Hari ini tin dan Naret pergi ke suatu tempat untuk makan malam.
Mereka sedang memperbaiki hubungan mereka yang sedikit berantakan sejak pernikahan orang tua mereka.
Tidak ada yang tahu akan seperti apa hubungan mereka namun mereka menyepakati untuk melanjutkan hubungan ini tanpa diketahui oleh ibu Tin
" tin bagaimana kabar ibumu?"tanya naret dintengah suapannya
"Dia baik baik saja"
"Aku akan mengunjunginya Minggu depan"
"Hm tentu! phi cobalah pasta ini, kau akan suka dengan rasanya"
"Oh kenapa?"
" pedas manis seperti kesukaanmu"
"Benarkah?"
Tin lalau memberikan sesendok makanannya ke mulut naret
"Hm benar ini enak!"uang naret senang
"Kau mau lagi?"
"Oh sayang sekali aku tidak pesan itu"
"Tidak apa-apa, jika kau mau kau bisa mengambilnya"
"Tapi itu punyamu"
"Tidak apa-apa, makanlah"
"Hah... Baiklah, Kalau begitu kau juga makan punyaku"
"Hehe... Oke!"
Setelah menyelesaikan makan malamnya. Mereka berjalan jalan di pinggir sungai sambil bergandengan tangan
Terkadang mereka akan tertawa saat mengobrol, mata mereka bersinar senang saat melihat gemerlap lampu kota yang terlihat di jembatan.
Tin menghentikan langkahnya lalu menggenggam kedua tangan naret.
"Phi .. maafkan aku "
"Kenapa minta maaf tin?"
"Aku masih merasa bersalah tentang ayahku"
"Hhh... Aku juga merasa sebelah pada ibumu, tin... Apa kau benar akan merahasiakan ini darinya?"
"Aku tidak punya pilihan lain phi"
"Tapi cepat lambat dia akan tahu"
"Hmm.. aku tahu, tapi biarkan saja seperti ini sementara . Aku sedang tidak ingin memikirkan apapun selain kebahagiaan kita!"
Ucap tin seraya menarik pinggang naret agar tubuhnya bisa lebih dekat dengannyaNaret tersenyum lalu mencium singkat bibir tin dan mengalungkan tangannya di leher tin
"Baiklah... Anggap saja dunia hanya milik kita untuk saat ini"
Tin mengangguk lalu membalas kecupan singkat naret di bibirnya.
Dan kecupan itu semakin sering seiring naret tertawa, tin menyukainya, dia suka tawa naret dia suka pipi lembut itu dia juga suka perasaan ini.
***
Mereka sudah sampai di sebuah hotel yang tak jauh dari tempat mereka jalan jalan
Naret langsung mencium bibir pacarnya saat mereka sampai dikamar.
Kelihatannya nafsunya sudah memuncak sejak di jalan tadi
Salahkan tin yang menyentuhnya di sembarang tempat saat mereka bercumbu, itu mengundang hasratnya yang tertahan selama ini
"Phi .."
Tin mencoba melepaskan tautan bibir mereka."Kenapa tin?"
"Kita lakukan perlahan saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Better Me (Poohpavel)
Teen Fiction3 tahun berpacaran bukanlah waktu sebentar bagi tin dan naret untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius . namun beberapa hal setelah semuanya baik-baik saja. membuat mereka harus mengakhiri hubungannya. ada alasan tertentu yang tak bisa mereka...