Vila A•
" Tepat di area lapangan hijau nan asri, disanalah pesta pernikahan private berlangsung dengan sangat lancar.
Suasana haru memenuhi selama prosesi pengucapan janji sakral. Noela hanya dihantar oleh Carver, yang hanyalah saudara tirinya. Menyedihkan tentunya, karena sebenarnya ibu kandung Noela masih hidup bahkan kerabatnya bukanlah orang dari kalangan bawah. Hanya saja, Noela harus melalui proses ini dengan kakinya sendiri. Berharap, kebahagiaan akan datang menghampirinya.
"Aku titip saudariku satu-satunya untuk kau jaga. Kuharap, tidak akan ada laki duka air mata di dalam hidupnya setelah hidup sebagai istrimu." Ucap Carver, lalu mendekap Hermon layaknya seorang saudara mengasihi.
"Terimakasih telah mempercayakan wanita ini untuk menjadi istriku sekarang, besok dan selamanya." Ucap Hermon.
Setelahnya, semua menikmati pesta yang terus berlangsung.
Raut wajah dipenuhi kebahagiaan terus terpancar dari ekspresi kedua mempelai pengantin yang sedang berbahagia itu.
Hari pernikahan mereka pun berlangsung dengan khidmat, lalu dilanjutkan dengan malam pertama yang sangat Hermon nantikan.
***
Di sebuah kamar dengan kondisi sudah didekorasi romantis.
Namun, ada satu insan yang merasa gamang. Seakan merasa dirinya tidak pantas bagi suaminya, Hermon.
"Sayangku, ijinkan aku untuk menjamah semua ini.." ucap Hermon, sembari membelai wajah Noela dan area tubuh lainnya.
"Hermon, maafkan aku, karena kau bukan yang pertama.." ucap Noela dengan wajah sendu, dan hal itu membuat suasana sempat terasa sedikit canggung.
"Sejak awal, aku sudah pernah katakan, aku hanya peduli akan dirimu yang sekarang. Aku mencintaimu, bukan karena kau siapa. Jadi, berhentilah merasa rendah diri."
Hermon pun mengecup bibir Noela dengan lembut dan semakin rakus juga menuntut. Bercumbu mesra, seakan malam itu ialah milik mereka berdua saja.
Sentuhan lembut dan sangat jauh berbeda dari yang pernah Brandon perbuat padanya selama ini.
Mengecup dari ujung kepala hingga ujung kaki, dan berhenti lama di area bawah perut. Di sana, Hermon mulai menjelajahi setiap inci bagian tubuh milik Noela. Hermon begitu candu akan suara desahan nakal yang terus lolos dari mulut Noela.
"Apakah kau menyukainya, istriku?" Tanya Hermon sembari menatap Noela dari bawah selangkangan.
"Hermon, jangan tanyakan hal yang membuatku malu.." ucap Noela lirih, dengan lutut bergetar akibat efek dahsyat dari aksi pemanasan yang Hermon sedang lakukan saat ini.
Saat Hermon hendak menusukan miliknya ke dalam liang senggama Noela, Noela pun terbangun dan meminta Hermon untuk tenang sejenak.
"Biarkan aku juga melayani suamiku ini." Ucap Noela, kemudian menjilati dan menghisap milik Hermon.
Ahkk... Hahh ...
Sensasi terbakar dan tak dapat dijelaskan kata-kata, mampu membuat tubuh Hermon kian menegang bahkan rasanya miliknya seakan meleleh."Noela, jangan paksakan dirimu." Ucap Hermon.
"Tidak, aku suka melakukan ini pada suamiku. Kuharap, suamiku dapat menikmatinya." Ucap Noela dan hampir saja membuat cairan kental Hermon muncrat.
"Biar aku yang pimpin malam ini, untuk selanjutnya silakan ambil alih." Ucap Hermon, lalu menghujam tubuh Noela dengan penuh gairah.
Keduanya bermandikan keringat, dengan kondisi pendingin ruangan sudah dinaikan agar sensasi malam itu penuh gairah membara.
Karena Hermon ialah pria perjaka, Hermon pun hanya memiliki satu gaya bercinta. Tak mengapa, setidaknya sudah ada usaha untuk saling merasa nikmat.
Malam yang penuh gairah dan awal dari babak baru dari kehidupan mereka.
Akankah semua berjalan sesuai harapan ataukah justru menjadi awal penuh misteri?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusta dan Kenikmatan [END]
Dragoste⛔Dewasa 21+ ⛔Bahasa Vulgar Sudah ada versi Manga-AI Hanya update di Instagram @natalie_ernison 😊💖 Ugh... "Aku takut, aku belum siap menimang bayi.." ucap si gadis polos. "Tenanglah sayang, hanya sekali ini saja, kita akan mencobanya perlahan." Uca...