14.

2K 91 1
                                    

*hanya khayalan author.

Keesokan hari nya di pagi hari pond membuka mata nya lebih dulu melihat phuwin yang masih tertidur tapi pond dapat merasakan hawa panas yang phuwin keluarkan,pond dengan cepat mengecek suhu badan phuwin dengan telapak tangan nya yang ia taruh di dahi phuwin.

Dapat pond rasakan panas di dahi phuwin bahwa phuwin yang sedang demam,pond pergi ke kamar mandi mengganti membersihkan badan nya terlebih dahulu lalu mengambil sebuah air hangat dan kain bersih untuk membersihkan badan phuwin agar tidak lengket.

Terlebih dahulu pond menduduk kan badan phuwin dengan pelan agar tak terbangun oleh nya dan menempelkan kain itu di punggung dan badan phuwin membersihkan nya secara bergantian sambil menahan godaan yang begitu besar melihat tubuh indah phuwin.

Setelah selesai pond mengambil baju kaos yang ada di lemari dan celana nya dan memakaikan nya kephuwin,pond merebahkan kembali badan phuwin dengan pelan mengecup singkat dahi phuwin lalu turun ke bawah menyuruh bibi lila untuk membuat bubur untuk phuwin.

"Suruh buatkan bubur untuk phuwin"ucap pond.

"Baik tuan pond"ucap bibi lila selaku kepala pelayan di sana.

Pond melangkahkan kaki nya pergi dari sana membeli obat untuk phuwin,sedangkan kondisi phuwin ia sudah terbangun dari tidur nya sambil meringis kesakitan merasakan sakit di bawah nya.

"Agkk- hiks...sakit bangett"ringis phuwin memegang pinggang nya yang tiba tiba di kagetkan ketukan pintu lalu meruba raut wajah nya dengan cepat.

"Permisi tuan phuwin,apa saya boleh masuk?"

Mengenal suara tersebut yang tak lain tak bukan adalah bi lila ia pun memperbolehkan bi lila masuk,pintu terbuka dengan pelan lalu bi lila masuk dengan semangkuk isi bubur.

"Siapa yang ingin bubur bi?"tanya phuwin.

"Bukan nya tuan phuwin ya? soal nya tuan pond menyuruh saya untuk membuatkan tuan bubur"

"Oh maaf ngerepotin bi,makasih yah bi"

"Sama sama tuan kalo gitu saya permisi"ucap bi lila lalu keluar dari kamar dengan menutup pintu dengan pelan.

Untung saja phuwin bisa merubah raut wajah nya dengan cepat phuwin kembali merintih ke sakitan merasakan badan nya yang seperti di remuk menjadi remahan kue.

"A-agkk sakit banget...aaaa sakit banget hiks gue ga bisa gerak dikit aja apa sakit banget hiks...hiks"tangis phuwin pecah ia tak bisa menahan tangis nya lagi ingin rasa nya melampiaskan sakit nya.

Pintu terbuka memperlihatkan pond dengan keresek di tangan nya pond menaruh keresk itu di meja lalu duduk di samping phuwin yang tengah menatap sinis ke arah nya,pond bertanya tanya ada apa dengan tatapan phuwin yang sangat sinis dengan nya.

"Ada apa?"tanya pond lembut.

"Hiks...sakitttt"tangis phuwin kembali pecah membuat pond yang melihat itu kaget dan tak tau harus berbuat apa.

"Sakit?pusing?mau minum obat?"tanya pond.

"Engga engga mau phuwin ga sakit pusing tapi bawah phuwin sakit...hiks...hisk"pond mengecek arah tangan phuwin yang terus memegang pinggang nya membuat pond dapat menyimpulkan apa yang sakit.

"Olesin salap mau?"tanya pond

"Perih ga?"kesel phuwin

"Yah kan mau sembuh,mau atau engga?"tanya pond dengan lembut.

"Phuwin yang pakai sendiri"

"Kenapa? Malu?"phuwin mengangguk dengan pelan dan pond hanya tersenyum melihat itu.

perjodohan PondphuwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang