terlambat

670 53 11
                                    

Naret semakin kehabisan tenaga untuk melarikan diri, hingga dia terhenti di kamarnya dan hendak pergi keluar jendela sebelum Joong menariknya dan melemparnya ke kasur,

"Phi... Jangan keras kepala! Ini pukul 3 pagi kemana kau akan pergi"

Naret mencoba bangkit kembali namun Joong kembali menahannya bahkan menindihnya

"Joong anakku..."

"Aku tidak akan melakukan hal yang akan menyakiti kalian, jadi bisakah kau diam?!"

"Kalau begitu pergi .. pergi.. aku mohon"

"Tidak sebelum aku bisa memiliki mu"
Ucap Joong lalu mencium bibir naret

"Hmmpp ahh hnmpp"

Naret masih berusaha menolak dan terus memukul Joong sekuat tenaga.

***

Tin terus menghubungi nomor naret namun tidak di angkat, dia berjalan menuju mobilnya dengan perasaan gelisah,

Dia lalu menelpon ayahnya.

"Tin? Ada apa?"

"Tolong periksa naret, aku rasa terjadi sesuatu padanya"

"Aku tadi mengantarnya membeli makanan, aku melihat dia masuk ke rumah dengan selamat, jadi aku rasa sekarang dia sedang tidur"

"Tapi naret menelpon ku 2 jam lalu artinya mungkin dia terbangun akan sesuatu, aku mohon tolong datang saja ke rumah!"

"Baiklah tin , Ayah akan memeriksanya"

Setelah selesai menelpon tin segera melajukkan mobilnya.

Beberapa menit kemudian dia sampai di sebuah tempat.
Tin berjalan masuk ke gedung itu seraya terus menghubungi naret namun masih tidak di angkat ,

Itu membuat tin kembali merasa cemas,lalu tin mulai mencari nama lain yang bisa dia andalkan ,

Dengan ragu dia menekan nomor orang itu dan suara telpon tersambung mulai terdengar,

"Ha...halo, Khun?"

"Diao? Maaf mengganggu, bisakah kau pergi ke rumah Naret sekarang juga?"

"Oh? Apa terjadi sesuatu, kau dimana?"

"Aku masih dalam perjalanan bisnis di pattaya , aku akan segera pulang namun akan memakan waktu , jadi bisakah kau pergi ke rumah Naret dan pastikan dia baik-baik saja!"

"O..oke. baiklah!"
Jawab diao sedikit ragu, namun setelah sambungan telponnya terputus diao langsung bergegas pergi.

***

"Joong ahh... Jangan.. Ahh!"

Naret sudah tak memakai apapun berkat Joong yang terus menyentuh tubuhnya,

Dia terbaring menyedihkan di kasur dengan air mata yang terus mengalir sejak tadi,

"Phi jangan menyangkalnya! Kau menginginkannya"
Ujar Joong masih menciumi tubuh naret

"Joong hiks hiks hiks..  tolong! Aku mohon, berhentihh.."

"Sebentar lagi, tolong beri waktu sebentar lagi, hm? Aku akan membantumu menuntaskannya"
Ujar Joong seraya memposisikan dirinya untuk masuk ke dalam tubuh naret

Naret dengan kekuatan yang melemah itu menggelengkan kepalanya keras dengan tatapan antara sedih dengan hasrat yang terus naik,

Hingga tak lama,

"Ahh!!"lenguhan Joong terdengar saat dirinya akhirnya bisa memasuki syurga yang terus dia bayangkan,

"Phii ahh... Kau langsung menjepitku, ahh .."

Better Me (Poohpavel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang