar melakukan itu?hiks hiks.."

"yah... aku baru menyadari, ternyata bagaimanapun kau bisa mandiri tanpa bantuan orang lain, manusia tetap membutuhkan orang lain agar bada yang melindunginya , mengobati lukanya dan memeluk rasa dinginnya, pooh terlalu putus asa untuk bisa menyadari itu, dia berpikir akan sangat keterlaluan jika dia kembali padamu, disaat dia yang menyuruhmu pergi. dan dia juga akan merasa menjadi perusak kebahagiaan ayahnya jika dia memberithu ayahnya"

"hiks hiks hiks...kenapa seperti itu hiks hiks kenapa dia menaggung beban yag sangat berat itu sndrian"

"tentu saja, karena dia mencintamu"

naret terhenti sejenak dari isakkanya dan menatap wajah julia,

"dia memberikan ayahnya untukmu dan memberikan kebebasan untukmu, dia tidk egois dengan mengambil kembali semuanya darimu bahkan saat dia benar-benar membutuhkannya, aku juga sangat terkejut, dia orang yang sangat keras kepala seperti itu dan ternyata benar-benar ada orang yang mau melakukan apapun untuk orang yang dia cintai, aku pikir itu hanya dongeng untuk menenangkan orang yang patah hati"

Mendengar itu membuat naret kembali tak bisa menahan tangisannya
"hiks hiks hiks tin...kenapa kau melakukan sampai sejauh itu... hiks hiks.."

"kau mungkin hanya melihatnya dri sisi lain, dimana tin terus mendorongmu agar kau jauh darinya, dimana tin terus datang dan pergi dari hidupmu sehingga kau merasa tidak tenang, namun tin mnegatakan dia akan lebih tidak tenang jika melihatmu terus memikirkannya , jadi dia memilih jalan agar kau bisa membencinya dan melupakannya. Tin pernah bilang dia  takut seperti ibunya, dimana ketika dia berada meja operasi bisa menjadi kemungkinana dirinya mungkin tidak akan bangun lagi.."

Better Me (Poohpavel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang