Setelah terdiam sejenak tin akhirnya berlari keluar mengejar naret,
Walau waktu terdiamnya cukup lama, namun ternyata dia masih bisa melihat naret yang berada di ujung jalan,Sepertinya naret tak berniat pergi terlalu jauh hingga akhirnya tin bisa menyusulnya.
"Phi..."
Tin menahan tangan naret hingga menghentikan langkahnya,"Hiks hiks hiks lepaskan aku .."
"Phi maafkan aku..."
"Aku bilang lepaskan!!"naret melepaskan paksa tangan yang memegang nya
"Cukup tin!! Jika kau tidak percaya padaku untuk apa kita bersama, bukankah akan sangat percuma jika kita menjalin hubungan tanpa ada rasa percaya pada pasangan mu, untuk apa?!"lanjut naret
"Phi... Maafkan aku, aku tahu aku salah... Aku ... Hanya sedikit tersulut emosi tadi, aku tidak berpikir lebih jauh. Maafkan aku"
"Sudahlah tin... Kita hentikan sampai disini saja hiks hiks"
"Tidak! Phi... Jangan bicara seperti itu... Aku bodoh karena mempercayai orang brengsek itu, maafkan aku sungguh! Aku minta maaf"
Tin perlahan mendekati naret lagi dan memeluk tubuhnya,"Maaf.."ucapnya lagi
"Itu melukaiku tin... Jika kau tidak percaya padaku itu artinya kau tidak mencintaiku hiks hiks hiks "
"Aku tahu...maafkan aku . Aku mencintaimu, sangat dan akan selalu mencintaimu... "
"Hiks hiks hiks "
Perlahan naret melembut dan membalas pelukannya meski tangisnya belum berhenti.***
2 bulan berlalu.
Tin dan naret sudah bersiap pergi ke Amerika untuk liburan, sekalian honey moon , karena setelah mereka menikah mereka belum melanjutkan rencana itu,
Mereka akhirnya sampai di bandara.
"Walau ibu khawatir, tapi kalian tetap harus menikmati hari hari kalian disana"ucap ibu naret memeluk anaknya
"Hm baiklah"jawab naret dengan senyuman
"Hhhhh... Tin apa tidak bisa kau tunda setelah naret lahiran saja? Perjalanan ke Amerika cukup memakan waktu yang sangat lama, ayah takut naret akan melahirkan di jalan"
"Ayahh... Dokter mengatakan usianya baru memasuki 9 bulan biasanya waktu sempurna melahirkan di seminggu ke depan atau akhir bulan ini, jadi tidak akan terjadi apa-apa, kau tenang saja"
"Hahhhh... Baiklah aku percaya padamu. Jaga istrimu dengan baik"
"Hm. Kalau begitu kami pergi "
Ujar tin menarik tangan naret dengan satu tangan lagi yang menarik koper besar merekaNaret melambaikan tangannya pada kedua orang tuanya sampai merekapun masuk ke tempat Check in.
**
Di dalam pesawat yang sudah lepas landas..
"Phi apa semua baik-baik saja?"tanya tin
"Aku baik baik saja"jawab naret dengan senyuman
"Hm. Tidurlah"
Ucap seraya membernarkan selimutnya untuk menutupi tubuh naretMereka berangkat di sore hari hingga sekarang pesawat itu melaju di langit malam, tin membuka jendela dan menatap pemandangan malam yang tenang,
Di lihat dari atas sini kota di bawah sana penuh dengan gemerlap cahaya lampu membuat tin menghela nafasnya dan tersenyum.
Dan tak lama , tin akhirnya ikut tertidur di samping naret.
***
Setelah menempuh perjalanan 20 jam dari Bangkok ke Amerika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Better Me (Poohpavel)
Teen Fiction3 tahun berpacaran bukanlah waktu sebentar bagi tin dan naret untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius . namun beberapa hal setelah semuanya baik-baik saja. membuat mereka harus mengakhiri hubungannya. ada alasan tertentu yang tak bisa mereka...