LIMA

191 38 4
                                    


AndaraAbsahari: Aku udah di kantor.

Kalian di mana? Kok masih sepi?

Setelah mengirim pesan di grup kantor, Andara berjalan menuju kubikelnya. Dari tempatnya berdiri dia bisa melihat lampu ruang kerja Bintang yang masih menyala. Tidak ada yang menjawab, ketika Andara mengetuk pintu. Dia pun memberanikan diri untuk membukanya pelan-pelan.

"Hai, An ... baru datang?" Bintang menyapa Andara. "Tolong cek lagi, An. Takut ada yang kelewat."

"Tidur jam berapa?" tanya Andara sambil menarik kursi kerja Bintang dan membuka slide yang akan mereka presentasikan nanti.

Bintang memejamkan mata dan menguap sebelum menjawab. "Jam berapa, ya? Lupa ... nggak lihat jam."

"Tidur lagi aja. Masih ada waktu, kita meeting kan dua jam lagi."

Bintang malah tertawa. "Nanti kalau bablas gimana?" Sambil berdiri dia menggerakkan tubuhnya. "Saya mau ke breakout, mau buat kopi. Kamu mau apa?"

"Nanti aja, aku buat sendiri," jawab Andara tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop.

"Kalau semuanya oke, tolong di-share sekalian."

Andara mengangkat jempolnya sambil tersenyum.

***

Setelah menyesap kopi hitamnya di meja berbentuk lingkaran, Bintang mengetikkan pesan singkat di grup kantor. Sesaat kepalanya menunduk dan terpejam lagi. Entah berapa lama tadi dia terlelap. Karena seingatnya, setelah mendengar suara azan Subuh, Bintang baru bisa benar-benar tertidur pulas.

Mode silent yang diaktifkan pada ponselnya bergetar ketika ada pemberitahuan masuk. Bintang tersadar dari tidur singkatnya.

Satu pesan masuk dari Yati. Mata Bintang menyipit ketika melihat foto Jasmine sedang berbaris di antara teman-teman sekolahnya. Bintang tahu pasti foto yang sedang dilihatnya ini, diambil diam-diam oleh Yati, karena Jasmine tidak suka difoto.

'Jasmine hari ini field trip ke Taman Mini,' tulis Yati di bawah foto Jasmine. Cukup lama Bintang memandangi Jasmine. Menatap sorot mata anak itu yang mengingatkannya pada Lana.

Yati: Pak dari tadi tulisannya 'mengetik' aja. Saya nungguin nih, bapak mau bales pesan saya atau nggak?

Bintang menutup chatting, meneguk kopinya lagi hingga tandas. Ocehan Yati berhasil mendistraksi pikirannya. "Halo, Ti," sapa Bintang saat mendengar Yati menjawab panggilan.

"Yaelah pake acara telepon sih, Pak. Saya lagi repot, nih."

Bintang sudah kebal dengan ocehan Yati hanya tertawa. "Belum berangkat?" tanyanya.

"Udah, Pak, ini udah di bus."

"Ayas mana? Saya mau ngomong sebentar."

"Lagi ngambek dia. Mukanya dari tadi cemberut aja!" jelas Yati.

Ngambek kenapa? Yati pasti kalang kabut menghadapi Jasmine. "Kenapa lagi dia?"

"Kok Bapak nanya sama saya? Kan Bapak yang punya janji sama Ayas," ucap Yati berapi-api.

Bintang mengingat-ingat, kemarin dia sudah memesan makanan kucing dan mengirimkan langsung ke rumah Widuri. Jadi janji apa lagi? "Emang makanan kucingnya belum sampai?" Bintang jadi memastikan.

SCARS (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang