aku mengingatmu

370 44 4
                                    


Naret berlari cepat hingga akhirnya dia sampai di ujung jembatan, dia mencari tin menengokkan kepalanya kekanan dan kekiri berharap sosok itu masih duduk di sana.

Namun  nihil. Tak ada siapapun Disana , bahkan baju putih yang tin gunakanpun tak bisa dia lihat

"Tin!!"
Naret mencoba memanggil ,,
Namun tak ada jawaban.

"Tin!!!"
Naret kembali berteriak memanggil nama suaminya, namun hanya suara deburan ombak yang dia dengar

"Tinn!!!"suara naret semakin kencang hingga sedikit serak saking kerasnya.

"Tinn..hiks hiks ... Kau dimana?
Tin!!"

Naret terus memanggil nama itu dengan kaki yang terus berjalan , wajahnya sudah memerah, matanya sudah basah dan perasaan nya yang paling membuat dia tidak tahan.

Rasa Yang dulu dia khawatirkan itu benar-benar terjadi,

"Tinn!!" Suara naret terdengar putus asa

"Hiks hiks hiks tinnn hiks kau dimana?"

"Tinn!!!"

**

Tubuh tin yang kian menjauh terbawa arus di dalam air terlihat lemah,

Matanya terpejam dengan darah yang terus keluar dari kepalanya,

Meski begitu masih ada sedikit kesadaran di dalam dirinya hingga suara naret masih bisa dia dengar,

Di tengah rasa sesaknya karena air yang masuk ke dalam paru-paru nya kian penuh, tiba-tiba tin mendapatkan gambaran acak di ingatannya

"P'naret aku menyukaimu.."
.
.
"Mari kita bertunangan sebelum menikah"
.
.
"Aku tidak tahu ayahmu yang menikah dengan ibuku!!"
.
.
"Tin.. ibu ingin kau meninggalkan naret"
.
.
"Bagaimana bisa kau melakukan ini padaku tin hiks?!"
.
.
"Tin maafkan aku, ibumu sudah tiada"
.
.
"Phi kau harus melupakan ku "
.
.
"Kau harus berjanji untuk selalu berada di sampingnya "
.
.
"... Ngomong ngomong siapa namamu,  aku krittin "
.
.
"Aku lelah ..."
.
.
"Tin.."
.
.
"Aku mencintaimu "

Disaat semua ingatan itu kian memenuhi kepala tin, tiba-tiba sebuah tangan meraih tangannya hingga tin membuka matanya ,

Dia berenang keras sambil menarik tangan tin,

"P'naret?"
Gumam tin dalam pikirannya,

Mereka terus semakin dekat dengan atas dasar laut, namun sepertinya itu masih sangat jauh melihat tin masih merasa  terlalu gelap di bawah sini.

Saat tin melihat kembali ke atas ternyata naret tidak bergerak lagi, meskipun tangannya tak melepaskan nya

Tin langsung terkejut hingga dia mengumpulkan semua tenaganya dan mencoba menggerakkan dirinya,

Walau sakit namun setelah beberapa kali dicoba dia akhirnya bisa menggerakkan tubuhnya, dia berenang ke atas sambil memeluk naret

Beberapa menit akhirnya tin bisa mengeluarkan kepalanya dari dalam air, dia mencoba berkonsentrasi untuk melihat apakah ada orang disana.

Namun tenaganya hampir habis, tin merasa sangat mengantuk hingga dia tak bisa mempertahankan kesadarannya,

Dia melihat naret sejenak, lalu dengan tenaga yang tersisa tin kembali berenang hingga akhirnya mereka sampai di tepi pantai ,

Tin terbatuk batuk saat dia akhirnya bisa duduk disana, lalu dia menyeret tubuhnya untuk mendekati naret,

"Phi..."

"Phi bangunlah"

Tin lalu memberikan CPR pada Naret hingga beberapa menit kemudian akhirnya naret terbatuk dan mengeluarkan semua air yang memenuhi paru-paru nya

Better Me (Poohpavel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang