026

522 30 0
                                    

Satu bulan kemudian....


Kini usia kandungan Haechan sudah genap sembilan bulan,hanya tinggal menghitung hari saja untuk kelahiran baby Na.

Sudah beberapa hari juga Jaemin tidak ke kampus meskipun ia ada jadwal kelas. Ia memejamkan Haechan di rumah saja.

Selama dirumah saja Haechan juga melakukan kelas online saja,Jaemin juga saat ini melakukan kelas online.

Setelah selesai kelas online lagi ini Jaemin langsung menemani Haechan yang sedang duduk bersantai di ruang tamu.

"Udah selesai kelasnya?" tanya Haechan.

"Udah,babe" balas Jaemin sambil mengelus puncuk kepala Haechan laku ia duduk di sebelah Haechan.

Jaemin pun mengelus perut Haechan "haloo anak papa,papa udah nggak sabar ketemu kamu. Kamu sehat-sehat ya,nak" ucap Jaemin.

"Iya,papa" balas Haechan. Jaemin juga mengelus pipi Haechan.

"Kalau ada yang sakit langsung bilang ke aku yaa,apapun itu yang sakit" ucap Jaemin.

"Iyaa,babe" balas Jaemin.

"Kamu mau apa sekarang?" tanya Jaemin.

"Hemm...mau jus mangga deh" ucap Haechan.

"Ya udah aku bikinin dulu" ucap Jaemin lali mengecup kening Haechan. Setelahnya ia pun pergi ke dapur.

Beberapa menit kemudian Jaemin sudah selesai membuat jug mangga untuk Haechan.

"Aakh...Nana!!" teriak Haechan.

Jaemin yang membawa gelas berisi jus itu pun langsung menjatuhkan gelas tersebut. Ia langsung berlari ke ruang tamu.

"Ada apa,babe?" tanya Jaemin panik.

"Perut aku sakit" balas Haechan sambil meneteskan air matanya.

Jaemin segera mengambil kunci mobilnya lalu,menggendong tubuh Haechan.

"Bi,hubungi semua keluarga yaa" pintah Jaemin.

"Baik,tuan" balas salah satu maid.

Jaemin langsung pergi ke garasi,ia pun membuka pintu mobil dan mendudukkan Haechan didalamnya.

Ia pun masuk kedalam mobil juga dan langsung tancap gas menuju rumah sakit. Beberapa menit kemudian mereka sudah tiba di rumah sakit,Jamin segera berteriak meminta tolong.

Beberapa suster itu segera berdatang sambil membawa brankar,Haechan pun ditidurkan di brankar itu.

Jaemin selalu memegangi tangan Haechan,saat Haechan akan masuk kedalam ruang operasi Jaemin harus rela melepaskan tangannya itu.

Jaemin duduk di kursi tunggu,ia terus berdoa untuk Haechan dan calon anak nya.

Beberapa menit kemudian Johnny dana Ten sudah datang lebih dulu lalu di susul oleh Yuta dan Winwin.

Winwin langsung memeluk putranya itu "kamu tenang aja,Haechan sama anak kalian pasti baik-baik aja" ucap Winwin.

Beberapa menit kemudian dokter pun keluar dari ruang operasi,semua orang langsung mendekati dokter itu.

"Dok,gimana istri sama anak saya?" tanya Jaemin panik.

"Masah belum dapat saya pastikan,karena waktu usia kandungan enam bulan sudah mengalami hal yang tak diinginkan sekarang berdampak saat ini" ucapan dokter itu.

"Apa maksudnya?" tanya Jaemin.

"Karena kejadian itu Haechan mengalami pendarahan,saat ini pilihan anda hanya satu,anda ingin menyelamatkan istri atau anak anda?" tanya dokter itu sambil menyerahkan berkas.

switch (hyuckna→nahyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang