Hidup tidak selamanya tentang bahagia. Tidak selamanya tentang satu orang . Tidak selamanya pula tentang cinta.Terkadang semua keadaan harus kau tanggung dengan perasaan dua sisi.
Seperti saat ini..
Tin menatap nalar wajah naret setelah mengetahui sebuah rahasia besar dimana dirinya merasa di bohongi untuk kesekian kalinya."Tin.. aku sungguh tidak tahu bahwa orang yang menikah dengan ibuku adalah ayahmu"ucap naret dengan nada bergetar
"Phi... Bukankah beberapa bulan lalu kau melihat fotonya di kamarku? bagaimana bisa kau berkata tidak tahu?"tanya tin dengan mata berkaca-kaca
"Tin.. aku..aku.."
Entah mengapa naret merasa kata-katanya tersendat, dia sungguh tidak ingat pernah melihat wajah calon ayah sambungnya itu"Jadi.. yang akan merebut ayahku adalah ibu dari pacar ku sendiri"lanjut tin bicara
"Tin.. ayah bisa jelaskan ini,naret tidak tahu apa-apa mengenai hubungan kita"ujar tuan pravat di tengah perbincangan mereka
"Diam!!"teriak tin hingga mengheningkan semua orang
"Siapa kau berani bicara denganku!! Apa kau tidak ingat apa yang sudah kau lakukan pada ibuku?! Kau berteriak marah saat ibuku menampar wanita itu!! Jalang yang sudah merebut pria brengsek ini di tangan ibuku?!"
Ujar tin dengan amarah membaraPlakkk...
Suara tamparan itu kontras terdengar di seluruh ruangan,
Semua orang yang melihat tampak bingung dan terkejut dengan adegan itu"Tin.."gumam naret terkejut
Wajah tin yang tertunduk akibat tamparan ayahnya membuat naret khawatir.
Tin tersenyum kecut lalu mengangkat kepalanya agar bisa menatap ayahnya lagi
Matanya sudah memerah, wajahnya mengeras Manahan marah, nafasnya juga terdengar semakin cepat, mata tajam tin hanya tertuju pada pria paruh baya yang ada di hadapannya
Lalu satu tetes air mata itu berhasil keluar dari matanya
"Ya... Inilah dirimu tuan pravat, kau selalu bertindak seolah aku yang selalu salah ,, kalo begitu, selamat atas pernikahan sialan mu ini!"
Ucap tin dengan penuh penekananDiapun pergi dari sana melewati orang orang yang masih menatapnya bingung
"Tin ... Tin..."panggil naret, diapun menyusul tin.
Flashback beberapa hari lalu.
"Tin... Ibuku akan menikah"
Ujar naret sambil menggandeng tangan tinMereka sedang berjalan santai di sisi pantai menikmati matahari sore.
"Benarkah? Woahhh selamat!"
Ucap tin dengan senyum lebarnya"Yahh.. akhirnya .. setelah sekian lama dia sendiri, akan ada seseorang yang kembali menemaninya . Sebenernya aku sungguh sangat bersyukur, karena aku tidak akan bisa terus bersamanya. Setidaknya ketika dia menikah maka akan ada seseorang yang selalu menemani dan melindunginya"ucap naret seraya menatap matahari yang hampir terbenam
Tin menghentikan langkahnya lalu menggenggam kedua tangan naret.
"Hm... Aku tahu perasaan mu. Aku juga punya seorang ibu yang sekarang harus menanggung semuanya sendirian, aku harap ibuku juga bisa bertemu seseorang lagi untuk mendampinginya "
Ucap tinNaret tersenyum dan mengangguk tanda setuju, merekapun saling menatap mempertemukan mata masing-masing
Lalu perlahan mendekatkan jarak tubuh mereka untuk mempertemukan bibir mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Better Me (Poohpavel)
Roman pour Adolescents3 tahun berpacaran bukanlah waktu sebentar bagi tin dan naret untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius . namun beberapa hal setelah semuanya baik-baik saja. membuat mereka harus mengakhiri hubungannya. ada alasan tertentu yang tak bisa mereka...