Sudah 3 hari berlalu.
Naret yang sudah bisa pulang kembali ke rumah sakit untuk menemani suaminya.Rupanya tin belum juga sadar meskipun sudah melewati masa kritisnya.
Dia masih terbaring lemah di kasur pasien dengan kepala yang di perban serta selang oksigen yang menempel di hidungnya.
Naret datang sambil membawa bung untuk dia simpan dia sisi meja di samping tin,
Lalu kemudian dia duduk sambil menatap tin dengan tangan yang memegang tangan tin.
"Hey apa kau tidak mau bangun juga?"tanya naret
"Ini sudah 3 hari, seharusnya kau kembali, kau tidak merindukanku?"lanjutnya
Naret lalu memeluk tangan tin
"Aku merindukanmu, cepatlah bangun hiks hiks "***
1 Minggu kemudian.
Naret kembali ke rumah sakit, kali ini dia membawa air hangat di baskom kecil , dia harus mengelap tubuh tin sesekali agar tin merasa nyamanNaret dengan telaten mengelap tangan, dada hingga perut tin dengan lembut.
Setelah itu dia mengganti pakaian tin dan kembali menyelimutinya dengan nyaman,
Di sela sela aktivitas nya naret akan merasakan mual yang datang tiba-tiba yang terkadang membuat dia harus terdiam sesaat,
Meskipun tidak sampai muntah, namun rasa mualnya semakin sering datang karena indera penciumannya yang semakin tajam,
Dia bisa mencium semua aroma lain entah itu parfum atau aroma obat yang ada di rumah sakit,
Dan sayangnya aroma apapun yang naret cium akan membuat dia mual,
Seperti saat ini.
Saat Naret selesai mengurus tin, dia harus berlari ke kamar mandi karena aroma alkohol yang dia cium disana,"Hoekkk hoekkkk Oho hoekk!!"
Setelah memuntahkan isi perutnya, naret mengelap wajahnya, dan menatap wajah nya di cermin.
Wajahnya yang pucat terlihat disana, tubuh naret terasa lemas saat ini , dia bahkan belum memakan apapun sejak pagi,
Sejak dokter menyatakan usia kandungan masih 4 Minggu naret pikir dia tidak akan merasakan mual separah ini,
Namun semakin hari malah semakin buruk, sampai dia tidak bisa makan apapun karena aromanya.
Di tambah dia harus merawat suaminya , yang membutuhkan sedikit tenaga, membuat naret sedikit kesulitan melakukannya sendiri,
Meski begitu naret tidak menyerah, dia berusaha mencari cara agar bisa melakukan semuanya sendiri,
terkadang ibunya dan ayah tin sesekali akan bergantian menjaga tin, namun Naret kembali lebih sering Karena rasa khawatirnya belum bisa hilang,
Dia ingin terus berada di samping tin apapun yang terjadi meskipun kondisinya memang di haruskan untuk istirahat.
Naret kembali ke ruangan lalu duduk di sofa dengan nafas ngos-ngosan, dia masih sedikit mengondisikan rasa lemasnya karena muntahnya tadi.
Naret merebahkan dirinya dan tertidur miring seraya menatap wajah suaminya di kasur sana.
"Tin ... Tiba-tiba aku menginginkan masakanmu, bisakah kau bangun dan membuat makanan untukku"gumam naret, setelah berkata demikian naretpun tertidur.
***
beberapa jam berlalu.
Naret terbangun, saat melihat jam di hp nya ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Better Me (Poohpavel)
Teen Fiction3 tahun berpacaran bukanlah waktu sebentar bagi tin dan naret untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius . namun beberapa hal setelah semuanya baik-baik saja. membuat mereka harus mengakhiri hubungannya. ada alasan tertentu yang tak bisa mereka...