1.

6.3K 144 1
                                    

*hanya khayalan author.

Seorang pria terbangun dari tidur nya ia merapikan tempat tidur nya terlebih dahulu lalu pergi mendi membersihkan diri nya lalu keluar dari kamar nya,pergi sarapan bersama kedua orang tua nya lalu ia berangkat mengunakan bus pergi ke tempat kuliah nya.

Pria dengan wajah cantik dan tampan itu tengah berjalan memasuki ruangan yang berisikan mahasiswa sama seperti nya,pria itu berjalan dan duduk di kursi nya menatap orang yang pergi keluar,ia dapat mendengar suara teriakan dari beberapa mahasiswa dan siswi.

Ia mengerutkan kening nya kebingungan mendengar teriakan teriakan orang di luar kelas nya,ia langsung pergi ke luar pergi melihat apa yang di teriaki mereka di luar sana.

Dengan cepat ia keluar dari kelas nya melihat beberapa orang yang seperti tengah berbaris sambil menatap orang yang berjalan di depan mereka,ia dapat melihat 3 orang pria tampan yang tengah berjalan tanpa menghiraukan tiriakan dan keberadaan orang di sebelah kanan kiri mereka.

"Berisik banget sih"ucap nya sambil menutup telinga nya.

"Nama nya juga cowo populer anak paling kaya di universitas ini,itu yang itu di sebelah kiri nama nya ohm pawat anak orang kaya orang nya banyak tingkah banget,nah yang sebelah kanan nama nya joong archen sama aja sih banyak tingkah banget tapi masih aman lah dia juga anak orang kaya,nah yang jalan di depan mereka itu nama nya pond naravit ponakan nya pelilik kampus ini pak tha,anak nya dingin banget susah dapat nya tapi banyak yang suka sama dia termasuk cewe populer di kampus ini primadona kampus lah minimal yang suka sama dia, dia juga anak orang kaya tapi dia lebih kaya dari dua teman nya itu anak konglomerat gitu loh"

"Ohh yang tengah menatik"ucap nya.

"Phuwin?jangan kata gue bahaya lo bisa kenapa kenapa gue ga mau lo kenapa kenapa gara gara dekat dia"ujar sahabat phuwin yang tadi menjelaskan 3 orang populer diuniversitas.

"Gue bercanda dunk,udah sini masuk kelas dosen bentar lagi masuk tuh"ucap phuwin dan dunk pun mesuk bersama dengan phuwin.

Selesai mereka belajar mereka langsung pergi ke cafe memesan makan,selesai memesan mereka menyantap makanan mereka smabil menunggu sahabat mereka yang satu lagi.

"Ehh sorry sorry lambat"ucap pria dengan dimple manis di pipi nya.

"Gapapa non udah duduk udah kami pesenin nih makanan buat lo"ucap phuwin.

"Hehe makasih yah"

"Sama sama"

Mereka pun makan bersama dengan beberapa cerita yang mereka lontarkan,tiba tiba ada yang mengambil perhatian phuwin yah itu meja di paling ujung.

"Ternyata kita dari tadi makan di cafe yang sama"

"Lah memang lah kita kan makan bareng"ujar dunk menyendok makanan nya di mulut nya.

"Bukan tapi mereka"ujar phuwin membuat dua teman mereka mengikuti arah mata nya.

"Oh sama mereka bertiga"ucap dunk.

"Iya"

"Entah kenapa yah gue tertarik sama pond"ucap phuwin pelan tapi dapat di dengar nanon dan dunk.

"Jangan phu udah gue bilang jangan"ujar dunk.

"Dunk biarin dia dia kan jarang kaya gini,phuwin lo kalo berhasil dapatin pond gue tf 50 juta ke rekening mu"ucap nanon.

"Tantangan di terima,ini ga ada batas waktu nya kan?"tanya phuwin.

"Ga ada ga ada batas waktu"ucap nanon.

"Nanon!50 juta mu tak berarti dengan nyawa phuwin non!"kesal dunk.

"Dunk gue bakal selalu awasin phuwin,kalo dia di ganggu gue bakal lapor pak tha biar mereka di keluarin,lo lupa gue juga ponakan nya pak tha sama kaya pond"ucap nanon.

"Gue memang ga bisa debat sama lo non,lupa gue lo juga punya kuasa di sekolah jadi gue serahkan ke lo yah non,kalo phuwin kenapa kenapa lo yang gue salahin"

"Jangan terlalu serius lo serem anjir kalo serius"ucap phuwin.

"Ya"

Akhir nya mereka pun kembali ke fakultas mereka masing masing,selesai mereka belajar mereka pun pulang ke rumah masing masing.

Phuwin sampai di rumah nya ia di smabut dengan senyuman orang tua nya yang menghilangkan capr nya,phuwin datang dan memeluk kedua orang tua nya bergantian lalu masuk ke dalam kamar nya membersihkan tubuh nya.

Phuwin keluar untuk makan malam bersama kedua orang tua nya,phuwin daoat melihat wajah serus daddy nya dan papa nya hanya menunduk tak mengangkat kepala nya sama sekali.

Suasana yang sunyi membuat tegang di antara mereka semua kahir nya phuwin bertanya apa yang terjadi dan daddy nya pun membuka suara untuk memberihtahu sesuatu.

"Phuwin daddy pernah minta sesuatu ga sama kamu?"tanya earth.

"Engga dad,daddy mau minta apa sama phuwin?"

"Daddy minta kamu setujuh dengan perjodohan ini yah"

Phuwin terdiam sesaat lalu membalas dengan senyuman lalu menggenggam tangan daddy nya yang tertunduk.

"Phuwin trima kok dad,asalkan daddy bahagia dan papa juga bahagia"

"Makasih sayang,maaf kan daddy mengorbankan mu untuk membantu usaha daddy yang hampir bangkrut ini,maaf sekali lagi nak"ucap earth yang hampir menangis.

Phuwin hanya tersenyum walau hati nya sebenar nya terluka atas perjodohan yang sebenar nya ia tak mau ini,tapi asalkan kedua orang tau nya bahagia ia akan terima saja

"Besok kita akan bertemu dengan calon mu,semoga kamu akan suka yah sayang"ucap mix.

"Khap pa"balas phuwin.

"Yah udah kamu istirahat dulu yah,besok kan harus kuliah"ujar mix dan phuwin hanya mengangguk dan pergi dari sana ke kamar nya.

Saat menutup pintu tiba tiba badan phuwin lemas membuat nya terjatuh ke lantai,phuwin menangis dalam diam ia hanya berharap bahwa orang yang di pilih kedua orang tua nya cocok dengan nya.

Phuwin memeluk lutut nya sambil menangis dalam diam,phuwin menatap rembulan malam yang bersinar dengan indah di depan nya.

"Bagai mana bis aaku mendaoatkan nya jika aku saja akan di jodohkan aku tak mau istri ku sedih melihat ku selingkuh bersama pria,ia akan sakit hati tapi lagi pulan mana mungkin juga aku bisa mendapatkan nya"ujar phuwin

Phuwin menangis sampai ketiduran ia sudah lelah menangis terus menerus ia hanya ingin berbicara kepada nanon keesokan nya agar membantalkan tantangan nya tersebut dan akan merasiakan apa alasan nya.

*bersambung...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
*maaf kalo ada typo.

♡♤♡♤♡

Makasih udah baca.

Semoga suka ya.

Tungguin kelanjutan nya ya.

Babaiiiiii👋🏼👋🏼👋🏼

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

perjodohan PondphuwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang