BAB 8

1.2K 139 1
                                    

Welcome Back

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Welcome Back.

Silahkan banjiri komen dan dukungan dari kalian #maksa!!

Kita flashback dulu, be smart reading.

♦️Enjoy♦️

Sean mendapat kan lawan main yang dia nantikan, sosok pria dengan tampang beku nya. Riyu saat itu tidak mengetahui sebenarnya Sean lah sosok di balik pelindung masker dan topi nya itu, dia hanya menerka jika sosok pria itu mungkin saja salah satu lawan mainnya yang dia dengar lewat desas desus yang ramai di bicara kan.

Selang beberapa waktu setelah dirinya casting kabar baik akhirnya dia terima, tapi sepertinya Riyu benar-benar sosok yang tidak tahu di untung karena ketika aktor lain sangat ingin beradu acting dengan pria bernama Sean.

Justru dirinya merespon nya biasa saja, dia hanya berfikir jika memang acting nya lebih bagus dari para calon setelah nya, apakah wajar jika saat ini sikap nya seolah menyombongkan diri.

Butuh waktu enam bulan untuk mereka kerja sama, saling mengenal walaupun awalnya Sean sangat sulit di dekati oleh Riyu, bahkan begitu pun sebaliknya, Riyu sangat malas jika harus berdekatan dengan Sean.

Karena dia merasa Sean sosok yang tidak dapat dia sentuh, dalam artian diantara banyak nya aktor atau pun idol sosok Sean lah yang paling di segani, jadi Riyu sangat malas jika harus terlalu intens mendekati nya.

Bahkan sang sutradara dan penulis harus ekstra membuat mereka berdua terlihat intens agar chemistry kedua nya nampak pada lakon yang mereka perankan.

Riyu yang saat itu usianya masih 18 tahun bisa di katakan emosi nya masih labil, bahkan keisengan nya pun layak nya remaja pria pada umumnya.

Riyu selama ini di besarkan di tengah-tengah agensi yang saling menempel satu sama lain tapi ketika dia harus beradu acting dengan sosok Sean entah kenapa dia enggan untuk bersentuhan dengan nya atau bahkan hanya sekedar menggenggam tangan nya.

Tapi justru, dirinya sangat akrab dengan salah satu senior yang hanya menjadi pemain pendukung di beberapa adegan drama mereka yaitu Jun Hie, sosok Jun Hie sangat ramah pada seluruh Staff tak terkecuali dirinya.

Riyu merasa nyaman berinteraksi dengan Jun Hie mereka sering keluar makan bersama, belanja dan juga menghabiskan waktu luang di lokasi syuting bersama, walaupun sebenarnya ada motif mengerikan di balik keramah tamahan Jun Hie padanya.

•••

"Sudah ku katakan bukan, kau milikku seorang, Xiao Sean."

Ucap nya lantang dengan tubuh besar nya yang masih menduduki pria tampan di bawah nya yang sedari tadi tergeletak tak berdaya diatas kasur king size sebuah kamar hotel berbintang di kota Shanghai.

Sorot mata nya tajam, menusuk setiap pergerakan tubuh pria mungil di hadapan nya, sosok pria yang membuat nya tidak waras, tawa nya mencekik seolah menghina, dengan tangan kanan nya perlahan menyentuh kemeja licin pria di bawah nya dan berusaha melepaskan kan kancing emas itu dari lubang pengait nya.

"Singkirkan tangan kotor mu bangsat!! kau tidak berhak menyentuh nya."

Pekik nya dengan berusaha membuat tubuh nya bangkit dari posisi berlutut.

Saat ini tubuh nya seolah menopang beban berat, karena ketika dirinya lengah lengan kanan nya menerima suntikan berupa cairan Flibanserin dan Bremelanotide secara bersamaan yang menyebabkan si penerima akan perlahan kehilangan akal sehat nya lalu menggila mencari mangsa untuk dia gagahi.

"Tidak usah naif di depan ku Sean, aku tahu saat ini sudah berapa kali kau menelan saliva mu, se berapa cepat nya deru jantung mu berdetak, berapa banyak butiran peluh anak mu menetes menembus kemeja dan celana yang kau kenakan, jika saja kau tidak mencegah ku, bukan tubuh mu yang menerima semua kegilaan itu, Sean."

