15. Benar-benar Ingin Bercerai?

1.7K 245 53
                                    


Ditunggu vote dan komentar kalian semua 🥰🙏🏻



🪻🪻🪻



Ketika Iris bangun, ia sudah berada di dalam kamarnya, berbaring di atas tempat tidurnya. Perlahan pemuda berparas menarik itu bangun dari posisi tidurnya, ia melihat jam di atas meja, masih jam enam sore meski keadaan sudah nampak gelap. Iris turun dari tempat tidur, ia merasa cukup lapar setelah beberapa saat tertidur.

Iris keluar dari kamar, berjalan menuruni tangga dengan hati-hati, ia segera menuju ke ruang makan, namun ia mendengar ada suara orang sedang berbicara dari ruangan yang ia lewati saat akan pergi ke arah dapur. Iris berhenti di depan pintu penghubung, ia melihat ada Jacob, Derren dan Alexander di dalam sana, mereka nampak sedang mengobrol. Iris menggelengkan kepalanya, berpikir jika dirinya terlalu iseng mencari tahu tentang apa yang didengarnya, Iris berbalik namun langkahnya diurungkan ketika kalimat itu terucap.

"Sebenarnya aku telah mempersiapkan perceraian."

Deggg!

Jantung Iris berdegup keras saat kalimat itu terucap. Ia jelas mengenali suara itu, ia mendengarnya setiap hari selama beberapa waktu belakangan ini, ya, hampir satu bulan ini ia terus mendengar suaranya, ia menghafalnya bahkan di alam bawah sadarnya, itu suara Jacob, suaminya.

Rupanya itu yang ia pikirkan selama ini, tentang perceraian?

"Perceraian? maksudmu dengan Iris?"

Derren bertanya dengan sedikit nada terkejut.

"Ya, kurasa kami tak bisa bersama dalam sebuah pernikahan, kau tahu sendiri kan jika kami bahkan tidak saling mengenal sebelumnya?"

Iris mendengar Jacob menjawab pertanyaan Derren.

"Wow! aku sebenarnya sudah bisa menebaknya, Hyung!"

Iris menahan napasnya ketika ia melihat Alexander ikut menimpali ucapan Jacob barusan. Iris melihat Jacob  mengangguk, "ya." Ucapnya singkat.

Iris menghela napasnya, rasa laparnya hilang dalam sekejap. Ia mengurungkan niatnya untuk pergi ke dapur mencari makanan, ia lebih memilih untuk pergi dari sana, menaiki tangga dan memasuki ruangan yang letaknya di bagian ujung, mendorong pintu berwarna putih itu, mendapati Dori sedang duduk sembari mengamati mainan kereta apinya. Ini adalah cat room milik kucing peliharaannya itu, kamar ini dilengkapi dengan tempat makan-minun, litter box, tempat tidur serta berbagai jenis mainan milik kucing kesayangannya tersebut.

"Doriii!" Iris duduk di sisi kucing itu, mengulurkan tangannya untuk mengambil kucing itu, memeluknya dengan perasaan sedih.

"Dori, jika nanti aku harus pergi dari rumah ini, aku akan membawamu! Kita akan kembali ke Korea." Iris berkata dengan dada yang dipenuhi rasa sakit. Ternyata setelah ia mendengarnya secara langsung, kalimat itu cukup menusuk, membuatnya terluka.

Dori hanya diam, kucing jantan berwarna abu-abu gelap itu sesekali mengendusi sisi wajah pemiliknya dan mengeong kecil. Dori seperti mengerti apa yang sedang dirasakan oleh Iris, kucing itu memilih meringkuk di dalam gendongan Iris, membenamkan wajahnya di dada pemuda berparas cantik itu.






♥︎♥︎♥︎





Untuk yang kedua kalinya Jacob memasuki kamar di mana ia tidur, kamar utama di rumah ini adalah kamar yang Iris tempati selama ini, dan Jacob telah membawa beberapa barangnya seperti pakaian dan beberapa peralatan mandi ke kamar ini. Ini adalah kedua kalinya ia bolak-balik memasuki kamar ini untuk mencari Iris, anak itu tidak ada di segala tempat. Jacob sudah menghubungi ponselnya namun benda itu justru berbunyi di atas tempat tidur mereka.

Iris Winter [Mr West's Unpopular Wife]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang