♥︎♥︎♥︎
[Kang Haeun dalam pemahaman saya: orang ini memiliki kejiwaan yang tidak stabil, sebenarnya dia mengerti secara sadar akan kesalahannya hanya saja dia tidak mau mengakui dan lebih memilih menyalahkan orang lain untuk semua hal buruk yang terjadi di dalam hidupnya. Bisa dibilang dia adalah tipe manusia yang senang melakukan playing victim]
[Dia juga tipe manusia yang memiliki kepercayaan diri berlebih, memiliki pemikiran jika waktu akan tetap menunggunya, jika seseorang akan terus memusatkan hidup pada dirinya dan apa pun jenis kesalahannya akan tetap termaafkan]
🪻🪻🪻
Suasana di rumah megah ini cukup sibuk sejak pagi, Jacob West memerintahkan beberapa bawahannya untuk mengantarkan barang-barang untuk keperluan kerjanya. Komputer, laptop, berkas-berkas dan beberapa peralatan kantor lainnya dibawa. Sebuah ruangan luas di lantai bawah yang letaknya di dekat tangga menjadi ruangan yang dipilih oleh pria itu.
Iris yang sedang menggendong kucingnya dan memperhatikan kesibukan itu cukup menarik perhatian. Dengan pakaian santai berwarna putih-putih dan wajah yang sangat menarik membuatnya terlihat sangat indah dan bersinar. Maka tak ada mata yang mampu teralihkan dari pemandangan itu.
Jacob sedang berjalan menuruni tangga ketika menyadari beberapa pria muda berkali-kali melirik pada istrinya tersebut.
"Kau begitu tertarik dengan pekerjaan mereka?" Jacob kini berdiri menjulang di sisi Iris.
Iris yang menyadari keberadaan sang suami sedikit bergeming, ia sama seperti para penghuni rumah yang lain, tidak mengira jika Jacob akan menjadikan rumah ini sebagai kantor pribadinya karena seingatnya Jacob punya hunian pribadinya sendiri.
"Ingin bertanya sesuatu?" Jacob menatapnya.
Iris sejenak nampak berpikir, lalu "kenapa Hyung membuat ruang kerja di rumah ini?" tanyanya dengan sedikit nada ingin tahu.
Jacob mengangguk, "apa itu tidak boleh? kau keberatan?" tanyanya dengan kening berkerut.
"Tentu saja boleh, meskipun rumah ini dibeli atas namaku tapi tetap saja dibeli dengan uangmu." Iris meneruskan kalimatnya di dalam hati.
"Agar aku bisa mengawasimu lebih dekat, maka aku tidak terlalu sering meninggalkanmu untuk pekerjaan."
Blushhh!
Wajah Iris secara refleks memanas, ia yakin jika saat ini wajahnya memerah karena kalimat manis pria tampan ini.
Sialan! pria ini pintar melambungkan perasaan seseorang!
"Kau sedang hamil, aku tidak mungkin membiarkanmu sendirian."
Ya, tentu saja, Iris!
Memangnya apa yang kau harapkan?
Bukankah dia memang hanya memikirkan anak di dalam kandunganmu, bukan mengkhawatirkan dirimu!
Iris mengangguk mengerti.
"Naiklah ke atas, pergilah beristirahat." Jacob berkata pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iris Winter [Mr West's Unpopular Wife]
General FictionSeperti mimpi, Iris Winter yang miskin tiba-tiba telah berada di Canada dan menikah di usia 18 dengan salah satu dari orang terkaya di negeri ini. Sayangnya Iris bukanlah istri yang diinginkan. Jacob West terpaksa menerima perjodohan paksa dari oran...