"Aku ingin kamu hidup. Walau pahit, walau sakit ... tapi ketika kamu masih bernapas, kamu memiliki kesempatan untuk bahagia."
Inka pernah melewati jalan yang gelap, lalu Bintang datang dengan sinarnya yang terang. Dia memberikan dunianya untuk Ink...
Tempo hari Widuri mengabari Bintang untuk mengantar ke resepsi salah satu anak kerabatnya di daerah Bogor. Sudah hampir satu jam perjalanan dan tidak ada yang memulai pembicaraan. Bintang sesekali melihat maps mencari jalur yang tidak terlalu padat. Sementara Jasmine asyik mengamati suasana di luar jendela.
"Nanti kalau ketemu saudara jangan lupa salaman ya, Yas," kata Widuri mengingatkan.
Jasmine yang duduk di kursi depan, tidak menjawab apa-apa. Dia hanya menggumam tidak suka dan membuat Bintang menoleh. Meski hanya tampak samping, Bintang tahu, kini wajah Jasmine tengah merengut karena kesal. Dari awal Jasmine tidak ingin ikut ke pesta pernikahan yang akan mereka datangi.
"Yas ... Nenek manggil tuh, dijawab, dong." Bintang mencoba menengahi.
"Iya," akhirnya dia menjawab.
"Nanti pulang dari acara kan bisa main sama Miaw lagi," Widuri mencoba membujuk Jasmine.
Bintang mengetuk-ngetuk kemudi, rupanya dari tadi pagi ini yang membuat wajah anaknya cemberut. "Miaw udah sehat? Masih suka berantem, nggak?" Bintang berusaha mencairkan suasana.
"Dari kemarin saya udah bilang ke Yati si Miaw jangan disuruh keluar dulu. Kasihan kalau luka lagi...."
"Tuh, bilang makasih, dong, ke Nenek. Miaw-nya udah dijagain...."
"Hmmm...." Jasmine hanya bergumam.
"Eh, iya, makanan Miaw masih ada nggak?" tanya Bintang sambil melirik dan hanya dijawab anggukan oleh Jasmine. "Nanti kalau sudah mau habis, kasih tahu Papa, ya."
"Yas, nanti di sana ada es krim, lho," Widuri berusaha merayu.
Jasmine refleks menoleh pada Bintang. "Boleh makan berapa es krim-nya?" akhirnya dia bersuara juga.
"Karena Ayas hari ini udah mau ikut nganter Nenek, nanti boleh ambil dua. Tapi jangan cemberut lagi, ya...."
Jasmine mengangguk senang.
"Nah, gitu dong, kan cantik kalau senyum...."
Saat mobilnya berhenti di lampu merah, dari luar kaca ada seorang anak laki-laki yang tengah menjajakan bunga mawar merah yang sudah dibungkus plastik dan diberikan pita. Bintang membuka kaca, menanyakan harganya dan membeli satu.
Mawar itu diberikan untuk Jasmine dan membuat wajah gadis kecilnya merona. "Untuk anak Papa yang paling cantik...."
***
Sepanjang pesta berlangsung, setelah bersalaman dengan saudara-saudara yang ada di sana, Jasmine mengekori Bintang ke mana pun dia pergi. Mereka duduk bersebelahan di sisi panggung tempat pengantin bersalaman dengan tamu.
Jasmine beberapa kali mencuri pandang pada seorang anak kecil seusianya yang memakan sate marshmallow yang dilumuri saus cokelat. Bintang yang melihat kejadian lucu ini jadi tertawa dan mencubit pipi anaknya gemas.
"Mau marshmallow juga?"
"Boleh, Pa?"
Bintang mengangguk memberi izin, dia berdiri ingin mengambilnya untuk Jasmine.
Jasmine ikut berdiri. "Aku bisa ambil sendiri," katanya cepat. "Di sana, kan?" dia menunjuk meja khusus cake, puding, dan marshmallow ada di seberang tempat duduk mereka.
Bintang mengangguk dan mengawasi Jasmine yang hari itu memakai gaun pink serta rambut yang dikucir kuda.
Pandangan Bintang beralih, melihat perempuan dalam balutan gauntoska dengan bahu terbuka tengah berjalan ke arahnya. Inka sedang mengabadikan momen kedua pengantin di atas panggung. Bintang ingin menghampiri, tapi dilihatnya Inka sedang berbicara dengan orang-orang yang memakai gaun yang warnanya senada dengannya.
Inka dan gaun yang dipakainya adalah perpaduan sempurna yang membuatnya anggun. Tanpa sadar, Bintang memperhatikan gerak-gerik Inka yang sesekali berjalan sambil memegangi gaunnya. Dia bisa menebak kalau Inka tidak nyaman dengan gaunnya yang panjangnya menutupi mata kaki.
Bintang menarik napas, dia membedakan mana yang lebih baik ... dulu saat dia benar-benar putus asa karena kehilangan Inka, atau malah saat ini? Dia bisa melihat Inka kapan pun, namun tidak bisa memilikinya?
Pandangannya teralih, merasakan setitik rasa yang mengganjal. Apakah dia masih memiliki kesempatan, tanya itu mengusiknya.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Iniii dia cover resmi SCARS 😍
Part depan part terakhir yang akan aku posting di sini ya. Terima kasih untuk kalian yang sudah baca 🥰