Ucap nya dengan tatapan nanar penuh kegelapan melihat pada sosok Sean yang sekuat tenaga menahan birahi nya, pria yang membuat nya tergila-gila, jari jemari nya kini lihai membelai setiap lekukan tubuh pria di bawah nya, tubuh indah Riyu bak seputih dan semulus porselin.

Dengan liar sosok pria bernama Jun Hie itu melepaskan kancing baju pada tubuh Riyu yang masih tergeletak tak sadarkan diri, sedang kan dirinya masih tak mampu menguasai tubuh nya yang masih ringkih efek keras nya cairan yang masuk ke dalam tubuh nya.

Di depan mata nya Jun Hie sudah hampir membuat tubuh Riyu tanpa sehelai benangpun hingga akhirnya dirinya mampu bangkit dan menodongkan sebuah senjata jenis Revolver tepat di samping kening nya.

"Tinggal kan tubuh nya atau kau mati di tangan ku."

•••

Kilasan masa lalu itu berputar di kepalanya, semakin membuat nya larut dalam dekapan selimut tebal yang membalut sebagaian tubuh nya.

Saat ini tubuh nya masih mengenakan Bathrobe, terlalu malas untuk nya bangkit menuju Walk in closet dan menemukan baju ganti untuk nya, hingga tanpa dia sadari sosok Riyu saat ini sedang memperhatikan dirinya dari pintu kamar dengan posisinya menyandar dan terlihat kerutan pada kening nya.

"Sean, tidak biasa nya kau malas seperti ini." ucap nya ketika dia melihat sosok Sean berguling guling dengan Bathrobe yang masih menempel di tubuh nya.

"Benarkah, apakah terlihat seperti itu." jawab nya tak perduli.

Sean tidak perduli dengan apa yang di katakan Riyu padanya, wajah nya semakin dia benam kan kedalam bantal empuk yang sedari tadi dia dekap.

Tubuh atas ny tertutup selimut namun tidak dengan tubuh bawah nya, lutut hingga kaki nya terekspos dengan jelas, bahkan belahan pada Bathrobe itu terbuka sempurna hingga pangkal paha nya.

"Sean, kau tahu kasur itu akan terasa dingin karena pakaian mu." ucap Riyu yang saat ini tubuh nya sudah berdiri di hadapan Sean yang masih terbaring malas.

"Eum." jawab nya malas.

"Bangun atau aku paksa." jawab nya lagi.

"Sebentar saja, aku terlalu malas untuk berjalan dan mencari baju ganti ku." ucap nya dengan posisi tak berubah.

Tidak ada jawaban dari Riyu, dia mengira Riyu sudah beranjak dari dekat nya, tapi siapa sangka dia lupa jika pria gila yang mencintai nya secara ugal-ugalan selain Jun Hie adalah Zang Riyu.

Tanpa basa basi tubuh nya yang masih di balut setengah selimut diangkat nya kedalam dekapan Riyu, wajah nya yang semula tertutup bantal dengan terkejut nya dia melepaskan dekapan tangan nya pada bantal dan membuat bantal nya terjatuh dari posisi dirinya yang saat ini sudah berada di dalam dekapan erat Zang Riyu.

"Hei!RIYU!." teriak nya dengan sorot mata nyalang kearah pria yang saat ini menggendong paksa tubuh nya ala bridal style dan menempatkan tubuh nya di depan dada bidang yang membuat tubuh nya meringkuk terkunci oleh dua lengan kekar nya.

"Diam atau akan ku lumat habis bibir mu, Sean." jawab nya dengan perlahan berjalan kearah walk in closet milik nya.

•••

Terimakasih.

Silahkan tinggalkan jejak kalian.

Part selanjutnya mode Riyu yang clingy masih bertebaran, Sean masih di mode kulkas haha

See you next chapter.

Love You Everyone 💋
Author @realme1107

Queen Time Traveler [ FINAL IN PDF] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang