BAB 21

773 89 5
                                    

Welcome Back

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Welcome Back.

Happy Reading.

•••

Malam sebelumnya.

Riyu melirik kearah Sean duduk, dia melihat Sean sibuk dengan beberapa novel karya A Ling yang memang dia bawa pulang untuk dia baca dan mengenal karakter penulis nya, tapi siapa sangka justru Sean menikmati karya nya lebih dari dirinya, bahkan ekspresi menggemaskan dan serius itu selalu muncul setiap kali Sean membacanya tanpa dia sadari.

Kali ini Sean selesai dengan novel ketiga nya, itu berarti seluruh novel sudah habis dia baca, dia pun heran sebenarnya siapa di sini yang akan menerima peran yang di tawarkan A Ling karena minat baca lebih besar Sean dari pada dirinya, tapi memang Sean selalu menjadi penasihat bijak nya ketika projects baru yang masuk ke agensi atau secara harfiah nya dialah yang menentukan jawaban akhir dari keputusan Riyu.

"Kau menyukainya?." tanya ku ketika dia sudah menutup halaman akhir pada novel ke tiga nya.

"Eum," jawab nya dengan senyum khas nya, "ah Riyu, dari mana diantara ketiga novel ini yang A Ling tawarkan?." tambah nya.

"Kau bisa menebak nya." jawab ku singkat.

"Benarkah?." terlihat beberapa kali Sean melihat sampul ketiga novel yang tergeletak diatas kasur dekat nya duduk.

Akhirnya Sean mengambil satu novel dengan sampul hitam nya, sebuah novel yang memang sejak awal aku pun terbius kedalam nya, bahkan kilasan cerita pada novel pun beberapa kali aku lihat tanpa mampu aku jelaskan bagaimana bisa semua itu muncul.

"Aku menyukainya," dia angkat nya tinggi novel itu dan menunjukkan nya padaku, "tapi.. seperti nya novel ini belum benar-benar berakhir, cerita nya menggantung, apakah A Ling akan menerbitkan buku ke dua nya untuk novel terakhir nya ini?." jawab nya dengan sorot mata serius memandangi novel yang ia genggam.

"Entahlah, aku tidak tertarik, karena aku sudah memutuskan untuk tidak mengambil projects dengan nya." jawab ku dengan perlahan berjalan menuju walking closet.

"Kenapa? kenapa kau menolak nya?." jawab nya

Aku tidak menyangka jika Sean menyusul ku menuju walking closet, bicara padaku tentang penolakan ku tanpa diskusi dengan nya seperti projects-project sebelumnya.

Dia bersandar di partisi tak jauh dari tempat ku berganti pakaian, bahkan dia tidak sadar jika mata nya benar-benar fokus pada tubuh toples ku dengan mulut nya mengoceh tiada henti.

"Eheum." aku hanya mencoba menyadarkan nya jika saat ini tubuh ku hanya mengenakan boxer, aku melirik nya dengan sorot tajam mencoba mengunci pergerakannya.

"Riyu! sejak kapan kau melepaskan seluruh pakaian mu." jawab nya tergagap dengan sedikit merona di kedua pipinya.

"Sejak kau mulai mengikuti ku." jawab ku

Queen Time Traveler [ FINAL IN PDF] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang