05

2.4K 109 0
                                    


Sekarang sudah pukul delapan pagi,Jaemin bangun lebih dulu. Ia lepaskan tautannya itu perlahan karena takut membangunkan Haechan. Setelahnya ia langsung pergi kekamar mandi.

Haechan juga terbangun dari tidurnya,ia merasakan sakit kada lubangnya,ia ingin duduk tapi sakit juga.

Dengan terpaksa dan juga menahan rasa sakitnya ia duduk ditepian kasur. Ia melihat kekacauan yang ada dikasur. Kasir berantakan,kasurnya basah dan juga ada bau tak sedap. Ia juga melihat sekeliling sudah ada bajunya dan baju Jaemin yang tergeletak begitu saja.

Haechan rasanya ingin menangis saja,satu bulir air matanya sudah berhasil jatuh di pipinya.

Beberapa menit kemudian Jaemin sudah selesai mandi,ia juga sudah mengganti pakaiannya. Ia keluar dari kamar mandi langsung melihat Haechan menangis.

Ia langsung duduk disebelah Haechan lalu memeluk nya. "Maaf,babe. Jangan marah yaa" ucap Jaemin.

"Kenapa?kenapa?" tanya Haechan sambil meneteskan air matanya.

"Maaf babe,aku bener-bener minta maaf" ucap Jaemin sambil mengelus punggung Haechan.

"Aku tau kok,kalau aku ini sub. Tapi aku nggak mau kayak gini" ucap Haechan.

"Heh,kamu udah tau?" tanya Jaemin. Haechan hanya mengangguk saja.

"Terus kenapa kamu mau jadi dom?" tanya Jaemin. Haechan menggeleng saja.

"Terus kenapa kamu mau jadi sub aku?" tanya Haechan yang masih menangis.

Jaemin baru teringat,ya juga ya kenapa dia mau menjadi sub Haechan. Dulu banyak yang bilang Jaemin cantik,dari remaja Jaemin selalu mendapatkan pujian itu.

Tapi di balik Jaemin yang cantik masih ada Haechan,dari kecil hingga sekarang sebetulnya Haechan lah yang cantik. Dari bayi Haechan selalu mendapat pujian itu.

"Udah ya jangan nangis lagi. Sekarang kamu mandi,aku bantuin" ucap Jaemin. Haechan mengangguk lagi.

Jaemin langsung menggendong Haechan. Ia duduk kan Haechan di bathtub lalu membantu Haechan mandi. Saat memandikan Haechan lagi-lagi Jaemin harus menahan nafsunya itu.

Setelah selesai mandi,ia juga membantu Haechan memakai pakaian nya. Kini ia menggendong Haechan lalu mendudukkan Haechan di kursi meja makan.

Jaemin pun memasak makanan untuk Haechan dan juga dirinya. Beberapa menit kemudian nasi goreng buatannya pun sudah jadi.

Ia langsung menghidangkan pada Haechan,lalu ia duduk disebelah Haechan. Mereka berdua pun sarapan bersama.

Beberapa menit kemudian setelah selesai sarapan Jaemin mencuci piring setelah mencuci piring ia kembali menggendong Haechan.

Kini ia duduk kan Haechan pada sofa di ruang tamu nya. Ia juga menyalakan televisi untuk di tonton Haechan,ia juga memberikan beberapa camilan untuk Haechan.

"Babe,aku mau beresin kamar dulu yaa" ucap Jaemin. Haechan hanya mengangguk saja.

Jaemin ingin mengecup bibir plum Haechan,saat bibirnya ingin mencium. Tiba-tiba Haechan menyuapi Jaemin snack kentang yang saat ini ia makan. Jaemin hanya tersenyum saja,ia langsung pergi kekamar.

"Oh awas aja kau Na Jaemin,aku akan membalas mu. Aku diam bukan berarti aku menerima yaa" ucap Haechan penuh dendam.

Haechan lanjut nyemil sambil menonton televisi. Beberapa menit kemudian Jaemin sudah selesai,ia ingin duduk disamping Haechan tapi Haechan selalu menerima jarak.

Jaemin semakin mendekat begitu pula Haechan yang semakin menjauh. Sungguh dia tak ingin dekat-dekat dengan Jaemin.

"Kenapa babe?" tanya Jaemin.

switch (hyuckna→nahyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang